TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Eks pemain Tottenham Hotspur, Dimitar Berbatov mendesak Harry Kane untuk mengikuti jejaknya hijrah ke Manchester United di tengah ketertarikan klub tersebut.
Harry Kane didesak untuk meninggalkan Tottenham Hotspur jika Manchester United menawarkan kontrak padanya musim panas ini.
Desakan itu datang dari Dimitar Berbatov, yang pindah dari Tottenham Hotspur ke Manchester United pada 2008.
Berbatov meraih dua gelar Liga Inggris dan dua trofi Piala Liga Inggris dalam empat tahun di Manchester United.
Kane dinilai akan bisa memuaskan keinginan untuk meraih gelar dengan membuat langkah seperti dirinya.
"Saya melihat banyak kesamaan dalam situasi yang saya lalui dengan apa yang terjadi pada Kane," kata Berbatov.
"Saya merasa ini juga waktu yang sama dalam kariernya. Saya mulai berpikir jika Anda berada di jalur yang benar dan berpikir untuk memenangi sesuatu," ucap figur berpaspor Bulgaria itu, yang pindah ke Old Trafford dengan harga 30,75 pounds (615 miliar rupiah).
Man United termasuk di antara sejumlah klub dengan ketertarikan lama pada Kane, yang penampilannya terbatas pada musim ini akibat cedera hamstring.
Kapten Spurs ini telah mencetak 17 gol dalam 25 penampilan untuk klub musim ini sebelum cedera.
Tanpa kehadirannya, Spurs tersingkir dari Piala FA, Liga Champions, dan berjuang dalam perebutan tempat empat besar.
Kane memiliki empat tahun tersisa untuk menjalankan kontrak 200 ribu pounds (4 miliar rupiah) per minggu yang ia tandatangani pada 2018.
Hal itu tidak menghalangi beberapa klub besar di Eropa untuk mengincarnya, juga tak menghentikan Kane untuk pergi jika klubnya tak segera memenangi trofi.
"Saya selalu mencintai Spurs. Tapi, saya selalu mengatakan jika tak merasakan kemajuan dalam tim atau tak menuju ke arah yang benar, maka saya bukan seseorang yang hanya tinggal di sana demi hal itu," kata Kane dalam wawancara di Instagram, Minggu (29/3/2020).
Berbatov mengaku dilema yang dihadapi Kane di Spurs juga sempat dirasakannya.
Menurut Berbatov, meninggalkan Spurs merupakan keputusan yang sulit diambil.
Meski begitu, ia tetap melakukannya dan akhirnya memenangi beberapa gelar di Man United dan meraih Sepatu Emas Liga Inggris musim 2010-2011.
Pria yang pensiun pada tahun 2019 ini mencapai final Liga Champions musim 2008-2009 meskipun kalah dari Barcelona.
"Saya mengikuti jalan sendiri dan saya tahu bahwa orang tidak akan bagaimana, tetapi saya harus melakukannya. Saya datang dari negara kecil dan ketika salah satu klub terbesar di dunia datang, itu adalah impian saya," kata Berbatov.
Berbatov percaya ada hubungan kuat antara The Red Devils dan The Lilywhites.