TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan oleh para pemain dan pelatih Liga 1 serta Liga 2 dalam menjalankan bulan suci Ramadan 1441 Hijriah.
Bulan Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya mengingat wabah pandemi corona yang semakin menyebar di Indonesia.
Bek muda milik Persib Bandung, Mario Jardel yang mempunyai kebiasaan tadarus Al-Qur'an.
Jardel mengaku sudah melakukan kebiasaannya itu sejak saat masih bersama tim PERSIB U-19.
Kebiasaan ini salah satunya dilakukan di bus dalam perjalanan menuju stadion menjelang pertandingan.
Baca: Statistik Persib Bandung: Febri Hariyadi Ungguli Menit Bemain Kim Jeffrey di Piala Indonesia 2019
Baca: Penyerang Muda Persib Bandung ini Berlatih Sambil Bersepeda Keliling Kota
Tadarus yang sudah menjadi kebiasaan Jardel tersebut semakin dirutinkan pada Ramadan ini, selain menjalankan program latihan dari klubnya berjuluk Pangeran Biru.
"Alhamdulillah, tadarusan masih terus jalan. Tapi kalau sekarang karena situasinya lagi begini (Covid-19), jadi di rumah saja.
Puasa juga lancar-lancar saja, dibarengin sama latihan," kata Mario Jardel dikutip dari laman resmi Persib Bandung.
Pemain kelahiran 7 November 2000 tersebut saat ini sedang memanfaatkan sebaik mungkin momen bulan Ramadan untuk beribadah.
Ia pun berharap, ibadah yang dijalani dan doa yang dipanjatkan bisa dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu harapan yang paling dipanjatkan oleh Jardel agar penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia segera berakhir dan dapat kembali normal.
"Jangankan Ramadan, bulan biasa saja udah harus hukumnya. Saya berdoa, mudah mudahan semuanya bisa normal lagi," harapnya.
Di sisi lain, bek berusia 19 tahun tersebut dalam gelaran kompetisi Liga 1 2002 musim ini belum mendapat kepercayaan tampil oleh sang pelatih Robert Alberts.
Hal itu berbeda kala Persib Bandung mempersiapkan timnya sebelum Liga 1 2020 dimulai dengan mengikuti beberapa ajang turnamen maupun uji coba.
Dalam persiapan tersebut terlihat Jardel beberapa kai dipasang pada posisi bek sayap.
Namun setelah Liga berjalan selama 3 pertandingan dan kemudian ditangguhkan hingga 29 Mei mendatang akibat pandemi corona.
Pemain muda asal Bogor ini kalah bersaing dengan nama beken di posisi bek sayap seperti Ardi Idrus, Supardi Nasir, Zalnando hingga Henhen Herdiana.
Baca: Sepuluh Pasangan Pesepak Bola Kakak Beradik di Persib Bandung, Termasuk Gian Zola-Beckham Putra
Baca: Komunikasi Lancar, Luizinho Passos Pastikan 3 Kiper Persib Bandung Jaga Kebugaran
Meskipun demikian, Jardel tetap termotivasi untuk bekerja keras dan memaksimalkan latihan yang ia jalani.
"Motivasi Jardel sih paling maksimalkan setiap latihan, selalu bekerja keras, dan berdoa," kata Jardel dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.
Bagi Jardel soal diturunkan atau tidak, itu urusan pelatih.
Yang paling penting ia terus memperbaiki diri apa yang kurang dan selalu berusaha yang terbaik bagi tim.
"Urusan hasil biar pelatih yang menentukan yang terpenting Jardel sudah berusaha," katanya.
Motivasi dan kerja keras yang ditunjukan Jardel pun ditunjukan saat menjalani program latihan mandiri yang dipersiapkan oleh jajaran pelatih Persib.
Jardel yang telah melahap program latihan sejak pekan pertama hingga kelima mengaku bersyukur belum menemui kendala yang berarti.
Menurut pemain yang menempati posisi bek ini lancarnya program latihan selaras dengan yang dilakukan jajaran pelatih dalam menjalin komunikasi.
Baca: Statistik Persib Bandung: Laga Debut Tanpa Gol Febri Hariyadi di Liga 1 Saat Hadapi Arema FC
Baca: Pegang Rekor Bersama Persib Bandung, Gian Zola Makin Termotivasi
Komunikasi yang terjalin dengan baik membuatnya terbantu dan bisa menjalankan program latihan sesuai instruksi.
"Alhamdulillah lancar hingga saat ini.
Pelatih bantu menjelaskan semua program supaya pemain bisa melaksanakan. Jadi sangat terbantu," kata Jardel dikutip dari laman resmi Persib Bandung.
Adapun untuk pelaksanaan program latihan juga bisa disesuaikan dengan waktu ibadah puasa Ramadan bagi pemain yang menjalankan.
Tak terkecuali, pemain yang mengenakan jersey Persib bernomor punggung 66 ini melakukannya sambil menunggu waktu berbuka puasa.
"Latihannya jadi lebih seru dan terasa tidak berat walau intensitas meningkat di minggu ini," tambahnya.
Menurut Jardel, menjalani latihan pada bulan Ramadan bukanlah suatu kendala.
Bahkan, ia menyatakan bahwa puasa dan latihan tetap bisa dia lakukan dengan maksimal. Serta latihan menjelang berbuka menjadi ajang ngabuburitnya.
Baca: Mantan Pemain Persib dan Persija Pamit dari Klub Thailand, Prachuap FC
Baca: Selain Jalani Program Latihan dari Persib, Zulham Zamrun Tingkatkan Ibadah Selama Bulan Ramadhan
"Paling sekarang ngabuburit nya sambil latihan di rumah karena kita harus stay at home," kata Jardel dikutip Tribunnews dari laman Persib Bandung.
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 66 ini mengaku harus menjaga asupan makanan dan pola istirahat yang baik supaya dapat menunjang kegiatan dan latihan.
Kolak dan minuman manis lain menjadi menu wajib bagi Jardel selama berbuka puasa dan juga sahur.
“Pastinya yang manis-manis, kolak atau sirup, atau mungkin es campur. Kalau makan normal saja, sayur pastinya,” tutupnya.