TRIBUNNEWS.COM - Presiden klub Brescia baru-baru ini melontarkan pernyataan keras terhadap wacana melanjutkan kompetisi Liga Italia di tengah pandemi virus corona.
Massimo Cellino selaku Presiden Brescia mengaku lebih suka jika ia kehilangan pertandingan daripada memaksakan timnya bermain di atas lapangan.
Italia sendiri saat ini menjadi salah satu negara paling parah yang terdampak pandemi virus corona.
Penguncian nasional bahkan telah diberlakukan di Italia sejak 9 Maret hingga 13 April mendatang.
Walaupun demikian, tenggat waktu penguncian nasional tersebut bisa saja berubah jika situasi belum membaik.
Baca: Cara Liga Italia Menangani Pandemi Virus Corona Dapat Kritikan dari Diego Godin
Baca: Liga Italia Belum Jelas Kapan Dimulai, Presiden FIGC Punya Opsi untuk Tetap Berikan Scudetto
Hal itu tentu akan berdampak kepada penyelenggaraan kompetisi Liga Italia musim ini.
Menyikapi situasi tersebut, Presiden Brescia menganggap musim ini sudah tidak masuk lagi jika tetap dilanjutkan.
"Musim ini sudah tidak masuk akal lagi," ujar Presiden Brescia, Massimo Cellino kepada Gazzeta Dello Sports dikutip dari Reuters.
"Kami sudah berhenti, tidak ada tim yang akan kembali bermain seperti sebelumnya karena sekalipun pertandingan digelar secara tertutup tentu tetap akan ada risiko bagi kesehatan bagi para atlet," lanjutnya.
Baca: Legenda Juventus Minta Liga Italia Segera Dihentikan
Sang presiden juga bertekad mengambil keputusan tidak akan bermain sekalipun ia timnya dipaksa untuk menjalankan pertandingan.
"Jika mereka memaksa kami untuk bermain, saya rela tidak akan menurunkan tim dan kehilangan pertandingan dengan WO alias kalah 3-0," ungkapnya.
"Karena hal itu sebagai rasa hormat kepada warga Brescia dan orang-orang yang mereka cintai yang tidak lagi disana," sambung sang presiden.
Sebelumnya mantan pemilik Cagliari dan Leeds United tersebut menertawakan gagasan bahwa musim ini dapat diperpanjang hingga Agustus atau September.
Dia juga menolak saran bahwa ia hanya ingin menyelematkan Brescia dari jeratan degradasi.
"Musim ini harus berakhir pada 30 juni, batas waktu untuk penyajian neraca klub dan kotrak pemain," tegas Cellino.
"Untuk memperpanjang musim tentu kami perlu mengubah semua aturan nasional dan internasional terkait kontrak pemain, tenggat waktu bank, pasar transfer, persiapan hingga awal musim baru," tambahnya.
"Hal tersebut tentu akan membuat kekacauan lalu untuk apa akhirnya," pungkas Cellino.
Brescia sendiri saat ini menjadi juru kunci klasemen Liga Italia hingga pekan ke-26, Ballotelli dkk baru mengoleksi 16 poin.
Larangan Untuk Klub Italia di Tengah Pandemi Corona
Seluruh kompetisi sepak bola di Italia dilarang melakukan pelatihan hingga 13 April mendatang.
Keputusan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Italia, Giovanni Conte dalam konferensi persnya pada Kamis (2/3/2020) waktu setempat.
Perdana Menteri Italia, Giovanni Conte menyatakan tidak ada pelatihan di fasilitas olahraga, dari kompetisi terbawah hingga profesional sebagai pencegahan penularan virus corona.
Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut membuat seluruh kegiatan sepak bola di Eropa harus dihentikan tak terkecuali Liga Italia.
Baca: Penangguhan Liga Italia Belum Jelas, Douglas Costa Habiskan Waktu Libur Bersama Keluarga
Baca: Cara Liga Italia Menangani Pandemi Virus Corona Dapat Kritikan dari Diego Godin
Dilansir dari Football-Italia, kebijakan yang dikeluarkan oleh Giovanni Conte dapat mengakhiri diskusi yang terjadi antara perwakilan klub Liga Italia dan Asosiasi Pemain Italia mengenai kapan pelatihan harus dilanjutkan.
Bahkan ada dua klub yang telah menyatakan kesiapannya untuk segera memulai pelatihan.
Dua klub tersebut yakni Lazio dan Napoli yang telah mempunyai wacana untuk memulai pelatihan dengan para pemainnya atau menjalani test kesehatan ke tempat latihan.
"Satu-satunya hal baru adalah mengenai sesi pelatihan untuk atlet,"
"Kami telah melarang mereka untuk memastikan bahwa klub-klub Liga Italia tidak dapat menuntut kinerja olahraga, bahkan hanya sesi latihan." terang Conte dilansir dari Football-Italia.
Menurut Conte kebijakan ini dilakukan karena di Italia dalam beberapa hari terakhir kasus kematian maupun positif Covid-19 telah berangsur mereda.
Statistik yang mulai menunjukan kurva penurunan di Italia dapat diimplementasikan dengan langkah-langkah yang relevan salah satunya melarang klub melakukan pelatihan dan melanjutkan social distancing.
Namun pemerintah di Italia masih akan melihat lebih lanjut apakah setelah 13 April mendatang dapat diizinkan untuk kembali melakukan pelatihan tergantung dengan situasi yang akan terjadi.
“jika kita reda sekarang, semua upaya kita akan sia-sia. Setelah statistik dikonsolidasikan, kami akan memikirkan langkah-langkah selanjutnya.
"Saya tidak dapat memberi tahu Anda bahwa itu akan terjadi pada 14 April, karena kami tidak dalam kondisi apa pun untuk mengetahuinya."
“Kami kemudian akan memulai Fase 2, yang hidup dengan virus. Akhirnya akan ada Fase 3, kembali ke kehidupan normal. " tutupnya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan, Ipunk)