TRIBUNNEWS.COM - Kepindahan Phillipe Coutinho dari Liverpool ke Barcelona menjadi salah satu saga transfer yang cukup sensasional.
Bagaimana tidak, Barcelona rela merogoh kocek sebesar 142 juta pounds atau sekitar Rp 2,58 triliun demi memboyong Coutinho ke Camp Nou.
Hanya saja, Phillipe Coutinho dinilai gagal menunjukkan kualitas terbaiknya saat berseragam Barcelona.
Barcelona akhirnya terpaksa melepas Coutinho ke Bayern Munchen dengan status pinjaman pada musim ini.
Baca: Manchester United & Leicester City Intip Peluang Pulangkan Coutinho ke Inggris
Baca: Chelsea Terdepan untuk Datangkan Coutinho, Barcelona Lebih Memilih Lautaro Martinez
Terlepas dari performa kurang maksimal pemain asal Brasil tersebut sejak keluar dari Anfield.
Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool akhir-akhir ini bercerita perihal lika-liku kepindahan sang pemain dari Liverpool ke Barcelona.
Eks juru taktik Borussia Dortmund tersebut menjelaskan Liverpool awalnya bersikap tegas terhadap rencana penjualan Phillipe Coutinho.
Sikap tegas tersebut dilontarkan oleh Jurgen Klopp karena saat itu Adam Lallana yang menjadi back-up Coutinho tengah dilanda cedera.
Waktu terus berjalan hingga pada akhirnya Jurgen Klopp akhirnya merelakan melepas Coutinho setelah ada penawaran menarik dari Barcelona.
"Saya sangat menghargai kepindahan Philippe Coutinho sejak awal," ungkap Jurgen Klopp kepada Pure Football, dikutip dari Sportskedda.
"Bukannya saya memikirkan hal itu sepanjang waktu tetapi rasanya 'oh wow itu sangat sulit'," tambahnya.
Baca: Punya Keistimewaan, Trio Striker Juergen Klopp Dipuji Mantan Pelatih Liverpool
Baca: Dinasti Jurgen Klopp Bersama Liverpool Bisa Diganggu Timnas Jerman
Jurgen Klopp mengaku cederanya Adam Lallana membuat dirinya berpikir dua kali jika ingin melepas Coutinho.
Alhasil, Klopp membocorkan cederanya Adam Lallana dianggap sebagai faktor utama tersendatnya kepindahan Coutinho menuju Barcelona.
"Jadi ini bukan perkara kami berusaha menandatangani kontrak barunya sebelumnya, kemudian kami harus kerja keras di musim panas karena kami tidak punya solusi lain dengan keadaan kami," ungkap pelatih berdarah Jerman tersebut.