TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pesepakbola top dari benua biru Eropa diketahui banyak yang memutuskan memeluk Islam sebagai agama mereka.
Alasan mereka menjadi mualaf pun bermacam-macam. Ada beragam faktor.
Mereka memutuskan menjadi mualaf karena alasan keluarga, pasangan, lingkungan pertemanan, dan masih banyak lagi.
Lima pemain top Eropa berikut ini juga punya kisah masing-masing dalam menemukan jalan menuju Islam.
ERIC ABIDAL
Pertemuan dengan sang istri menuntun Eric Abidal ke agama Islam.
Eks-bek timnas Prancis dan Barcelona itu memutuskan menjadi seorang Muslim setelah menikahi perempuan asal Aljazair bernama Hayet.
Sebelumnya, ia merupakan pemeluk Katolik.
”Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istri, tetapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul," ujar Abidal.
"Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuat saya merasa bahagia,” tutur Abidal menambahkan.
FRANCK RIBERY
Keputusan untuk menjadi mualaf diambil Franck Ribery setelah bermain di klub Liga Turki, Galatasaray, pada 2005.
Ribery merasa menemukan kedamaian dalam ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
"Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan luar lapangan sepak bola," ujar winger Fiorentina itu.
"Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa pada keselamatan dan saya menemukan Islam," kata Ribery lagi.
NICOLAS ANELKA
Eks-striker Real Madrid dan Liverpool, Nicolas Anelka, memilih jalur Islam saat menginjak usia belasan tahun.
Ada alasan sendiri mengapa ia memutuskan menjadi seorang Muslim.
“Saya menjadi seorang Muslim sejak berusia 16 tahun," ucap pemain yang pensiun sejak 2015 itu.
"Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya hari ini,” kata Anelka.
PHILIPPE SANDEROS
Berbeda dari Anelka yang masuk Islam sejak usia remaja, Philippe Sanderos menjadi Muslim tatkala menginjak umur 28 tahun.
Mantan bek Arsenal itu menjadi mualaf di pusat agama Islam di Manchester pada 2012.
Istri Sanderos, Sara, juga pemeluk Islam yang berasal dari Iran.
PAUL POGBA
Paul Pogba lahir dari seorang ibu penganut agama Islam.
Kendati demikian, gelandang Manchester United itu baru memutuskan menjadi seorang muslim kala berumur 20 tahun.
Ia mengenal Islam lebih dalam bukan dari sang ibu, melainkan dari beberapa temannya.
"Ini adalah perubahan bagus dalam kehidupan saya karena saya tidak lahir sebagai Muslim, meskipun ibu saya adalah Muslim," ujar Pogba.
"Semua berawal karena saya punya banyak teman muslim. Kami selalu berbincang. Saya mempertanyakan banyak hal di dalam diri saya, lalu saya memulai riset," tutur bintang timnas Prancis itu.