News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Prancis

Olympique Marseille Terapkan Pemotongan Gaji Tapi Tiga Pemain ini Menolaknya

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Steve Mandanda

TRIBUNNEWS.COM, MARSEILLE - Kisruh internal di tim Liga Prancis, Olympique Marseille, dilaporkan terjadi saat beberapa pemain menolak kebijakan pemotongan gaji dari petinggi klub.

Kebijakan pangkas gaji dilakukan klub-klub Eropa guna menyiasati tekanan finansial di tengah pandemi virus corona, tak terkecuali di tim elite Liga Prancis, Marseille.

Ekspresi kapten Olympique Marseille, Dimitri Payet saat timnya melawan FC Red Bull Salzburg dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa di Stadion Wals-Siezenheim Red Bull Arena Salzburg, Salzburg, Austria, Jumat (4/5/2018) dini hari WIB. (Twitter @EuropaLeague)

Regulasi pemotongan upah yang diterapkan presiden klub, Jacques-Henri Eyraud, justru mendapat penolakan dari kelompok elite di skuat.

Elite yang dimaksud ialah para jagoan klub, yakni trio Dimitri Payet, Florian Thauvin, dan Steve Mandanda.

Florian Thauvin selebrasi (twitter)

Ketiganya termasuk grup pemain bergaji tertinggi di Marseille saat ini.

Media sosial langsung bereaksi dengan melontarkan kritik tajam buat Payet cs.

Mereka dinilai mengutamakan pundi-pundi pribadi ketimbang sumbangsih untuk kepentingan bersama.

Namun, Le10 Sport mengungkapkan alasan spesifik di balik kabar penolakan para pilar Marseille tersebut.

Mulanya, Eyraud hendak menerapkan pemotongan gaji 50 persen, tidak hanya selama masa pandemi, melainkan hingga kompetisi musim ini berakhir.

Kebijakan itu mungkin masih bisa diterima oleh semua anggota tim.

Akan tetapi, sang presiden dinilai bertindak lebih jauh melalui program yang tak disetujui Payet, Thauvin, dan Mandanda.

Program itu ialah menerapkan pemangkasan untuk para pemain bergaji mahal sampai kontrak mereka habis di klub.

Artinya, meski pandemi berakhir dalam waktu dekat, pemain bersangkutan akan tetap mengalami pemotongan upah hingga masa kerja mereka tuntas di Marseille.

Oleh karena itulah tindakan tersebut dianggap bakal menimbulkan kerugian besar bagi pemain yang kontraknya masih tersisa lama di klub.

Khusus untuk Payet, gelandang serang yang pernah dikabarkan dipepet Real Madrid ini masih terikat kontrak sampai Juni 2022 di Marseille.

Artinya, kalau setuju dengan program itu, dia akan mengantongi separuh gaji selama 26 bulan ke depan!

Adapun Thauvin dan Mandanda memiliki sisa kontrak sampai 2021 di Marseille.

Akibat hal ini, mereka dikabarkan mengancam untuk memutuskan kontrak secara sepihak jika hanya digaji separuh sampai kontraknya usai.

Kalau sampai ancaman ini nyata terjadi, kerugian bakal berbalik dialami Marseille.

Perjuangan mereka untuk menjalani sisa kompetisi musim ini bisa terganggu karena kehilangan komponen penting di tim.

Hingga Ligue 1 dilakoni 28 pertandingan, Marseille berada di urutan kedua pada klasemen.

Tim asuhan Andre Villas-Boas masih menjaga asa guna menyodok Paris Saint-Germain (PSG) dari pucuk tabel dengan kondisi defisit 12 poin.

BACA:  https://www.bolasport.com/read/312116284/termasuk-eks-target-real-madrid-3-pemain-marseille-ancam-pergi-jika-dipotong-gaji?page=all

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini