TRIBUNNEWS.COM - Presiden Lazio, Claudio Lotito ingin sisa pertandingan di Liga Italia kembali dilanjutkan.
Wabah virus corona atau Covid-19 telah menghentikan kompetisi sepak bola di Italia sejak pertengahan Maret dan direncanakan kembali bergulir pada Mei mendatang.
Namun masih sebatas spekulasi, belum ada penguman dari Federasi Sepak Bola Italia soal keberlanjutan Liga Italia musim ini karena mepertimbangkan, kesehatan lebih penting dari segalanya.
Meskipun demikian, Claudio Lotito berharap Liga Italia segera dilanjutkan apalagi kasus Covid-19 di Negeri Pizza telah menunjukan penurunan.
Baca: Lazio Akan Bawa ke Pengadilan Jika Liga Italia Musim Ini Batal Diselesaikan
Baca: Joaquin Correa Ungkap Cara Pelatih Lazio Bangun Kedekatan dengan Pemain Ditengah Pandemi Corona
Bahkan pada hari Jumat (24/4/2020) kemarin, angka kematian di Italia paling terendah dalam sebulan terakhir.
Dikutip Tribunnews dari Football-Italia, Lotito ingin Liga Italia dilanjutkan bukan mementingkan klubnya Lazio.
Melainkan ia menyadari resiko kerugian besar akan dihadapi jika pertandingan sisa tidak dipertandingkan.
Untuk diketahui, Lazio menempati peringkat dua klasemen Liga Italia, selisih satu poin dengan Juventus yang berada di puncak.
"Kami tidak berbicara tentang pertempuran saya, kami berbicara tentang menyadari risiko yang ada jika musim tidak dimulai lagi," kata Lolito dikutip Football-Italia dari TG Regione.
Baca: Liga Italia Bakal Diselaikan Tahun 2020 Sudah Kesepakatan Klub Jika Pemerintah Mengijinkan
Baca: Terancam Gagal Promosi ke Serie A Liga Italia, Presiden Frosinone Siap Tempuh Jalur Hukum
Lebih lanjut, Lotito menyebut sepak bola saat ini merupakan sebuah industri yang dapat menghasilkan uang dan kerugian apabila liga tidak dilanjutkan.
"Bagi yang menentang, mereka jelas tidak tahu apa yang mereka bicarakan."
"Sepak bola adalah industri yang menghasilkan uang, lebih dari 1,2 miliar jika itu, jadi kita harus mempertimbangkan konsekuensinya jika kita tidak memulai kembali." jelasnya.
"Saya berharap tim saya akan mengambil dari tempat mereka tinggalkan, dengan tekad dan kemauan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu." tutupnya.
Sementara itu sebelumnya juga ada 7 klub yang menyuarakan untuk kompetisi Liga Italia tidak dilanjutkan kembali.
Dalam pemberitaan Football Italia menyebutkan, ada tujuh klub yang menentang untuk melanjutkan kembali kompetisi musim ini.
Tujuh tim tersebut adalah, Torino, Sampdoria, dan Bologna. Yang terbaru disebutkan Adnkronos adalah Parma, SPAL, Brescia, dan Udinese.
Fiorentina sempat mengutarakan hal serupa, namum mereka membantah telah mengambil sikap tersebut.
Terlepas dari keinginan klu di atas, Liga Serie A Italia telah mengeluarkan penyataan bahwa tetap berkomitmen menyelesaikan kompetisi musim ini.
"Dewan Liga Serie A Itali bertemu hari ini (Senin), dengan suara bulat mengukuhkan niat menyelesaikan musim 2019/2020, jika pemerintah mengizinkan dilaksanakan, dan mematuhi aturan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan."
"Dimulainya kembali kegiatan olahraga, sebagai bagian dari apa yang disebut Fase Dua, akan berlangsung sesuai dengan peraturan yang ditetapkan FIFA dan UEFA."
"Keputusan FIGC dan sesuai protokol medis untuk melindungi pemain sepak bola dan semua profesi yang bekerja," tulis peryataan Liga Italia, dikutip dari Football Italia.
Sebelumnya, UEFA teah kembali melanjutkan pertemuan guna membahas opsi kelanjutan musim ini.
Presiden UEFA, Aleksander Caferin menegakan akan tetap menunggu hingga siap untuk bermain.
Namun, mustahil jika menunggu keadaan kondusif hingga akhir tahun 2020. Itu akan berdampak negatif pada musim selanjutnya.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tidak bisa menyelesaikan musim ini,' kata Caferin kepada Corriere della Sera, dikuti dari Football Italia.
"Dampaknya akan luar biasa. Kita harus menghormati keputusan pihak berwenang dan menunggu kita bisa bermain."
"Kami mengevaluasi serangkaian opsi, berdasarkan tanggal untuk memulai kembali."
"Akan sulit, jika memuli pada September atau Oktober), itu terlalu berat pada kalender musim berikutnya," katanya.
Kabarnya, Liga Italia, dan liga sepak bola Eropa lainnya aan kebali dilanjutkan tertutup alias tanpa penonton.
(Tribunnews.com/Ipunk, Sina)