Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Aditya Putra Dewa berbagi kisah bersejarahnya dalam berkarir sebagai pesepakbola professional di kompetisi Liga 1 dan 2 yang pernah dicicipinya.
Pemain belakang Persikabo 1973 itu menceritakan bahwa ada dua tim yang membuatnya tidak akan pernah dilupakan selama perjalanan hidupnya, dua tim itu yakni PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman.
Menurutnya, kedua tim asal Daerah Istimewa Yogyakarta itu memberikan pengalaman berharga selama dirinya menjadi pesepakbola.
"Yang paling bersejarah itu adalah ketika saya bisa juara bersama PSS Sleman di tahun 2018. Kemudian musim berikutnya saya langsung ke PSIM Yogyakarta yang notabenenya rival," ujarnya.
Aditya pun enggan membanding-bandingkan dua tim tersebut lantaran PSIM dan PSS dinilai sangat istimewa di dalam perjalanan karirnya.
"Menurut saya kedua tim tersebut sama saja karena orang-orang Jogja itu sangat luar biasa bagi saya. Loyalitas dan kecintaan terhadap timnya sangat luar biasa. Saya bilang Jogja itu luar biasa karena orang-orangnya istimewa," tegasnya.
Lebih lanjut, pemain yang menggunakan nomor punggung 28 tersebut mengakui bahwa memiliki hubungan yang harmonis, baik dengan PSIM maupun PSS.
"Saya punya banyak sahabat di Jogja, baik di PSS maupun PSIM. Teman-teman di Jogja sangat istimewa," ucapnya.
Aditya saat ini berharap agar dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk tim kebanggan Ultras Persikabo Curva Sud (UPCS), Kabomania dan PAS 1973.
"Saat ini saya berusaha tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk Persikabo 1973," tandasnya.