TRIBUNNEWS.COM - Legenda AC Milan sekaligus Timnas Italia Marco Simone menyarankan untuk datangkan Mauro Icardi ke San Siro.
Menurut mantan penyerang Rossoneri -julukan AC Milan itu, Mauro Icardi bisa menjadi solusi dari permasalahan lini depan Milan.
"Milan harus merekrut Mauro Icardi dari rival mereka (Inter) untuk membuat serangan mereka ke level yang lebih baik," kata Marco Simone, dikutip dari Sportkeeda.
Mauro Icardi tidak masuk dalam rencana Antonio Conte di awal musim 2019/2020.
Mantan pelatih Chelsea itu mendatangkan dua penyerang anyar, Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez dari Manchester United.
Inter juga masi memiliki Lautaro Martinez, yang terbukti menjadi tandem yang pas untuk Lukaku musim ini.
Sementara Mauro Icardi hijrah dengan status pinjaman ke klub kaya raya Perancis, Paris Sanit-Germain (PSG) pelapis Edinson Cavani yang saat itu terbekap cedera.
Namun perlahan kian pasti, Icardi menjadi bomerang bagi Cavani di PSG.
Dia berhasil membayar kepercayaan Lucien Favre dengan mencetak 20 gol dalam 31 penampilan.
Capocannoniere (top skor Liga Italia) dua kali itu menyebutkan AC Milan butuh sosok seperti Mauro Icardi.
AC Milan telah ditinggal Krzysztof Piatek pada transfer musim lalu sejak kedatangan Ibrahimovic.
Ibrahimovic menjadi pilihan utama dalam starter line-up yang kerap digunakan Stefano Pioli, pelatih Milan.
Namun kabarnya, legenda timnas Swedia ini tidak akan memperpanjang kontrak untuk musim depan untuk bertahan di San Siro.
Terlebih, Ibra tak lagi muda, faktor usia harus menjadi pertimbangan agar AC Milan bisa tajam dan subur di sektor depan.
"Aku akan mempertahankan (Rafael) Leao. Dia memiliki kekuatan dan bakat. Jika tidak, kamu selalu melihat kekurangan ada mereka yang memiliki bakat. Kami harus memulai dari awal, sepanjang waktu."
"Saya tidak akan menyerah pada Piatek, jika Ibrahimovic pergi."
"Saya pikir (Arkadiuz, Napoli) Milik bisa melakukannya dengan baik, tetapi saya akan mencoba untuk membawa Cavani dan Icardi ke Milan."
"Mauro Icardi akan menjadi transfer yang bagus dan situasi yang ideal," lanjutnya yang pernah membawa AC Milan dua kali juara Lig Champions itu.
Terlepas dari itu, Simone juga menyayangkan langkah AC milan ketika memecat kepala direksi sepakbola Zvonimir Boban.
Dia secara terbuka menentang CEO AC Milan, Ivan Gazidis yang melirik mantan bos RB Leipzig Ralf Rangnick.
"Ini kerugian besar," kata Simone.
"Itu terlalu dangkal dan sepele untuk memecatnya karena wawancara yang kontroversial."
"Saya pikir mereka menggunakannya sebagai alasan, dan sudah direncanakan."
"Ketika Anda memilih dua karakter seperti Boban dan Maldini, Anda tahu dari awal bobot yang mereka miliki ."
"Mereka tahun bagaimana mengelola AC Milan. Mereka harus melanjutkan bersama, dan memulai kembali."
"Saya memiliki keraguan akan sosok Rangnick sebagai pelatih da direktur olahraga dapat bekerja di Italia."
"Dan kemudian, perannya dalam lantihan akan menghilangkan peran Maldini," ungkap Simone.
AC Milan berada dalam keterpurukan dalam beberapa tahun terakhir llantaran masalah internal klub.
Masalah demi masalah manajemen AC Milan tak kunjung reda yang berdampak pada kinerja klub di kompetisi.
(Tribunnews.com/Sina)