Meskipun demikian, ia mengakui bahwa kesempatan yang diberikan oleh timnya akan diemban dengan sebaik-baiknya
“Tapi kalau pelatih tunjuk saya, ya saya harus terima. Saya juga minta bantuan sama senior-senior di sini,” sambungnya.
Selain itu, pemain yang telah berusia 33 tahun tersebut memberikan prinsip yang harus dipegang ketika menjadi kapten sebuah tim.
Menurutnya, kapten tak hanya bertugas ketika di atas lapangan saja, melainkan mampu memberikan contoh yang baik kepada pemain lainny, khususnya pemain muda.
Selain itu, berperilaku baik juga harus dilakukan oleh seorang kapten, baik itu di dalam maupun luar lapangan.
“Kalau seorang leader dalam tim, kalau saya pelajari waktu itu di Persebaya bukan hanya bermain menjadi leader di lapangan tetapi kita harus menjadi contoh itu untuk generasi muda baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan."
"Itu yang paling utama karena mereka itu adalah generasi kita regenerasi dan kalau kita kasih contoh yang baik ya pasti mereka akan ikuti,” kata Ruben.
“Bukan hanya mereka saja teman-teman pun juga di sekeliling kita mereka akan melihat kita bagaimana cara kita, sikap, tingkah laku kita tiap hari bukan hanya di dalam lapangan tapi di luar juga,” ucapnya menambahkan.
Disinggung mengenai kepindahannya ke Bhayangkara FC dari Persebaya Surabaya , Ruben menyebutkan faktor keluarga yang menjadi alasannya untuk menerima pinangan tersebut.
“Pertama sih kalau mau dibilangin jawaban yang paling pantas (pindah ke Bhayangkara FC-red) adalah lebih dekat dengan rumah. Pengin lebih dekat dengan keluarga ya itu yang paling penting,” bebernya seperti yang dilansir dari Wartakota.
Musim ini, Bhyangkara menjadi satu diantara tim yang memiliki kualitas materi yang mumpuni.
bhakan Bhayangkara FC dapat disebut dnegan tim bertabur bintang, mengingat deretan pemain kelas wahid memperkuat tim asuhan Paul Munster tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)(Wartakota/Abdul Majid)