News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Cristiano Ronaldo dan Buffon Buat Matthijs De Ligt seperti Anak Kecil di Toko Permen

Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Matthijs de Ligt

TRIBUNNEWS.COM - Bek asal Belanda, Matthijs de Ligt menganggap dirinya seperti anak kecil di toko permen ketika memasuki ruang ganti Juventus.

Didatangkan dari Ajax Amsterdam pada bursa musim panas 2019 lalu, De Ligt masih merasa dirinya belum menunjukkan yang terbaik.

Selain itu dirinya mengalami Startruck, atau terpesona dengan bintang-bintang sepak bola yang ada di Juventus.

Baca: Sifat Cristiano Ronaldo di Grup Whatsapp Timnas Portugal, Sangat Aktif hingga Ajak Berdonasi

Baca: Martunis Tegaskan Sudah Dapat Izin Dari Cristiano Ronaldo untuk Lelang Jersey

De Ligt yang didatangkan dengan harga 75 juta Euro ini mengatakan Juventus seperti percaya kepadanya meski masih berusia 19 tahun.

"Juventus seperti mengatakan kepada saya 'baik, anda masih muda, tapi alasan kami ingin membeli anda karena anda sudah sangat matang, dan anda tahu cara mengatasi tekanan' dan beberapa hal seperti itu," jelas De Ligt dilansir Sportskeeda.

De Ligt pun seperti diperingatkan mengenai sulitnya pemain berusia 19 tahun bermain di luar negaranya.

"Mereka juga seperti mengatakan kepada saya sulitnya seorang anak berusia 19 tahun untuk pergi bermain sepak bola di negara lain."

"Dan tentu itu akan menjadi sulit untuk anda tapi kami harus tetap percaya bahwa anda bisa menemukan tempat di tim segera," jelas De Ligt.

Baca: Juventus Bandrol Matthijs de Ligt Rp 2,6 Triliun

Baca: Juventus yang Jadikan Paul Pogba Sebagai Salah Satu Gelandang Terbaik di Dunia

Mantan kapten Ajax ini juga bercerita mengenai suasana ruang ganti di Juventus.

Di momen pertama kalinya De Ligt masuk ke ruang ganti, Ia merasa seperti anak kecil yang memasuki toko permen.

"Sejujurnya, ketika saya datang dan memasuki ruang ganti Juventus untuk pertama kali, saya sedikit merasa seperti anak kecil di toko permen, seperti, di sana ada Buffon, di sana ada Cristiano Ronaldo," ungkapnya.

"Pada awalnya Anda hanya sedikit terlihat seperti siapa itu, siapa itu dan bagaimana keadaannya?" imbuh De Ligt.

Dirinya baru mulai terbiasa dengan keadaaan ini setelah dua bulan di Juventus.

"Setelah dua bulan lebih berada di sana, saya merasa seperti saya bisa lebih menjadi diri saya sendiri," tegasnya.

Di musim pertamanya, De Ligt merasakan banyak tekanan dan agak kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Selain itu, De Ligt mengakui sulitnya menyesuaikan diri di Juventus, terlebih banyak perhatian yang menuju ke arahnya.

Baca: Juventus Bisa Batal Untuk Rekrut James Rodriguez Lantaran Gaji yang Tinggi

Baca: Juventus Jadi Klub Idaman Aaron Ramsey Setelah Tidak Memperpanjang Kontrak di Arsenal

Kalahkan Joao Felix dan Jadon Sancho, Matthijs de Ligt Raih Kopa Trophy 2019 (instagram/mdeligt_)

"Pada pertama kalinya, sangat banyak mata yang tertuju pada saya saat pertandingan."

"Bahkan di laga kedua yang saya mainkan, saya mencetak gol bunuh diri dan anda mengerti di sana semakin banyak tekanan yang datang," terang De Ligt.

Meskipun begitu, De Ligt tetap menjadi salah satu pilar penting karena sudah tampil sebanyak 27 kali di semua kompetisi bagi Juventus.

"Saya tahu pada saat latihan sayang berlatih dengan baik, saya merasa baik-baik saja."

"Namun ketika pertandingan saya masih membutuhkan sedikit penyesuaian dengan style permainan," terangnya.

Ia pun mengatakan saat ini sedang mencoba untuk mengembangkan dirinya meski agak kesulitan di awalnya.

"Di awal memang sulit, tapi saya pikir selangkah demi selangkan saya akan akan meningkat," pungkasnya.

(Tribunnews/Haikal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini