News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Gelandang PSIS Semarang, Jonathan Cantillana Tidak Permasalahkan Pemotongan Gaji Sebesar 75 %

Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain sepakbola PSIS Semarang berjibaku dengan pemain sepakbola Borneo FC dalam lanjutan Liga Indonesia di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10). PSIS Semarang sementara unggul 1-0 atas Borneo FC. Gol PSIS di cetak oleh Bruno Silva menit 41. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemain PSIS Semarang berkebangsaan Chile-Palestina Jonathan Cantillana Zorilla tak mempermasalahkan pemotongan gaji yang dilakukan manajemen PSIS hingga 75 persen.

Hal tersebut diungkapkan agen Jonathan, Aggy Eka Ressy.

Menurut pria asal Semarang ini, Jonathan tak mempermasalahkan pemotongan gaji tersebut dengan mempertimbangkan situasi yang ada saat ini.

Yakni di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kalau Jonathan sendiri bisa menerima karena dia memahami situasi yang ada soal gaji.

Dia juga bilang kalau situasi sekarang sedang sulit, terutama untuk klub karena tidak punya pemasukan," jelas Aggy saat dihubungi, Senin (20/4/2020).

Keputusan pemotongan gaji pemain hingga 75 persen tersebut memang sebelumnya sesuai dengan surat keputusan PSSI.

Dalam kurun waktu empat bulan, yaitu Maret hingga Juni yang ditetapkan sebagai masa force majeure, klub peserta kompetisi diperbolehkan melakukan pembayaran gaji sebesar 25 persen sesuai dengan kontrak awal.

Disinggung hal itu, Aggy yang juga merupakan agen sejumlah pemain asing di Indonesia tersebut mengaku memaklumi keputusan dari PSSI soal pemotongan gaji pemain.

Lebih lanjut, Aggy mengatakan jika Jonathan saat ini juga berencana bakal tetap berada di Indonesia bersama istrinya yang saat ini sedang hamil.

Dalam kesempatan terpisah, General Manager PSIS Semarang Wahyu "Liluk Winarto menyebut selama masa pandemi virus corona ini, manajemen Mahesa Jenar cukup dipusingkan dengan minimnya pemasukan.

Hal tersebut memaksa pihak manajemen harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu untuk menutup biaya operasional.

Termasuk pembayaran gaji pemain.

"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali.

Selama ini, pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto Magelang, beberapa waktu lalu.

Sedangkan dari sponsor baru tahap pertama yang masuk,'' katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Gelandang Asing PSIS Semarang Keturunan Palestina Ini Tak Masalah Gajinya Dipotong 75% karena Corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini