TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak mulai berpikir jangka panjang setelah munculnya wabah Covid-19 (Virus Corona).
Di mana efek yang ditimbulkan sangat berpengaruh ke semua sektor tak terkecuali sepak bola.
Apalagi, dampak yang ditimbulkan virus yang pertama kali mewabah di Kota Wuhan, China telah menghentikan kegiatan sepak bola di semua negara.
Imbasnya, pemasukan klub-klub tersebut jelas tidak stabil.
Menurutnya, klub-klub di Asia Tenggara menjadi paling kewalahan karena memiliki keuangan yang relatif minim ketimbang klub lain di kawasan Asia.
Seperti K-League, J-League, bahkan Chines Super League.
"Saya khawatir tentang liga-liga di Asia Tenggara," ujar Bojan Hodak seperti dilansir dari laman News Straits Times, Jumat (3/4/2020).
"Beberapa klub bergantung sepenuhnya atau sebagian pada dana dari pemerintah atau agensi masing-masing," imbuh Bojan.
Yang jadi masalah lanjut mantan pelatih Timnas Malaysia U-19 ini, adalah kurangnya sponsor yang dimiliki klub-klub di Asia Tenggara.
Sehingga sangat berpotensi terjadi kebangkrutan dengan adanya pemberhentian liga selama tiga bulan ke depan.
Diapun mengambil contoh beberapa klub besar di Eropa saja yang memiliki keuangan yang sangat besar mengambil langkah dengan memangkas gaji.
Seperti di Liga Premier Inggris, La Liga, Bundesliga, Serie A, banyak klub mulai memberlakukan hal tersebut baik ke pemain dan official.
"Semua klub akan menderita konsekuensi jika tidak ada sepak bola selama lebih tiga bulan. Karena mereka akan kehilangan koleksi gerbang, sponsor dan hak siar," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Efek Corona, Bojan Hodak Khawatir dengan Klub-klub di Asia Tenggara.