Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ruben Karel Sanadi tak pernah menyangka dirinya justru terpilih menjadi pemimpin tim atau kapten di klub anyarnya, Bhayangkara FC.
Menurutnya, tim berjuluk The Guardian ini punya segudang pemain-pemain berkualitas, bahkan pemain senior terdahulu seperti Alsan Sanda dan Indra Kahfi juga masih ada.
“Saya tidak sangka dan tidak pernah ada keinginan untuk menjadi kapten, karena di sini kan banyak pemain-pemain senior seperti Indra Kahfi, Won-jae, Jupe (Achmad Jufriyanto) juga ada,” kata Ruben Sandai saat diwawancarai secara khusus oleh Tribunnews.
Baca: Deretan Duet Striker Asing Terbaik Persib: Eze-Bauman Hingga Hilton Moreira-Christian Gonzales
Baca: Rapor Para Pemain Asing yang Jadi Kapten Tim di Liga 1 2020: Makan Konate Belum Bertuah di Persebaya
Baca: Kabar Seputar Persebaya: Pemain Pilih Pulang Kampung, Kompetisi Setop - Gaji Berhenti?
“Tapi kalau pelatih tunjuk saya, ya saya harus terima. Saya juga minta bantuan sama senior-senior di sini,” sambungnya.
Pelatih Paul Munster memilih Ruben Sanadi menjadi kapten tim juga bukan tanpa alasan. Pengalaman serta cara penyampaian kepada rekan-rekan saat di dalam dan luar lapangan merupakan penilaiannya
“Saya suka Ruben, dia pemain yang komunikasinya bagus di luar dan dalam lapangan. Dia juga punya mental bagus, itu yang saya inginkan pemain menjadi kapten,”
“Sehingga, saya pilih Ruben sebagai kapten karena dia juga sebelumnya punya pengalaman,” jelasnya.
Pemain kelahiran Biak 33 tahun silam itu memang sebelumnya sukses membawa Persebaya Surabaya menjadi runner-up Liga 1 2019.
Saat itu dirinya dipercaya menjadi kapten mampu menjaga keharmonisan pemain Persebaya baik di dalam maupun luar lapangan.
Ia pun turut membeberan bagaimana caranya menjadi pemimpin yang ia terapkan selama ini.
Baca: Deretan Duet Striker Asing Terbaik Persib: Eze-Bauman Hingga Hilton Moreira-Christian Gonzales
Baca: Rapor Para Pemain Asing yang Jadi Kapten Tim di Liga 1 2020: Makan Konate Belum Bertuah di Persebaya
Baca: Kabar Seputar Persebaya: Pemain Pilih Pulang Kampung, Kompetisi Setop - Gaji Berhenti?
“Kalau seorang leader dalam tim, kalau saya pelajari waktu itu di Persebaya bukan hanya bermain menjadi leader di lapangan tetapi kita harus menjadi contoh itu untuk generasi muda baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Itu yang paling utama karena mereka itu adalah generasi kita regenerasi dan kalau kita kasih contoh yang baik ya pasti mereka akan ikuti,” kata Ruben.
“Bukan hanya mereka saja teman-teman pun juga di sekeliling kita mereka akan melihat kita bagaimana cara kita, sikap, tingkah laku kita tiap hari bukan hanya di dalam lapangan tapi di luar juga,” tambah dia.
Di Bhayangkara FC, Ruben punya tantangan baru. Pasalnya dia memimpin tim yang banyak orang melabelinya sebagai tim bertabur bintang.
Namun baginya hal itu adalah penilaian orang saja.
Ia kembali dengan prinsip yang ia pegang, bahwa setiap pemain sama saja dan dalam sebuah tim setiap pemain harus bekerjasama untuk kepentingan tim.
“Saya lebih dibawa enjoy aja sih yang penting ketika kita bermain di lapangan kita sampaikan tujuan apa kebutuhan tim sama setiap pemain. Mau dijalanin silahkan mau tidak silahkan, kita profesional yang penting bagaimana kita bisa mengayomi semuanya kita sama-sama di sini pun ada senior juga di sini,” katanya.