TRIBUNNEWS.COM - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengaku timnya berat dengan mundurnya Ratu Tisha.
Mundurnya Ratu Tisha Destria dari jabatannya sebagai Sekretaris Jendral Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menuai banyak komentar.
Salah satunya adalah klub kontestan Liga 1 2020, Arema FC.
Baca: Gebrakan Ratu Tisha, Filanesia hingga Perjuangan Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Baca: Mundur Sebagai Sekjen PSSI, Ratu Tisha: Hati Saya Kalau Dibelah Isinya Sepak Bola
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo terkejut dengan keputusan Ratu Tisha yang memilih mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PSSI.
Bagi Ruddy Tisha adalah sosok yang memiliki kompeten dalam pekerjaannya di bidang sepak bola.
Pihaknya pun merasa kaget dan tidak menduga Tisha akan mundur.
"Kami merasa kaget dengan keputusan beliau. Ini merupakan hal yang tak pernah kami duga sebelumnya," ujar Ruddy dilansir Kompas.com.
Ruddy mengaku timnya berat dengan keputusan Tisha untuk mundur karena perannya di PSSI.
"Arema sejatinya juga berat dengan keputusan Tisha mundur dari PSSI."
"Karena dia telah membuktikan diri sangat kompeten menjalani peran sebagai Sekjen PSSI," ujar Ruddy.
Baca: PSSI Langsung Gelar Rapat Khusus Cari Pengganti Begitu Ratu Tisha Umumkan Mundur
Baca: Ratu Tisha Mundur, Haruna Soemitro: Karyamu Selalu Dikenang
Namun Ruddy pada akhirnya tetap menghormati keputusan Tisha dan berharap Ia sukses di karier berikutnya.
"Terima kasih atas segala hal yang sudah diperbuat Tisha bagi sepak bola Indonesia."
"Saya berharap Tisha sukses dalam karier berikutnya," pungkas Ruddy.
Ratu Tisha secara mengejutkan mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal PSSI, Senin (13/4/2020).
Keputusan mengundurkan diri tersebut disampaikan langsung oleh yang bersangkutan lewat akun Instagram pribadinya, @ratu.tisha.
Perempuan yang memiliki nama lengkap 'Ratu Tisha Destaria' tersebut telah menjabat sebagai Sekjen PSSI sejak 17 Juli 2017.
Ia terpilih menjadi Sekjen PSSI pada era kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Baca: BREAKING NEWS: Sekjen PSSI, Ratu Tisha Mengundurkan Diri
Baca: Mundur dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha: Hati Saya Kalau Dibelah Isinya Hanya Sepakbola
Nama Ratu Tisha bahkan dinobatkan sebagai Sekjen PSSI perempuan pertama sekaligus termuda dalam sejarah.
Selain itu, Ratu Tisha dinilai sebagai sosok kunci Indonesia dinobatkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021 mendatang.
Profil Ratu Tisha
Dilansir Tribun Wiki, Ratu Tisha lahir di Jakarta pada 30 Desember 1985.
Ratu Tisha lahir dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani dan menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Jakarta.
Saat masih duduk di bangku SMA, Ratu Tisha sudah aktif di tim bola sekolahnya dengan menjadi manajer bagi timnya.
Berkat campur tangannya, tim bola sekolah Ratu Tisha berhasil meraih juara di beberapa turnamen.
Sebagai siswa berprestasi, Ratu Tisha juga pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar antar budaya negara AFS di Leipzig, Jerman.
Setelah lulus SMA, Ratu Tisha melanjutkan pendidikan strata satunya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan matematika.
Perjalanan Karir
Ratu Tisha yang dikenal sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI) memang sudah menggemari dunia sepak bola sejak masih duduk di bangku sekolah.
Pada masa remajanya, Ratu Tisha sering kali menjadi manajer tim bola di sekolahnya.
Setelah duduk di bangku kuliah, Ratu Tisha bergabung dalam Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB).
Dalam tim tersebut Ratu Tisha menjadi bagian dari tim manajerial di bawah Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib.
Ratu Tisha menyelesaikan pendidikan S1-nya pada 2008.
Setelah itu, Ratu Tisha mendapat tawaran untuk bekerja di sebuah perusahaan perminyakan Schlumberger.
Di tahun yang sama, Ratu Tisha juga mendirikan Lab Bola, yaitu sebuah usaha yang bergerak dalam bidang penyedia data analisis di dunia olahraga.
Pada 2013, Ratu Tisha melanjutkan pendidikannya di federasi sepak bola dunia, FIFA.
Ratu Tisha menjadi salah satu dari 28 orang dan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa FIFA.
Ratu Tisha mengambil beberapa bidang studi seperti Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.
Setelah menghabiskan satu setengah tahun pendidikan, Ratu Tisha berhasil lolos dengan posisi peringkat 7 dari 28 peserta.
Pada 2017, Ratu Tisha mengajukan diri menjadi salah satu calon sekjen PSSI saat Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Ratu Tisha berhasil terpilih untuk menjadi Sekjen PSSI setelah mengikuti fit and proper test, atau tes uji kelayakan dan kepatutan.
Hal ini juga menjadikan Ratu Tisha sebagai perempuan pertama yang menjadi sekjen PSSI.
Ratu Tisha berhasil menyingkirkan 29 kandidat lainnya menggantikan Ade Wellington yang sebelumnya mundur dari jabatan tersebut.
(Tribunnews/Haikal, Dwi Setiawan) (Kompas.com/Suci Rahayu)