TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja Satgas Anti Mafia Bola Polri diapresiasi dari kalangan musisi muda, IThonk Rock.
Setidaknya, Satgas Anti Mafia Bola Polri yang sampai jilid 3 ini sudah mengusut delapan orang tersangka, enam di antaranya masuk proses sidang.
Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, grup band bergenre rock ini membuat lagu sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja Satgas Anti Mafia Bola Polri yang berjudul ‘mafia bola’. Meskipun, masih banyak juga yang
mengkritik kerja Satgas tersebut.
“Gocek kanan dan kiri, siapa yang sebenarnya kuasa. Itu sepenggal syair dalam lagu teranyar kami ini. Kami harap dengan lagu ini semua melek dan polisi yang bertugas dapat bekerja semaksimal mungkin,” ungkap keyboardist merangkap producer IThonk Rock, Sandy Budiman lewat keterangannya, Kamis (23/4/2020).
Sandy yang juga merupakan perwira Polri ini menjelaskan bahwa karya dari IThonk Rock ini bukan hanya sebagai apresiasi terhadap kerja Satgas Anti Mafia Bola, tapi juga dipersembahkan bagi masyarakat Indonesia dan pecinta
sepakbola yang merindukan sepakbola di tengah corona.
“Kami menyuguhkan karya ini sebagai hiburan dan kreatifitas di tengah kondisi sulit saat ini. Jadi, dengan karya ini kami bisa ambil bagian untuk mengisi kekosongan yang ada di tengah masyarakat dan pecinta sepak bola untuk tidak berlarut dalam keterpurukan lantaran kondisi yang tidak bersahabat ini,” jelasnya.
Oleh karena itu, Sandy berharap masyarakat tetap semangat dan tidak putus asa menghadapi situasi pandemi sekarang ini. Makanya, karya ini diciptakan untuk menjadi teman sejalan masyarakat dalam perjalanan menghadapi pandemi.
“Kami ingin berbuat sesuatu melalui karya lagu ini untuk bisa memberikan semangat semua komponen bangsa. Kemudian, diharapkan Satgas Anti Mafia Bola terus bertugas dengan baik untuk menjadikan masa depan sepak bola Indonesia unggul dan maju,” tuturnya