TRIBUNNEWS.COM - Bek tengah Liverpool, Dejan Lovren mengungkapkan bahwa mentalitas menjadi ujian tersendiri bagi para pesepak bola di tengah situasi pandemi virus corona.
Bagaimana tidak, para pemain sepak bola setiap minggu biasanya menjalani pertandingan dan latihan yang cukup padat.
Sekarang, tidak adanya pertandingan dalam situasi seperti ini membuat para pemain bola harus menjalani latihan secara mandiri.
Begitu pula dengan keadaan yang dirasakan oleh bek tengah Liverpool, Dejan Lovren.
Baca: Liverpool Incar Wonderkid Inter Milan, Calon Pengganti Dejan Lovren
Baca: Liverpool Harus Contoh Prestasi Barcelona Saat Ditangani Pep Guardiola kata Dejan Lovren
Pemain Timnas Kroasia tersebut menyebut situasi wabah saat ini menjadi ujian pertempuran mental tersendiri bagi setiap atlet untuk menjaga kebugaran fisiknya.
"Situasi ini tidak mudah karena kami telah dikarantina di rumah selama 46 hari sekarang," jujur Dejan Lovren kepada Sportsked Novisti, dilansir Reuters.
"Aspek psikologis adalah hal yang paling sulit dikalahkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Lovren mengatakan dirinya berusaha disiplin untuk menjalankan latihan secara mandiri.
Tak jarang ia juga mengisi waktu luangnya dengan bermain dengan sang buah hati.
Baca: Liverpool Gelar Latihan Online, Jurgen Klopp Bully Trent Alexander-Arnold
Walaupun ia menyadari suasana sangat berbeda dengan latihan bersama tim secara langsung.
"Saya berusaha latihan mandiri sebanyak apa yang saya bisa, saya sedikit menendang bola dengan anak saya di halaman kami, tetapi berlatih dengan tim sangat berbeda," lanjut Lovren.
Pemain yang membawa Timnas Kroasia jadi runner up Piala Dunia 2018 itu menambahkan cukup sulit baginya untuk selalu bersemangat dalam situasi pelik saat ini.
"Saya berusaha untuk tetap termotivasi sebisa mungkin," jujur Lovren.
"Saya bangun di pagi hari dan berkata pada diri sendiri, saya akan berlatih dalam latihan hari ini," sambungnya.
Lovren juga berharap bisa menjaga berat badan agar tetap ideal sebagaimana pesepak bola secara umum.
Disinggung, terkait keberjalanan kompetisi musim ini.
Dejan Lovren mengaku berharap agar kompetisi musim ini bisa diselesaikan agar tidak menimbulkan kegaduhan di lain waktu.
Liga Inggris Berencana Lanjutkan Musim 2019/2020 di Tempat Netral
Pemangku kepentingan dan dan shareholder Liga Inggris kembali melakukan pertemuan guna membahas langkah-langkah yang memungkinkan menyelesaikan Liga Inggris musim 2019/2020.
Tak hanya perwakilan dari sepakbola, wakilrugby union, cricket, racing and funding body UK Sport juga hadir dalam pertemuan tersebut, termauk sekretaris Budaya Inggris, Oliver Dowden.
Dalam pertemuan tersebut, kapan kepastian Liga Inggris akan kembali menggelar laga belum mendapatkan hasil, namun semua kontestan menegaskan dan berkomitmen untuk menyelesaikan sisa laga musim ini.
Baca: Banyak Pemain yang Takut Jika Liga Inggris Dilanjutkan, Ini Alasannya
Baca: Liga Inggris akan Kembali Digelar pada 8 Juni 2020, Tunggu Keputusan Boris Johnson
Dowden mengatakan, olahraga elit Inggris akan memulai kembali secara tertutup, disaat situasi telah aman berdasarkan saran dari ahli medis.
Dilain sisi, Liga Inggris akan memperioritaskan kesehatan dan keselamatan pemain, pelatih, manajer, staf klub, pendukung dan masyarakat luas.
Pernyataan yang dikeluarkan Liga Inggris paska pertemuan tersebut hanya menambahkan pemain akan kembali ke kamp pelatihan dan dan bermain di bawah bimbingan pemerintah.
"Tidak ada keputusan yang diambil pada pertemuan hari ini (Jumat, 1 Mei 2020) dan klub bertukar pandangan tentang informasi yang diberikan mengenai "Project Restart."
"Telah disepakati bahwa Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), Asosiasi Manajer Liga (LMA), para pemain dan manajer adalah kunci proses ini dan akan dikonsultasikan lebih lanjut," pernyataan yang dikeluarkan Liga Inggris.
Baca: Liga Inggris Berpeluang Dihentikan, Para Pemain Enggan Bertanding di Tengah Wabah Corona
Baca: Nasib Serie A Liga Italia Musim Ini Bisa seperti Ligue 1 Prancis
Baca: PSG Dedikasikan Gelar ke-9 Ligue 1 untuk Tenaga Medis dan Garda Terdepan Perangi Virus Corona
Sejauh ini, 'Project Restart' telah diterima dengan baik oleh klub kontestan Liga Inggris.
Pada pertemuan tersebut juga menyeutkan bahwa Liga Inggris akan menggunakan tempat netral untuk melangsungkan pertandingan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kemungkinan berkumpulnya masa, dan alasan yang diili berdasarkan ooritas keselamatan pada area olahraga.
Nantinya, klub harus mendaftar ke protokol medis, yang kemudian akan disatukan dengan dokter Liga Inggris, dan enasehat medis liga, dan akan dilakukan secara bertahap setelah situasi membaik.
Baca: Liga Inggris Segera Comeback, Sergio Aguero Justru Khawatir
Jika Liga Inggris kembali dilanjutkan, ada beberapa poin yang akan diterapkan menurut laporan BBC, yakni:
- Pemain harus tiba di tempat pelatihan menggunakan kostum latihan dan memakai masker.
- Pemain tidak boleh mandi atau makan di tempat pelatihan. Jika klub ingin memberikan makanan kepada pemain, itu harus dikirim melalui fasiitas pesan antar.
- Hanya petugas medis penting yang diiizinkan, dengan semua staf medis dengan menggunakan APD.
- Semua rapat dan perbincangan dilakukan secara virtual dan di luar lokasi.
Pengacara olahraga terkemuka, Nick de Marco mengungkapkan ada empat masalah hukum yang besar, yang melibatkan penyianr, sponsor, klub, dan pemain, jika musim ini tak bisa dilanjutkan.
Termasuk juga soal gelar Liga Inggris, klub yang terdegradasi dan tim yang diprmosikan.
"Tidak mungkin untuk mencapai keputusan yang menyenangkan semua orang. Masalah hukum dan tentu saja masalah kesehatan adalah faktor penentu utama saat ini," kata Marco.
Liga inggris telah ditangguhkan sejak 13 Maret 2020 setelah Mikel Arteta terindikasi virus corona.
Dan jika kembali dimulai, Liga Inggris menyisakkan 92 pertandingan, dimana dua kemenangan akan mengantarkan Liverpool sebagai juara musim ini.
(Tribunnews/Dwi Setiawan, Sina)