News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soccer Style

Kompetisi Terhenti, Seto Nurdiyantoro Salurkan Hobi Pelihara Burung

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro turut mengambil peran dalam upaya penanggulangan pandemi virus Corona (Covid-19) yang sebarannya terus bertambah setiap harinya.

TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan insan sepak bola nasional ketika menghadapi libur kompetisi karena pademi corona.

Tak hanya kompetisi Liga 1, Liga 2 dan event olahraga di Indonesia, seperti IBL dan Proliga juga merasakan dampak pandemi ini.

Pada masa seperti saat ini, pemerintah mengimbanu untuk social distancing maupun physical distancing atau menjaga jarak aman dari kerumunan dengan berkegiatan di rumah.

Baca: Muhammad Rafly Ariyanto dan Bagas Kaffa Janjian Main PUBG, Usir Jenuh Libur Kompetisi Liga 1

Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro turut mengambil peran dalam upaya penanggulangan pandemi virus Corona (Covid-19) yang sebarannya terus bertambah setiap harinya.

Rendika Rama misalnya, pemain Madura United ini menjalani anjuran pemerintah dengan bekerja sebagai kuli di rumah. Ia, dia turut andil dalam pengerjaan renovasi rumahnya sendiri.

Beda hal dengan Ilija Spasojevic menghabiskan waktu dengan anak-anaknya dan menjalani program latihan yang diberikan pelatih.

Sedangkan pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro memanfaatkan waktu luang libur kompetisi dengan manyalurkan hobinya pelihara burung berkicau.

Pelatih asal Kalasan, Sleman ini mengungkapkan, kegemarannya memelihara burung berkicau sudah ia gemari sejak masih muda.

Baca: Kabar Liga 2 - Deja vu PSIM dengan Seto Nurdiyantoro saat Kompetisi Ditangguhkan

Mulai dari melihara jenis burung Murai Batu atau Cucak Ijo, hingga perkutut, baik jenis lokal dan Bangkok.

"Memelihara burung kicau juga menjadi salah satu kegiatan saya."

"Biasanya, setiap pagi hari saya menjemurnya, sebagai kesibukan saja."

"Awalnya saya menggeari burung kicauan atau ocehan, tapi ribet kalau ditiggal lama."

"Sekarang lagi suka perkutut, ada yang dikasih teman ada yang beli sendiri," jelas Seto Nurdiyantoro, dikutip dari Tribun Jogja.

Baca: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan Tanpa Penonton

Bila berbicara tentang burung berkicau, tentu identik dengan perlombaan, biasanya digelar di lapagan, atau pasar burung.

Namun, mantan pelatih PSS Sleman ini belum merasa percaya diri mengikutsertakan burung peliharaannya dalam lomba.

"Belom dilombakan, saya belum percaya karena juga baru seneng saja."

"Senang saja mendengarkan suaranya. Setiap 'manggung' juga membuat suasana adem," uturnya melanjutkan.

Terlepas dari melihara burung, ternyata coach Seto juga senang mengoleksi barang lawas.

Dia memiliki beberapa koleksi motor lawas dan setiap hari ruti memanaskan mesinnya.

Baca: Bek Asing Barito Putera Beri Dukungan & Usulan Terkait Pengganti Kompetisi Liga 1

Baca: Rezky Ikhwan Berharap Nantinya Liga 1 2020 Kembali Dilanjutkan

Baca: Satu-satunya Jadi Hiburan Masyarakat Aceh, Presiden Persiraja Harap Liga 1 Kembali Bergulir

Untuk menjaga kebugaran tubuh, coach Seto rutin berolahraga, termasuk bermain tenis meja bersama kerabat atau keluarga di rumah.

"Sepekan bisa dua kali main pingpong (tenis meja). Bisa dikatakan 95 persen aktivitas saya selalu di rumah. Keluar rumah sangat jarang," pungkasnya.

Seperti disinggung di awal berita, pemain Madura United Andik Rendika Rama mengisi kesibukannya dengan menjadi kuli bangunan.

Dan Rendika Rama memiliki kesamaan dengan coach Seto, yakni bermain tenis meja.

"Kemarin dua hari saya jadi kuli bangunan, tapi jadi kuli bangunan di rumah sendiri."

"Tiap malam juga main tenis meja di rumah sama teman-teman sekitar rumah," lanjutnya, dikutip dari Kompas.com.

Rendika Rama mengungkapkan, dia mendapatkan pengalaman baru pada profesi baru yang dia jalani saat ini.

Dia sadar, profesi tersebut angat berat dan tidak mudah.

Namun, dia menjadikan profesi tersebut sebagai latihan karena sama seperti sedang latihan di tempat gym.

"Sambil angkat-angkat sama seperti gym jadinya. Angkat beban naik turun. La gmana kalau saya pergi ke tempat gym takut corona," candanya.

(Tribunnews.com/Sina/TribunJogja/Hanif/Kompas.com/Suci Rahayu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini