News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Kisah Atalanta dan Para Suporter di Liga Champions: Mimpi Indah yang Berubah karena Corona

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jadwal Final Coppa Italia Atalanta vs Lazio Live TVRI, Kamis (16/5/2019) pukul 01.45 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjalanan Atalanta di Liga Champions, mimpi rakyat Bergamo yang berubah karena pandemi corona.

Atalanta merupakan klub Serie A Liga Italia yang berasal dari Bergamo, Lombardy, Italia.

Salah satu kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona terbesar di Italia.

Baca: Presiden UEFA Bantah Laga Atalanta vs Valencia jadi Sebab Penyebaran Corona di Italia & Spanyol

Baca: Kiper Atalanta Lengkapi Deretan Pesepakbola yang Positif Covid-19

Baca: Prediksi Liga Champions Musim Ini Versi Zico: Atalanta Bisa Melaju ke Final, Atletico Kandidat Juara

Mimpi rakyat Bergamo melihat tim kesayangan mereka tampil di kancah elit kompetisi Benua Biru berubah menjadi mimpi buruk.

Laga Atalanta kontra Valencia yang berlangsung di Stadion San Siro dipenuhi oleh puluhan ribu pendukung kedua tim.

Bagaimana tidak, pendukung yang biasanya memadati kapasitas stadion 17.600 kini difasilitasi 40.000 dan terisi penuh.

Mereka, para pendukung Atalanta yang berasal dari Bergamo rela menempuh perjalanan ke Milan yang biasanya memakan waktu 40 menit, berubah menjadi 3 jam karena kepadatan jalan saat itu, dalam pemberitaan BBC.

Alhasil, dua hari setelah pertandingan, kasus virus corona pertama dikonfirmasi dari wilayah Bergamo, Lombardy.

Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori menyebutkan bahwa laga Atalanta kontra Valencia sebagai bom biologis, yang membuat penyebaran virus corona ke Italia an Spanyol.

"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi," kata Gori dikutip Kompas.com melansir Marca.

"Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40.000 fans yang datang ke San Siro (Milan) sudah pasti terinfeksi," imbuhnya.

Namun perjuangan rakyat Bergamo menyaksikan Atalanta yang baru pertama kali dalam sejarah sepakbola klub tampil di Liga Champions tak sia-sia.

Di tribun dan belakang San Siro, penggemar Atalanta berpelukan setiap gol yang dibuat oleh pemain mereka.

Kemenangan 4-0 atas Valencia membuat langkah mereka ke babak perempat final sangat besar.

Leg kedua yang berlangsung pada 10 Maret di Stadion Mestalla harus digelar tanpa penonton.

Menyusul perkembangan virus corona yang makin merebak di Italia dan Spanyol.

Atalanta mendapatkan izin untuk melakukan perjalanan untuk menghadapi Valencia, namun tanpa dukungan para suporter.

Sekitar 2 ribu pendukung Valencia datang ke stadion, memenuhi sisi luar Mestalla.

Secerca harapan keluar setelah tim mereka unggul 3-2 atas Atalanta.

Namun, Josip Ilicic menjadi momok bagi tim tuan rumah.

Dia berhasil mencetak 4 gol dalam pertandingan tersebut dan membuat Atalanta unggul 4-3 atas tim tuan rumah.

Hasilnya, Atalanta melaju ke perempat final dengan gagah, unggul agregat 8-3 atas Valencia.

Suatu capaian membanggakan bagi kontestan yang baru pertama tampil di Liga Champions.

Pasca pertandingan, Ilicic membentangkan kaus yang bertuliskan, "Bergamo, ini untuk Anda, jangan menyerah."

Perjalanan Atalanta di Liga Champions

Petualangan bersejarah Atalanta musim ini tak lepas dari tangan dingin Gian Piero Gasperini yang mengambil alih kursi kepelatihan tahun 2016.

Pelatih veteran asal Italia itu mengubah tim, menggabungkan talenta muda Atalanta dengan pemain multi-nasional, dengan menggunakan formasi 3-4-3.

Formasi yang telah diasah sejak menjadi juru taktik Genoa.

Perminan menghibur plus risiko diperagakan oleh skuat La Dea, tapi berhasil membuat mereka finis di posisi empat besar pada musim pertama Gasperini.

Berikutnya, Atalanta menyelesaikan kompetisi di posisi 7 dan ketiga pada tahun 2019.

Mereka juga mencapai final Coppa Italia musim lalu.

Jika Gasperini adalah dalang, Papu Gomez berperan sebagai pelayan di dalam laga, yang membuat kedua sosok tersebut digemari warga Bergamo.

Untuk mengapresiasi sepak terjang kedua sosok ini, bermunculan mural di kota Bergamo.

Sosok rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri, mereka melambangkan Atalanta yang membuat para penggemar bersemangat.

Kunci permainan tak hanya pada satru atau dua pemain, Gasperini mengandalkan kekuatan tim.

La Dea memiliki 10 pencetak gol berbeda di Liga Champions musim ini, lebih banyak dari mana pun.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini