TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Mantan Bek Manchester United, Rafael, mengungkapkan bahwa Setan Merah hanya boleh merekrut pemain seperti Javier Hernandez.
Rafael membicarakan soal kebijakan transfer Manchester United setelah video Javier Hernandez yang tengah menangis beredar luas belakangan ini.
Javier Hernandez membela Manchester United selama lima musim sebelum bergabung ke Real Madrid dengan status pinjaman.
Chicharito, sapaan akrab Javier Hernandez, menandatangani kontrak dengan Bayern Leverkusen, West Ham, dan akhirnya Sevilla.
Ketika hari-harinya bermain di Eropa berakhir seiring kepindahan ke LA Galaxy, Chicharito tak kuasa menahan air mata.
"Saya ingin berbicara kepada kalian karena semuanya akan segera berakhir," kata Chicharito kepada penggemar sepak bola di Eropa.
"Hampir pasti saya akan ke LA. Tidak apa-apa, semuanya sempurna, hanya saja, yah, ini seperti awal pensiunku (dari sepak bola)," ucapnya.
Empat pelatih yang berbeda telah mendatangkan sejumlah pemain ke Manchester United sejak Chicharito direkrut Sir Alex Ferguson.
Namun, Man United dianggap menghabiskan banyak uang untuk pemain-pemain yang akhirnya gagal memenuhi harapan.
Untuk itu, Rafael meminta mantan klubnya itu untuk merekrut pemain seperti Chicharito.
Menurutnya, pemain seperti Chicharito bisa membantu mengembalikan identitas Man United dan membuat tim kembali hebat.
"Mereka harus mencari para pemain yang ingin bermain di Man United," kata Rafael, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Bukan hanya karena Man United membayar Anda. Lihat Chicharito. Seberapa keras dia bermain untuk Man United? Dia ingin bermain."
"Berapa yang dibayar Man United untuknya? Tidak banyak. Anda harus pintar. Anda harus melihat bahwa pemain ingin bermain untuk Man United."
"Pertama-tama Anda harus melihat karakter pemain dan melihat apakah mereka benar-benar ingin melakukannya dengan baik untuk Man United, bukan hanya mencari uang."
"Man United telah melakukan beberapa kesalahan tetapi saya berharap mereka dapat kembali ke jalurnya," ucap pemain Olympique Lyon ini mengakhiri.