TRIBUNNEWS.COM - Gelandang enerjik PSS Sleman, Wahyu Sukarta mengaku mempunyai 2 sosok panutan penting di dalam klubnya.
Pemain kelahiran 12 Juni 1994 ini menjadikan kapten PSS Sleman, Bagus Niwanto dan penjaga gawang Ega Rizky sebagai panutan.
Dipilihnya mereka tentu jika dari segi usia, kedua pemain tersebut dalam masa keemasannya yakni 27 tahun sedangkan Wahyu masih berusia 25 tahun.
Bagus dan Ega merupakan pemain yang jarang tergantikan di dalam skuad klub berjuluk Super Elja ini.
Baca: Winger PSS Sleman, Irkham Milla, Rindukan Suasana Liga 1 2020
Baca: Cerita Kapten Tim PSS Sleman Soal Cedera dan Bisnis Jualan Beras Selama Ramadan
Bahkan keduanya memberikan telah berkontribusi dalam 2 musim terakhir bersama Super Elja terutama saat merengkuh jawara Liga 2 2018.
Beberapa pertimbangan dan kedekatan melalui komunikasi yang terjalin inilah membuat Wahyu menjadikan Bagus serta Ega sebagai panutan.
"Kalau yang sering komunikasi di tim ya mas Ega Riski, mas Bagus," kata Wahyu dikutip dari Tribun Jogja.
Meskipun demikian, gelandang yang merintis karier dari PSS U-15 ini tetap menjadikan semua pemain senior yang ada di klub tetap ia hormati.
Menurutnya para pemain PSS Sleman selama ini telah memberikan banyak hak positif yang bisa dijadikan contoh dalam mengembangkan karier sebagai pesepak bola profesional.
Baca: Kiper PSS Sleman, Ega Rizky Pramana Idolakan Gianluigi Buffon
Baca: Pemain PSS Sleman Tetap Dapat Latihan Khusus di Tengah Pandemi Covid-19
"Semua pemain senior saya hormati. Banyak pemain senior yang saya jadikan panutan, karena saya lebih melihat pada hal positif yang bisa ditiru," terangnya.
Gelandang yang membukukan 17 penampilan di Liga 1 2019 lalu itu besyukur selama ia berada di keluarga Super Elja selalu dikelilingi pelatih hebat baik saat ini maupun yang telah pindah.
Wahyu menambahkan bahwa pelatih hebat yang pernah bekerja sama degannya selalu memberikan kesempatan dan memiliki jasa untuknya.
"Semua pelatih yang pernah melatih saya berjasa kepada saya sampai di titik ini ya salah satunya karena jasa dari mereka," jelasnya.
Di sisi lain, Wahyu Sukarta merupakan satu dari beberapa pemain asli Sleman yang bisa menembus skuad senior Super Elang Jawa.
Baca: Dokter Tim PSS Sleman Pastikan Pogram Latihan Selama Bulan Ramadhan Berjalan Efektif
Baca: Aneka Minuman Es Jadi Favorit Manajer PSS Sleman untuk Berbuka Puasa Selama Ramadhan
Pada musim ini, ia kembali membela tim dengan warna kebesaran hijau itu.
Tentu dari sekian banyak pertandingan yang dijalani pasti memiliki momen spesial bagi seorang pesepak bola.
Wahyu Sukarta pun mengaku memilikinya momen yang paling membekas kala musim Liga 1 2019 lalu.
Itu terjadi kala memberikan asisst kepada penyerang asing Yevhen Bokhashvili dipenghujung laga saat melawat ke markas Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019).
Wahyu berhasil mengirimkan umpan matang dari sisi kiri pertahanan lawan yang behasil ditanduk oleh Yevhen.
Tandukan Yevhen di penghujung laga melengkapi brace pada laga itu dan PSS Sleman menang dengan skor 2-0.
"Sebenarnya banyak momen berharga selama membela pss sleman," ujarnya.
"Tapi yang paling berkesan saat assist gol kedua, ketika melawan bhayangkara di ptik musim lalu," tutupnya.
Pada musim Liga 1 2020 ini, Wahyu selalu mendapat kepercayaan dari Dejan Antonic dalam 3 pertandingan yang telah dimainkan sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi corona.
Namun dirinya belum berhasil membawa PSS Sleman meraih kemenangan dan timnya terperosok di zona degradasi posisi 17.
eperti diketahui, hampir dua bulan kompetisi sepak bola Indonesia ditangguhkan sementara akibat pandemi Corona.
Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut membuat kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 harus ditangguhkan hingga 29 Mei mendatang.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jogja/Almurfi Sofyan)