Alhasil, Singo Edan mampu mengakhiri kompetisi kala itu di urutan kedua.
El Loco Gonzales mampu mencetak 19 gol, Beto dengan 14 lesakan, Greg Nwokolo 15 gol dan Keith Kayamba Gums dengan 9 lesakan.
Capaian tersebut merupakan kebangkitan dari musim sebelumnya yang hanya mampu finish di posisi ke-12.
4. Musim 2014.
Pada musim 2014, Arema Cronus mencoba memeprtahankan pemain utamanya di linis erang, ialah Cristoan Gonzales dan Alberto Beto Goncalves.
Sebagai tambahanya ialah Samsul Arif Munip yang sebelumnya mampu tampil gemilang bersama Persela.
Adapun Penyokong tridente penyerangan Arema Cronus di musim tersebut ialah Gustavo Lopez.
Format kompetisi yang terbagi dua ilayah berujung pada Singo Edan harus puas menempati urutan kedua dengan kalah di final dari Persib Bandung.
Musim tersebut El Loco Gonzales mampu mencetak 15 gol, Samsul Arif dengan 16 lesakan, sedangkan Beto mampu mengoyak jala tim lawan sebanyak 12 kali.
5. Musim 2015
Pun dengan musim 2016, Arema Cronus masih memeprtahankan deretan striekr haus golnya seperti Sunarto, Cristian Gonzales hingga Samsul Arif Munip.
7. Musim 2017.
Saat Arema Cronus berkmopetisi di ISC, Singo Edan memiliki skuat yang berbeda, khususnya di linis erang.
Nama El Loco Gnzales masih bertahan di sana kala itu bersama Dendi Santosos.
Sebagai tamabahannya, Singo Edan mendapatkan amunisi segar dari Antoni Putro NUgroho, hingga Giron Marulanda.
Akhirnya di akhir kompetisi ISC, Singo Edan hanya mampu finish di urutan kedua.
Musim etrsebut juga menjadi batu loncatan seorang Dedik Setiawan yang mulai dipercaya menjadi skuat inti Singo Edan.
8. Musim 2018.
Musim 2018, kala kompetisi telah berubah menjadi Liga 1, Singo Edan mulai merombak skuatnya dengen mengandalkan banyak pemain muda.
Termasuk di lini serang, diantaranya ialah Dedik Setiawan, Ahmad Nur Hardianto, M Rafli, Dalmiansyah Matutu hingga Rifaldi Bawuo.
Praktis slot asing ditempati oleh Tiago Furtuoso.
Musim 2018, Singo Edan hanya mampu menempati urutan keenam dengan koleksi 50 poin.
9. Musim 2019
Praktis di musim 2019, SIngo Edan kembali meormbak skuatnya dengan mendatangkan pemain sekaliber Sylvano Comvalius
Ia menjadi striker asing anyar yang didatangkan manajemen kala itu.
Sedangkan pemain muda di musim sebelumnya kembali dipertahankan dan dipercaya oleh Milomir Seslija dalam menggalang lini serang Singo Edan.
Meskipun hanya mampu mengakhiri kompetisi di posisi 10, namaun SIngo Edan kala itu menjadi tim paling produktiff falam mencetak gol dengan lesakan 59 kali.
Terbukti Makan Konate yang berposisi sebagai second striker mampu mencetak 16 gol dan 11 assit.
10. Musim 2020
Musim 2020, di tangan Mario Gomez,Arema FC kembali mencoba memeprcayakan linis erang kepada deretan pemain muda, seperti K H Yudo, M Rafli, hingga Dedik Setiawan.
Sedangkan untuk sokongan amunisi dari slot asing terdapat nama Jonathan Bauman hingga Elias Alderete.
(Tribunnews.com/Giri)