TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro memberikan kritikan keras kepada 3 Diretur PT LIB.
Hal ini ditengarai oleh ketiga Direktur PT LIB yang disinyalir mengeluarkan surat mosi tidak percaya kepada Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Cucu Somantri.
Dalam surat tersebut Cucu dinilai melakukan tindakan nepotisme dan praktik monopoli perusahaan.
Ketiga direktur itu sudah mengirimkan surat kepada klub-klub peserta mengenai tindakan dan praktik monopoli yang dilakukan Cucu Somantri.
Dikutip dari Tribun Jakarta, ketiga Direktur LIB tersebut ialah Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudi Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria.
Baca: COO Bhayangkara FC Tolak Keras Rencana PT LIB Terkait Pemotongan Subsidi Liga 1 2020
Baca: PSSI Minta PT LIB Tidak Potong Subsidi dan Menegaskan Kelanjutan Kompetisi Ikut Arahan Pemerintah
Dalam isi itu, PT LIB dinilai tidak lagi mengacu kepada perundang-undangan bidang perseroan terbatas, Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) perseroan.
Bahkan, salah satu poin surat itu menyebutkan bahwa Cucu telah mengambil keputusan sepihak dengan memotong pemberian dana distribusi kepada klub Liga 1 dan Liga 2 selama pandemi Covid-19.
Menurut Haruna, polemik internal yang terjadi di dalam tubuh PT LIB dan PSSI yang semakin memanas ini dapat membuatnya geli.
Apalagi dengan kejadian baru saja terkait komunikasi menggunakan surat yang berisi tidak semestinya terjadi.
“Lama-lama saya jadi goblok atau memang saya yang benar-benar bodoh dan ndeso ya? Tontonan/kejadian-kejadian yang terjadi antara PSSI vs PT LIB bikin saya geli;
Komunikasi pakai saling kirim surat cinta dan saling menggalang dukungan dengan memberi tembusan ke semua klub,” kata Haruna dikutip dari Tribun Jakarta.
Haruna, yang juga menjabat sebagai Direktur Madura United itu, kesal dengan tiga direktur pembuat surat tersebut.
Dia menilai ketiganya tak layak terlibat di perusahaan yang berafiliasi kepada PSSI.
“Aturan mana ada direksi bisa membuat mosi tidak percaya kepada dirut? Jika ada masalah di perusahaan itu kenapa tidak dilaporkan ke komisaris,” tegas dia.
“Orang-orang yang pernah membuat mosi tidak percaya itu saya anggap orang yang tidak memiliki integritas yang baik bahkan berbahaya.
Mereka harus masuk daftar persona non grata (orang yang tak diinginkan) tidak boleh terlibat di perusahaan yang berafiliasi kepada PSSI,” pungkasnya.
Sementara itu pada pemberitaan sembelumnya pada 29 April 2020, Haruna memberikan tanggapan pertama kali saat polemik internal ini sedang hangat dibicarakan.
Polemik yang terjadi dalam PT LIB mengarah ke praktik nepotisme.
Dugaan nepotisme tersebut bermula dari kabar anak Cucu Soemantri sebagai Direktur Utama PT LIB, Pradana Aditya Wicaksana, akan menjadi General Manager (GM) PT LIB.
Meskipun telah dibantah oleh Cucu Soemantri, kabar ini berhembus hingga ke telinga Haruna Soemitro.
Baca: Keyakinan Menpora Zainudin Amali Terhadap PSSI Untuk Bisa Selesaikan Konflik Internal
Baca: Kisruh Nepotisme dan Keretakan Hubungan PSSI - PT LIB, Pengamat Minta Kedua Pihak Selesaikan Masalah
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, Anthony Chandra Kartawirya selaku Direktur Operasional Sujarno dan Direktur Keuangan justru membenarkan bahwa Pradana Aditya akan menjabat sebagai GM PT LIB tanpa melalui keputusan RUPS.
Situasi yang terjadi tersebut membuat klub-klub yang mengkikti kompetisi melakukan desakan kepada PT LIB untuk segeramenggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
RUPS itu digelar dengan tujuan membahas rencana bisnis yang terjadi di situasi seperti sekarang.
Hal tersebut disampaikan langsung Haruna Soemitro mengenai desakan RUPS dari beberapa klub-klub yang mengikuti kompetisi.
“RUPS luar biasa itu memang jadi tumpuan klub tapi caranya dalam rangka untuk meminta PT LIB menjelaskan rencana bisnis hari ini.
“Memang ada tuntutan dari klub agar PT LIB segera menggelar RUPS luar biasa untuk memastikan rencana bisnis kalau kompetisi ini berhenti seperti apa, kalau berlanjut bagaimana.
Dua hal itu saja yang menjadi bagain konsen klub hari ini." kata Haruna, Rabu (29/4/2020) dikutip dari Tribun Jakarta.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan insan sepak bola terkait status anak kandung Dirut LIB, Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri di struktur organisasi LIB.
Dalam pembahasan di bermacam media, diterangkan bahwa sang anak Dirut LIB yang bernama Pradana Aditya Wicaksana menempati posisi sebagai General Manager (GM).
Terkait hal tersebut, Cucu Soemantri memberikan tanggapannya untuk jabatan sang anak di struktur organisasi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Dikutip Tribunnews dari laman resmi Liga Indonesia, Cucu merespon kabar tersebut dan menyebut itu sebagai paket terstruktur yang diajukan stafnya.
Baca: Wakil Ketua Umum PSSI Mengajak Putra Kandungnya Untuk Masuk ke Dalam Jajaran PT LIB
Baca: Belum Terkalahkan di Liga 1 2020, Tim Promosi Persiraja dapat Apresiasi Dirut PT LIB
Menurut Cucu, struktur tersebut belum lah resmi dan harus dirapatkan terlebih dahulu dengan semua direksi dan komisaris LIB.
“Merespon struktur organisasi LIB yang tersebar di media, bahwa itu adalah paket restruktur yang diajukan staf kepada saya."
"Di dalamnya ada nama dan posisi baru seperti GM. Itu belum resmi karena harus dirapatkan dahulu dengan semua direksi dan komisaris LIB,” terang Cucu dikutip dari laman Liga Indonesia.
Lebih lanjut, Cucu menjelaskan kenapa pihaknya belum melakukan rapat khusus dengan semua direksi dan komisaris untuk membahas struktur organisasi tersebut.
Diakui Cucu belum terlaksananya rapat tersebut akibat pandemi corona yang semakin meluas di Indonesia dan mematuhi himbauan pemerintah untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah.
Baca: COO Bhayangkara FC Tagih PT LIB Terkait Pencairan Subsidi Bulan Maret
Baca: Harapan & Doa Cucu Soemantri Dirut PT LIB Menyambut HUT PSSI ke-90
“Perlu diketahui, dalam beberapa pekan terakhir semuanya disibukkan dengan adanya pandemi Corona yang memengaruhi semua lini."
"Termasuk sepak bola dengan beragam kompetisinya. Kami pun ikut prihatin dan melaksanakan anjuran pemerintah untuk menerapkan work from home di kantor LIB."
"Hal itu membuat sampai saat ini SK yang sah terkait struktur organisasi LIB, belum ada,” jelas Cucu.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI tersebut menyadari publik telah menyoroti anak kandungnya pada posisi GM.
Baca: Gantikan Ratu Tisha, Yunus Nusi Jalankan Penugasan dari Iwan Bule di PSSI
Baca: Bos Persija Sentil PSSI: Bantu Perangi Covid-19 Dulu Baru Urus Soal Sekjen Baru
Khusus hal ini, Cucu menegaskan, bahwa anaknya tidak akan menduduki posisi apapun di struktur organisasi LIB.
“Saya pastikan anak saya tidak akan di LIB. Kemudian saya akan menghadap Ketua Umum PSSI untuk menjelaskan hal ini agar tidak terjadi kisruh.” tegasnya.
Dengan penjelasan tersebut, Cucu berharap semua pihak bisa kompak untuk perkembangan sepak bola nasional.
“Saya mohon doa dari rekan-rekan sekalian agar sepak bola Indonesia semakin solid dan maju,” pungkas Cucu.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jakarta/Abdul Majid)