TRIBUNNEWS.COM - Chelsea berhasil menuai berbagai kesuksesan semenjak era Roman Abramovich pada tahun 2003.
Berbagai gelar bergengsi telah menambah lemari koleksi trofi tim berjuluk The Blues tersebut.
Di kancah domestik, Chelsea telah berhasil meraih lima gelar Liga Inggris, lima Piala FA, dan tiga Piala Liga.
Chelsea juga telah mendulang gelar Liga Eropa sebanyak dua kali tepatnya pada tahun 2013 dan 2019.
Baca: Jose Mourinho di Pecat Manajemen Chelsea Tidak Ada Pemberitahuan Terlebih Dahulu kata Steve Sidwell
Baca: Jose Mourinho Dianggap Dejan Stankovic Salah Satu Pelatih dengan Segudang Prestasi
Gelar Liga Champions menjadi torehan yang paling membanggakan Chelsea semenjak dipegang oleh Roman Abramovich.
Beberapa pemain brilian mampu dibuat semenjak era konglomerat asal Rusia tersebut.
Nama-nama seperti Didier Drogba, Ricardo Carvalho, Michael Ballack, Cesar Azpilicueta, hingga Eden Hazard merupakan pemain penting Chelsea pada kepemimpinan Roman Abramovich.
Chelsea telah membuat beberapa gebrakan dalam urusan transfer.
Terkadang, Roman Abrahomich tak segan mengeluarkan uang banyak untuk mendatangkan para pemain yang sesuai incaran tim pelatih.
Hanya saja tidak semua pemain rekrutan Chelsea berhasil tampil dalam performa terbaiknya.
Beberapa nama besar bahkan harus gagal karena tidak mampu tampil sesuai ekspetasi publik Stamford Bridge.
Berikut ini lima pemain rekrutan Chelsea era Roman Abramovich yang gagal bersinar, dilansir Talk Sport:
1. Maniche
Pemain pertama yang gagal tampil maksimal adalah Maniche.
Maniche sendiri merupakan figur penting dibalik keberhasilan Porto dibawah asuhan Jose Mourinho meraih gelar juara Liga Champions 2004.
Gelandang asal Portugal tersebut didatangkan Chelsea dengan status pinjaman dari Dynamo Moscow pada 2006.
Sedihnya, dia mendapatkan mimpi buruk untuk pertandingan pertamanya ketika melawan West Ham United.
Maniche mengalami benturan cukup keras dengan menabrak mistar gawang yang mengakibatkan ia ditarik keluar lapangan pada menit ke-17.
Akibat insiden tersebut, Maniche mengalami cedera dan gagal tampil maksimal setelah pulih.
Hingga pada akhirnya, Chelsea sebenarnya berhasil menyegel gelar juara pada musim tersebut.
Namun, Maniche tidak bermain cukup banyak dan Chelsea akhirnya enggan mempermanenkan kontrak sang pemain.
2. Juan Sebastian Veron
Juan Sebastian Veron telah berjuang bermain bersama Manchester United setelah penandatangan 28,1 juta poundsterling dari Lazio.
Dua tahun berselang, Chelsea secara mengejutkan mampu membajak Juan Veron dari rivalnya dengan biaya 15 juta pounsterling.
Kehadiran Veron sejatinya diharapkan mampu mengembalikan performa terbaiknya seperti yang ia tunjukkan di tanah Italia.
Hanya saja, ternyata performa Veron tidak lekas membaik ketika merumput di Stamford Bridge.
Mantan pemain Timnas Argentina tersebut hanya bermain sebanyak 14 kali sebelum dipinjamkan ke Inter Milan dan kemudian Estudiantes.
3. Kepa Arrizabalaga
Chelsea telah diberkati menjadi salah satu tim yang sering diperkuat penjaga gawang kelas dunia.
Setelah Petr Cech dan Thibaut Courtouis, kini Chelsea diperkuat sosok penjaga gawang muda yakni Kepa Arrizabalaga.
Bahkan, Chelsea harus merogoh kocek yang cukup dalam sekitar 71,6 juta poundsterling untuk mendatangkan Kepa Arrizabalag dari Athletic Bilbao.
Hanya saja, performa sang kiper yang sempat moncer di awal kedatangannya.
Kini, performanya justru semakin menurun.
Apalagi sikap temperamental yang miliki sering membuat geram jajaran pelatih Chelsea.
Kita ambil contoh saat Kepa Arrizabalaga harus terlibat perselisihan panas dengan Maurizio Sarri dalam final Piala Liga musim lalu.
Kiper asal Spanyol tersebut enggan diganti oleh Maurizio Sarri untuk menghadapi skenario tendangan penalti dalam penentuan juara.
Kepa dikabarkan akan menjadi salah satu pemain yang masuk dalam daftar jual Chelsea pada bursa transfer mendatang.
Baca: Frank Lampard Tertarik Rekrut Philippe Coutinho Asal Dapat Dukungan dari Petinggi Chelsea
Baca: Kisah Inspiratif Legenda Juventus Chelsea, dan Sampdoria dalam Melawan Kanker
4. Fernando Torres
Proses kepindahan Torres dari Liverpool ke Chelsea pada Januari 2011 membuat kaget banyak pihak karena pada saat itu dirinya merupakan andalan The Reds di lini depan.
Di Liga Inggris Torres mampu menceploskan total 65 gol dari 102 laga yang sudah dijalaninya.
Sementara sebelum dibeli Chelsea dengan harga 50 juta Euro, di Liverpool pada musim 2010/2011, Torres kala itu baru mencetak sembilan gol dari 23 laganya bersama Liverpool.
Dan nyatanya bergabung dengan Chelsea di setengah musim pertamanya tidak begitu memuaskan dengan hanya mencetak satu gol dari 14 laga di Liga Inggris.
Total selama membela Chelsea di berbagai ajang, Torres hanya mampu mencetak 45 gol dari 172 laga yang sudah dijalaninya.
Namun, meskipun dianggap gagal saat bermain di Chelsea, Torres justru mampu membantu mempersembahkan satu gelar Liga Champions dan gelar Liga Europa.
Momen tak terlupakan Torres bagi fans Chelsea sendiri ada dua momen buruk dan bagus.
Momen buruk yang paling diingat adalah ketika Torres gagal menceploskan bola ke gawang Manchester United yang kosong meski sudah melewati David De Gea pada pertandingan Liga Inggris pada musim 2011/2012 lalu.
Sementara momen paling diingat fans Chelsea mengenai Torres adalah ketika dirinya menjadi pahlawan yang membawa Chelsea ke final Liga Champions.
Kala itu solo runnya saat melawan Barcelona di leg kedua semi final membuat The Blues memastikan satu kaki di final setelah menang agregat 3-2 atas Barcelona.
Dan akhirnya mampu menjadi juara setelah di Final mengalahkan Bayern Munchen.
Namun pada akhirnya Torres tetap tidak mampu menarik hati manajemen Chelsea untuk terus memeprtahankannya.
The Blues akhirnya melepas sang pemain ke AC Milan pada 2015 setelah sebelumnya dipinjam terlebih dahulu setahun sebelumnya.
5. Andriy Shevchenko
Mantan bintang Ukraina ini bisa menjadi salah satu pembelian Chelsea yang paling gagal setelah tidak mampu memenuhi ekspektasi The Blues dan para pendukungnya selama berkarir di Stamford Brigde.
Datang dengan status sebagai bomber berdarah dingin dari AC Milan pada Juli 2006, Shevchenko seperti melempem ketika bermain di tanah Inggris.
Jika dibandingkan dengan karirnya di AC Milan, Shevchenko seperti kehilangan nalurinya sebagai seorang striker ketika di Chelsea.
Selama berkarir dengan Rosonerri, sosok yang biasa dipanggil Sheva ini total mampu mencetak 175 gol dari 322 laga selama enam tahun membela AC Milan di semua kompetisi.
Sementara di Chelsea, musim perdananya pun tidak berjalan mulus dengan hanya menceploskan empat gol dari 30 laga Liga Inggris yang di jalani.
Jika di total jumlah gol Shevchenko hanya 22 dari 77 laga bersama Chelsea di semua kompetisi.
Chelsea sempat meminjamkannya dan kembali ke AC Milan pada 2009 namun Sheva gagal menunjukkan performa yang sama ketika berada dalam masa jayanya.
Hingga akhirnya di Agustus 2009 Chelsea melepasnya kembali ke klub masa kecil Shevchenko, Dynamo Kiev.
Shevchenko sendiri akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola profesional pada 2012.
(Tribunnews/Dwi Setiawan, Haikal)