News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Menu Wajib Selama Bulan Ramadan Versi Pelatih Arema FC: Mulai Kolak hingga Bakwan Sayur

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menu Wajib Selama Bulan Ramadan Versi Pelatih Arema FC: Mulai Kolak hingga Bakwan Sayur

TRIBUNNEWS.COM - Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto memiliki menu khusus yang wajib tersedia selama bulan Ramadan.

Diakui pelatih asal Blitar itu bahwa menu pokok yang wajib ada diantaranya ialah kolak, tahu-tempe, hingga bakwan sayur.

Kompetisi yang ditangguhkan bertepatan dengan bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi Charis Yulianto.

Asisten pelatih Singo Edan -julukan Arema FC- itu memiliki waktu lebih banyak menghabiskan kegiatannya selama bulan Ramadan bersama keluarga.

Baca: Kesibukan Pemain & Pelatih Asing Arema FC Selama di Malang: Felipe Americo Ambil Kursus Online

Baca: Arema FC Ikut Merasa Kehilangan atas Kepergian Didi Kempot

Penangguhkan kompetisi musim ini membuat semua insan sepak bola di Tanah Air benar-benar istirahat dari hiruk-pikuknya pertandingan.

Menghadapi situasi merebaknya virus Corona, Charis memilih untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan bersama keluarga kecilnya.

Sejauh ini, Charis mengaku tak menemui kendala untuk menjalankan ibadah puasa.

Ia juga sedikit menyinggung menu yang harus tersedia selama ia dan keluarganya bersantap sahur maupun berbuka puasa.

“Menu wajib kolak, tahu tempe, dan bakwan sayur. Itu harus ada,” terang Charis seperti yang dikutip dari laman Kompas.com.

Meskipun banyak menghabiskan waktunya di lapangan dan bola, namun Charis terbukti sebagai sosok kepala rumah tangga yang cekatan.

Charis mengakui bahwa selama bulan Ramadan, ia membantu kegiatan sang istri untuk menyiapkan menu sahur maupun buka puasa.

“Biasa bantu istri nyiapin masakan buat sahur dan buka puasa. Ya, ikut bantu ngaduk-ngaduk."

"Paling bantu sebisa mungkin dan ngerti yang istri masak," ucapnya menambahkan.

Kendati demikian, Charis kadangkala mengaku rindu untuk segera kembali berkumpul dengan rekan-rekannya di Arema FC.

Disinggung mengenai kondisi saat ini, Charis memilih untuk mengambil sisi positifnya.

"Berkahnya, saya masih bisa berkumpul dengan keluarga."

Baginya, nuansa bulan Ramadan tahun ini dengan musim sebelumnya sangat berbeda bagi pria asal Blita itu.

“Pasti berbeda dengan tahun sebelumnya di bawah pandemi wabah covid19."

"Kami tidak bisa berkumpul dengan tim dan tidak merasakan puasa bareng pada saat sahur maupun buka puasa,” terangnya menambahkan.

Charis Yulianto (tribun kaltim)

Lebih lanjut, Charis Yulianto mengomentari nasib kompetisi sepak bola di Tanah AIr musim ini.

Ia menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 memiliki peluang kecil untuk kembali bergulir.

"Tetap berdoa. Meskipun peluangnya kecil, semoga kompetisi bisa dilanjutkan kembali," ucap Charis Yulianto seperti yang dikutip dari laman Surya Malang.

Baca: Charis Yulianto: Arema FC Kembali Gelar Program Latihan Online

Baca: Statistik Persib Bandung: Laga Debut Tanpa Gol Febri Hariyadi di Liga 1 Saat Hadapi Arema FC

Charis menegaskan, bahwa semua kompetisi musim ini bergantung dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah kedepannya.

Menurutnya, jika pemerintah memperpanjang status kondisi darurat, maka hampir dipastikan kompetisi Liga 1 2020 tidak memiliki peluang untuk berlanjut.

"Kalau pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat, saya pikir sangat berat kompetisi dilanjutkan," ujar asisten pelatih Singo Edan itu.

Musim ini memang virus Corona menjadi musuh yang nyata bagi seluruh negara.

Termasuk bidang olahraga, sejumlah kompetisi elite dunia pun harus mengalami kalender yang carut-marut akibat wabah tersebut.

Pemain Persikabo mencoba melewati dua pemain Arema FC pada laga Shopee Liga 1 2020 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Senin (2/3/2020). Pada pertandingan tersebut Persikabo kalah 0-2 dari Arema FC. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Bahkan tim-tim kontestan Liga 1 seperti Madura United dan Persela Lamongan memilih untuk memberhentikan secara total kompetisi di Tanah Air musim ini

Tentu saja alasan prioritas terletak pada kesehatan dan keselamatan banyak orang.

Charis pun tak menyangkal bahwa kondisi di Indonesia saat ini kurang baik untuk melanjutkan kompetisi.

Untuk itu, ia pun memberikan usulan untuk PSSI agar wacana adanya turnamen pengganti benar-benar terlaksana.

Beberapa waktu yang lalu memang PSSI telah memberikan jalan alternatif jika sekenario terburuk musim ini dilakukan.

Turnamen berskala Nasional akan dilangsungkan guna memberikan aktivitas kepada pemain dan im.

Selain itu, klub-klub juga dapat menggunakan turnamen pengganti sebagai proses pematangan tim guna menyambut Liga 1 musim depan.

"Kalau pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat, saya pikir sangat berat kompetisi dilanjutkan," kata Charis Yulianto

"Saya rasa turnamen pengganti menjadi solusi terbaik bila kompetisi berhenti permanen," ujarnya melanjutkan.

Logo PSSI dan FIFA. (TRIBUNNEWS.COM)

Baca: Kesibukan Pemain & Pelatih Asing Arema FC Selama di Malang: Felipe Americo Ambil Kursus Online

Baca: Kisah Bengalnya Eks-Persib dan Arema FC: Penghancur Karier Bek Liverpool Hingga Berantem di Lapangan

 PSSI sendiri baru akan membuat keputusan setelah keputusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) keluar.

Apakah akan menghentikan kompetisi atau justru dapat melanjutkan.

BNPB sendiri mengeluarkan status tanggap darurat hingga 29 Mei nanti.

(Tribunnews.com/Giri)(Kompas/com/Suci Rahayu)(SuryaMalang/Dya Ayu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini