TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tidak ingin kompetisi sepak bola profesional musim 2019/2020 kembali dilanjutkan setelah tertunda karena pandemi corona.
Bahkan dilaporkan Le Parisien, Emmanuel Macron mengajak Spanyol, Italia, Inggris, dan Jerman untuk mengikuti keputusan Prancis yang telah membatalkan kompetisi musim ini.
Hingga rencananya akan kembali pada awal Agustus 2020 mendatang.
Baca: Nasib PSG di Liga Champions Pasca Ligue 1 Terhenti dan Prancis Tanpa Sepakbola hingga September
Prancis adalah negara Eropa ketiga yang menghentikan kompetisi sepak bola musim ini.
Sebelumnya ada Belanda, Eredivisi dihentikan karena pemerintah Negeri Kincir Angin melarang adanya event sepak bola dan menimbulkan keramaian hingga September mendatang.
Belanda mengambil sikap dengan tidak memberikan status juara, degradasi, dan promosi kepada klub kontestan liga.
Belgia lebih dulu mengakhiri liga, Club Brugge dinobatkan sebagai jawara lantaran jauh mengungguli pesaingnya yang hanya menyisakan satu laga.
Baca: Demi Lanjutkan Liga Champions, PSG Siap Bermain di Luar Prancis
Tak hanya sang Presiden, saat ini Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu, telah memulai pembicaraan bilateral dengan mitra-mitra Eropa untuk meminta mereka mengambil tindakan, seperti yang telah dilakukan pemerintah Prancis, dilansir Get Football New France.
Kabarnya, Roxana sudah berbicara dengan mitra Italia dan Jerman, dan akan berbicara dengan Menteri Olahraga Spanyol dalam waktu dekat.
Pembicaraan bilateral ini tampaknya berdampak cepat.
Pada Rabu (29/4/2020) waktu setempat, Vincenzo Spadafora, Menteri Olahraga Italia mengeluarkan pendapat yang mengatakan mustahil Serie A Liga Italia bisa dilanjutkan.
Baca: Liga Italia Berpeluang Besar Dihentikan Karena Wabah Corona, Susul Liga Prancis dan Liga Belanda
Dalam pernyataan yang dia keluarkan, saat ini pemangku kebijakan terkait tengah berdiskusi untuk menghasilkan keputusan yang konkrit.
"Negosisi sedang berlangsung, antara komite ilmiah, dan FIGC, yang telah menyajikan protokol medis yaang dianggap tidak cukup," kata Spadafora kepada televisi La7, dikutip dari Football Italia.
"Namun, saya selalu mengatakan bahwa melanjutkan pelatihan tidak berarti melanjutkan musim. Saya melihat melanjutkan Serie A sebagai kemungkinan yang semakin tidak mungkin."