Sebut saja tim sekaliber Deltras Sidoaro, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, Persebaya Surabaya, Persisam Samarinda hingga Arema Indonesia pernah diperkuat oleh si Goyang Gergaji itu.
Secara permainan, Fakhrudin merupakan winger yang memiliki tipikal hampir sama dengan M Ridwan.
Baca: Soal Kebijakan PSSI, Pelatih Arema FC, Mario Gomez Prioritaskan Keselamatan
Baca: Arema FC Hormati Keputusan Ratu Tisha Mundur dari Sekjen PSSI
Pemain kelahiran Sidoarjo itu merupakan pemain sayap yang lebih sering melakukan tusukan sekaligus melebar dan melayani penyerang Arema.
Ia banyak menyisir sektor sayap dan melakukan umpan crossing yang ditujukan kepada Noh Alam Shah kala itu.
Tentu kemampuannya menyisir sektor sayap tak perlu diragukan kembali.
Sepanjang memperkuat Arema di ISL 2009-2010, dan ISL 2010-2011, Fakhrudin melesakkan total sembilan gol.
Di mana delapan gol dibuatnya di musim pertamanya, dan satu gol lagi di musim kedua.
Secara permainan, Fakhrudin memang sedikit teringgal dari M Ridhuan yang menempati sektor sayap kanan.
M Ridhuan merupakan winger yang bertipikal modern dengan manuver dan tusukan kedalam kotak penalti tim lawan.
Namun bukannya di Goyang Gergaji tak memiliki kualitas sama sekali.
Memiliki umpan tarik yang mumpuni, pemain yang kini berusia 38 tahun itu dilengkapi dengan tembakan cannon ball dari luar kotak pinalti.
Pergerakannya yang sulit dihentikan oleh pemain bertahan tim lawan menjadi nilai tersendiri bagi eks Deltras Sidoarjo itu.
Sebagai catatan, bersama Arema, M Fakhrudin menjadi pilar utama mengantarkan tim asal Jawa Timur itu menjadi kampiun ISL musim 2009/2010.
Permainan ciamik yang dimiliki oleh M Fakhrudin harus disia-siakan oleh SIngo Edan pada musim keduanya.