"Ayah saya merupakan orang Spanyol dan mendukung Real Madrid sepanjang hidupnya," jujur Senderos.
"Bagi saya yang tumbuh dewasa, saya selalu memandang Real Madrid sebagi tim luar biasa dan tim yang ingin saya bela pada masa depan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Senderos mengaku pertandingan melawan Real Madrid juga menjadi laga dimana ia sangat merasa gugup.
Baca: Eks Pelatih Liverpool Bisa Tangani Real Madrid atau Barcelona, Jika Steven Gerrard Tak Terpeleset
Bahkan ia mengakui ingin muntah sebelum pertandingan dimulai karena rasa gugup yang ia rasakan.
"Pertandingan di Bernabeu merupakan hari dimana saya merasa paling gelisah sepanjang hidup saya," ungkap Senderos.
"Saya ingin muntah sebelum pertandingan di lapangan, sebelum wasit meniup peluitnya," sambungnya.
"Itu karena saya benar-benar mewujudkan mimpi saya untuk bermain melawan Real Madrid di Bernabeu," pungkas eks pemain AC Milan tersebut.
Baca: Eks Gelandang Arsenal Ungkap Perbedaan Cesc Fabregas dan Mesut Oezil
Senderos yang kini berusia 35 tahun telah memutuskan gantung sepatu sejak 1 Januari 2020 lalu.
Selama karir sepak bolanya, ia telah banyak membela klub di tanah Eropa.
Mulai dari Arsenal, AC Milan, Everton, Fulham, Valencia, Aston Villa, Ranger, hingga FC Chiasso yang jadi labuhan karir terakhirnya.
Sepanjang karirnya, Senderon telah bermain sebanyak 302 kali dengan torehan 14 gol dan 5 assist.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)