Setidaknya pada laga tersebut ada lebih dari 40.000 orang yang memadati Stadion San Siro.
Termasuk juga suporter Valencia yang bertandang.
Baca: Istri Kapten Atalanta Berhasrat Memenangi Scudetto, Papu Gomez: Tidak Gila Memikirkan Itu
Baca: Hasil Liga Champions: Lolos dan Catatkan Sejarah, Josip Ilcic Sesumbar Atalanta Bukanlah Tim Kejutan
Selanjutnya, Bergamo kini menjadi satu wilayah negara Italia yang merasakan dampak akibat penyebaran virus corona.
Hingga Minggu (22/3/2020), Bergamo memiliki kasus kematian akibat virus Corona sebanyak 3.095 orang.
Hal itu membuat Italia pun menjadi negara teratas yang mengalami angka kematian tertinggi akibat virus corona.
Kapten Atalanta, Alejandro Gomez pun angkat bicara menanggapi tudingan tersebut.
Ia menyadari orang-orang yang berada di Bergamo memang selalu berusaha menggunakan alasan apapun untuk keluar dari situasi "lockdown' yang telah ditetapkan pemerintah.
Baca: Belajar dari Italia: Remehkan Corona, Kini Jadi Negara Pertama dengan Jumlah Kematian Terbanyak
Baca: Euro 2020 Diundur Jadi Juni 2021, Roberto Mancini Sumringah Persiapkan Senjata Terbaik Timnas Italia
Di bawah keputusan lockdown pemerintah, para penduduk terlihat masih pergi ke supermarket atau bekerja.
Bahkan ada juga orang-orang yang berjalan-jalan dengan anjing peliharaan mereka.
"Masih ada orang di jalanan saat itu, ada yang lari, ada yang pergi ke taman untuk melakukan sit-up," ungkap Alejandro Gomez dilansir dari Reuters.
"Ada juga yang membawa anjingnya keluar rumah untuk jalan-jalan sekitar satu jam karena bosan di rumah, bahkan ada yang bohong untuk pergi ke supermarket," tambah sang kapten Atalanta tersebut.
Dalam situasi tersebut, Alejandro Gomez mengaku dirinya tidak pergi berlari walaupun ia olahragawan.
"Aku bahkan tidak pergi berlari meskipun aku seorang olahragawan dan itu yang sebenarnya pekerjaanku," pungkas Gomez.
Bergamo memang menjadi wilayah yang paling terdampak virus corona yang tengah mewabah di dunia saat ini.