TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso harus kehilangan salah satu pemain belakang dengan waktu cukup lama lantaran sedang tahap pemulihan cedera.
Pemain bertahan yang membutuhkan waktu lama untuk pemulihan cedera tersebut ialah Mokhamad Syaifuddin.
M Syaifuddin masih dalam masa pemulihan cedera setelah naik ke meja operasi pada 18 April lalu akibat cedera di lutut kanannya.
Diketahui, Syaifuddin mendapat cedera tersebut saat Persebaya melakukan persiapan untuk menjamu Persipura Jayapura di pekan pertama kompetisi Liga 1 2020.
Baca: Jauh dari Keluarga, Gelandang Persebaya Surabaya Obati Rindu dengan Memasak Masakan Khas Afrika
Baca: Persebaya Surabaya Ngabuburit Bareng dengan Berlatih Online, Tiga Pemain Asing Absen
Alhasil ia absen pada laga kontra Persipura di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (13/3/2020) yang berkesudahan 3-4 untuk kekalahan tuan rumah Persebaya.
Pemulihan cedera yang dijalani bek berusia 27 tahun ini pun telah dikonfirmasi oleh sang pelatih.
Manurut Aji, pemainnya tersebut harus menepi 4-5 bulan sebagai proses pemulihan cederanya.
"Dia masih perlu untuk recovery. Kurang lebih empat sampai enam bulan sepertinya," ungkap Aji Santoso dikutip dari Tribun Jatim.
Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh pelatih fisik Persebaya Gaselly Jun Panam kalau Syaifuddin sedang menjalani proses pemulihan pasca naik meja operasi.
"Pasca operasi, jadi dia (Syaifuddin) belum gabung latihan (online) dengan kita. Dia latihan terpisah dengan fisioterapis kita," terang Gaselly.
Absen panjangnya M Syaifuddin membuat ia harus melewatkan program latihan bersama secara online yang dilakukan oleh para pemain Persebaya Surabaya.
Kegiatan latihan secara virtual ini telah dilakukan sebelum dan sesudah memasuki bulan suci Ramadan.
Sebelum memasuki bulan Ramadan, tim besutan Aji Santoso juga telah menjalankan latihan online sejak 20 April lalu.
Latihan tersebut telah ditentukan dalam 1 pekan dilakukan 3 kali yakni setiap Senin, Rabu dan Jumat.
Meskipun demikian, ada 2 pemain asing Persebaya yang juga belum menunujukan batang hidungnya kala klubnya latihan bersama secara virtual.
Kedua pemain tersebut ialah David da Silva yang saat ini pulang ke kampungnya di Brasil sedangkan Mahmoud Eid berkumpul dengan keluarga yang berada di Swedia.
Baca: Presiden Persik Kediri Beberkan Alasan Pilih Liga 1 2020 Dibatalkan
Baca: Statistik Persib Bandung: Rekor Billy Keraf di Liga 1 2017, yang Dipecahkan Gian Zola
David da Silva dan Mahmoud Eid mempunyai kendala perbedaan waktu yang membuat mereka harus absen dari latihan online bersama para pemain dan pelatih Persebaya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Gaselly Jun Panam yang menjabat peatih fisik Persebaya Surabaya.
"Belum (ikut latihan online) karena perbedaan waktu," kata Gaselly Jun Panam dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim.
Meskipun demikian, Gaselly dan tim jajaran pelatih tetap memantau kondisi keduanya untuk menjaga kebugaran dengan cara memberi laporan latihan secara berkala.
"Mereka kan kirim laporan ke kita." terangnya.
Persebaya Surabaya sendiri pada beberapa waktu lalu baru saja menggelar latihan online.
Tepatnya pada pada Jumat (1/5/2020) lalu, latihan ini merupakan yang pertama kali dilakukan pada bulan suci Ramadan.
Baca: Sayur Kunci Bayam Buatan Ibu Jadi Menu Buka Puasa Favorit Bek Persebaya Surabaya
Baca: Dari Cristian Carrasco Hingga David da Silva, Deretan Pemain Asing Terbaik Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya sendiri saat ini baru mengoleksi 1 poin dari 2 pertandingan kandang yang dimainkan pada Liga 1 2020 musim ini.
Rinciannya, bemain imbang 1-1 pada pekan pertama menjamu Persik Kediri dan kalah tipis 3-4 menghadapi Persipura Jayapura di pekan ketiga.
Untuk pekan ke 2 sendiri yang harusnya melawat ke markas Persija Jakarta harus dibatalkan karena penyebaran pandemi corona.
Seperti diketahui kompetisi sepak bola di Tanah Air baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan sementara akibat pandemi corona hingga 29 Mei mendatang.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jatim/Ndaru Wijayanto)