TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) merasa tidak terima setelah dua mantan pemain Liga Inggris menjadi korban rasisme.
Dua mantan pemain yang mendapat tindakan rasisme tersebut yakni Ian Wright dan Gabriel Agbonlahor.
Ian Wright yang merupakan legenda Arsenal menjadi pihak pertama yang menjadi korban rasisme.
Tepat sehari yang lalu, Wright mendapatkan ejekan rasis dan ancaman kematian lewat media sosialnya.
Ia mendapatkan ejekan rasisme tersebut melalui akun instagram pribadinya.
Wright merasa sedih dengan perlakuan orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Baca: Ian Wright Sarankan Harry Kane Bertahan di Tottenham Hotspur, Mourinho jadi Alasan
Baca: Mikel Arteta Diyakini Mampu Bawa Arsenal Terbang Makin Tinggi
Hal ini dikarenakan pesan yang dikirim orang yang tidak dikenal tersebut membuatnya marah besar.
"Aku tahu aku tidak seharusnya memperhatikan mereka, tetapi pesan-pesan yang dikirimkan sangat memukulku," tulis Wright, dikutip dari Evening Standard.
"Energi saya positif tetapi saya tidak bisa mengabaikan hal penting lainnya, karena Anda melakukan ini di depan umum dan dia akan masuk ke penjara," ancamnya.
Perlakuan rasisme ternyata juga menyerang mantan penyerang andalan Aston Villa, Agbonlahor.
Agbonlahor menyadari era media sosial ini, setiap orang memiliki kebebasan dalam menggunakannya.
Hanya saja, ia cukup menyesali penyalahgunaan media sosial tersebut oleh orang tidak bertanggung jawab.
Mantan punggawa Timnas Inggris itu memandang perlakuan rasisme tidak bisa diterima oleh umum.
"Pidato kebencian rasial dan ancaman kekerasan sama sekali tidak dapat diterima tetapi telah menjadi hal yang wajar di media sosial," ujar Agbonlahor.