News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Beda Tanggapan PSM Makassar & Persita Tangerang soal Keputusan Pembayaran Gaji Pemain

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Liga 1 2020

TRIBUNNEWS.COM - Surat Keputusan PSSI bernomor 48/SKEP/III/2020 terkait keberlangsungan kompetisi sepak bola di Indonesia mendapatkan komentar hingga tanggapan dari berbagai klub, baik Liga dan Liga 2.

Pun dengan PSM Makassar dan Persita Tangerang yang tak luput memberikan tanggapan terkait keputusan yang diambil oleh Organisasi Induk Sepak Bola Indonesia tersebut.

Juku Eja dan Pendekar Cisadane mengutarakan perbedaan pendapat tentang pembayaran gaji pemain yang dibabankan pada setiap klub.

Pemain Persib Bandung Kevin van Kippersluis (kanan) berduel dengan pemain PSM Makassar Hasyim Kipuw (kiri) dalam pertandingan terakhir Liga 1 musim kompetisi 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (22/12/2019). Tuan rumah Persib Bandung berhasil melumat tamunya PSM Makassar dengan skor telak 5-2. TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Baca: Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia Kecewa Surat PSSI Terkait Gaji Pemain

Baca: Ikuti Keputusan PSSI, Borneo FC Pulangkan Pemainnya

Diketahui satu di antara 6 isi Surat Keputusan PSSI, terdapat aturan untuk setiap klub membayarkan 25 persen gaji pemain hingga staff pelatih dalam kondisi kompetisi yang ditangguhkan.

Pembayaran gaji 25 persen itu dibayarkan terhitung sejak Liga 1 dan Liga 2 resmi dihentikan pada Maret sampai kompetisi kembali bergulir.

Terkait pemotongan gaji hingga 75 persen, pemain PSM Makassar, yakni Hasyim Kipuw mengaku menyerahkan apa yang menjadi keputusan dari timnya.

Tentu saja keputusan yang akan diambli Juku Eja mengacu kepada keputusan yang telah dikeluarkan oleh PSSI.

"Kalau memang seperti itu (pemotongan gaji) tidak apa-apa. Saya sebagai pemain kembali lagi ke klub," ujar Hasyim Kipuw seperti yang dilansir dari Tribun Timur, Sabtu (28/3/2020).

Komentar sedikit berbeda dilontarkan oleh winger PSM Makassar, yakni Bayu Gatra.

Mantan pemain Borneo FC itu enggan memberikan pernyataannya terkait keputusan yang dikeluarkan PSSI.

Menurutnya dirinya akan mengikuti apa yang akan menjadi langkah kedepannya dari PSM Makassar terkait menyikapi kebijakan pembayaran gaji pemain, termasuk besaran 25 persen.

"Kalau saya gak bisa komentar mas. Tergantung apa kata senior dan pemilik klub (saya mengikuti kebijakan klub saja)," terang pemain yang berposisi sebagai winger tersebut.

Baca: PSSI Sepakat Gaji Pemain Hanya 25 Persen, Pemain PSM Makassar Beri Komentar

Baca: Imbas Wabah Corona, PSM Makassar Terancam Lakoni Jadwal Padat Dibanding Musim Lalu

Ia tidak menyangkal maupun menolak dengan kondisi yang seperti saat ini.

Imbas dari pandemi virus corona tidak hanya mencakup dalam hal kesehatan maupun terbengkalainya sejumlah event, namun juga berimbas pada masalah finansial dan ekonomi.

"Namanya musibah. Jadi ya, mau gimana lagi," ucap Bayu Gatra menambahkan.

Sedangkan tanggapan berbeda dilontarkan oleh Persita Tangerang melalui Manajer Tim, I Nyoman Suryanthara.

Menurut Manajer Tim Pendekar Cisadane tersebut, PSSI diminta terlibat dalam kejelasan teknis dalam penentuan presentasi pembayaran gaji pemain.

I Nyoman Suryanthara (wartakotalive.com/Rafsanzani Simanjorang)

Persita juga berharap agar PSSI juga menjelaskan lebih rinci soal aturan pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang.

Pasalnya, menurut I Nyoman Suryanthara tidak semua klub memiliki kemampuan finansial yang sama.

“Tentu kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurang."

"Karena itu kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini."

"Setidaknya untuk memperjelas teknis seperti apa penentuan persentase gaji yang akan diberikan selama masa darurat ini,” kata Nyoman seperti rilis pers yang diterima oleh Tribunnews.com.

Namun secara garis besar apa yang menjadi keputusan dari PSSI, Persita Tangerang mendukung langkah yang dikeluarkan tersebut.

Menurutnya langkah yang diambil oleh PSSI saat ini dinilai tepat, mengingat kesehatan dan keselamatan bersama merupakan faktor utama mengingat pandemi virus corona yang semakin berkembang.

“Kami tentu menerima dan mendukung keputusan dari PSSI. Apalagi ini kan memang untuk kepentingan dan keselamatan kita semua."

"Yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan semua pelaku industri sepak bola."

PSSI sendiri mengambil keputusan untuk menangguhkan kompetisi, baik Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei 2020.

Kemudian kalender pertandingan dapat berlangsung kembali pada awal Bulan juli mendatang.

Namun catatanya, kompetisi sepak bola di Indonesia dapat kembali bergulir dengan syarat kondisi sudah dirasa aman.

(Tribunnews.com/Giri)(Tribun Timur/Wahyu Susanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini