Pembatalan kompetisi jelas menjadi opsi terakhir yang akan ditempuh oleh pihak Liga Spanyol.
Meski begitu, skenario terburuk ini tidak boleh dipinggirkan begitu saja.
Kerugian besar sudah menanti andai kompetisi harus batal karena pandemi yang tidak kunjung hilang.
Liga Spanyol bisa menderita kerugian hingga 957 juta euro (sekitar Rp17,08 triliun) jika kompetisi batal.
Andai musim ini berhasil diselamatkan, Liga Spanyol pun tetap akan menelan kerugian besar.
Selain pembatalan kompetisi, Liga Spanyol memiliki opsi untuk menggelar laga secara tertutup jika pemerintah sudah memperbolehkan.
Hal ini tetap menimbulkan masalah karena klub-klub tidak akan mendapat pemasukan dari uang tiket.
Keuangan klub pun dipastikan akan anjlok besar-besaran pada musim ini.
Beberapa klub seperti Barcelona sudah mengantisipasi dengan memotong gaji hingga 30 persen.
Baca: Barcelona Sudah Tidak Kompak Lagi di Jajaran Pimpinan Manajemen
Meski demikian, awalanya Barcelona dihadapkan dengan para pemainnya yang dirasa kurang kooperatif dalam menyikapi situasi yang terjadi.
Tim berjuluk Blaugrana ini sempat mengajukan pemotongan gaji untuk para pemain demi kembali menyehatkan neraca keuangan dan mampu membayar karyawan klub lainnya.
Namun ternyata para pemain menolak karena gaji mereka akan dipotong hingga 70 persen dari yang akan mereka dapatkan karena kondisi klub.
Namun, ternyata menurut yang diberitakan oleh Marca, Barcelona tetap akan memotong gaji para pemainnya meski saat ini pihak petinggi klub dan para pemain masih belum menemukan kata sepakat untuk pemotongan gaji.
Presiden klub, Josep Maria Bartomeu adalah orang pertama yang mengungkapkan keinginannya untuk mengelola situasi keuangan yang sedang dihadapi klub akibat wabah virus Corona.