TRIBUNNEWS.COM - Berbobot sekitar 95 kilogram, Jhon "Jhonny" van Beukering menjadi pemain Timnas Indonesia dengan tubuh paling gempal.
Jhonny van Beukering merupakan salah satu pemain berpaspor asing yang dinaturalisasi PSSI agar bisa bermain untuk timnas Indonesia.
Bersama Tonnie Cussel dan Raphael Maitimo, Johnny van Beukering menjadi pemain keturunan Belanda yang ikut memperkuat timnas Indonesia pada tahun 2012.
Baca: Siapa Berminat? Jersey Timnas Indonesia Saddil Ramdani Dilelang
Baca: Rekan Romelu Lukaku dan Kevin de Bruyne Sempat Akan Dimasukkan Luis Milla ke Timnas U-23 Indonesia
Baca: Rivalitas Pelatih Persija dan Pelatih Timnas Indonesia: Kalah Dramatis, Raih Penghargaan Terbaik
Dari ketiga pemain naturalisasi tersebut, Van Beukering menjadi salah satu pemain yang paling disorot.
Hal itu lantaran ia bertubuh gempal, sesuatu yang dinilai tak identik dengan perawakan seorang atlet profesional.
Postur Van Beukering yang terlalu gemuk sempat menjadi perhatian pelatih timnas Indonesia saat itu, Nil Maizar.
Eks-pelatih Semen Padang itu menilai, Van Beukering memiliki tubuh yang terlalu tambun untuk ukuran seorang penyerang.
Kendati demikian, Nil Maizar tak terlalu mempemasalahkan hal tersebut asalkan Van Beukering mampu berkontribusi untuk tim.
"Melihat dia, saya berpikir dia terlalu gemuk," kata Nil Maizar pada 19 November 2012, dikutip BolaSportcom dari Tribunnews.
"Saya akan berbicara kepada dia untuk latihan fisik lebih giat dan mengidealkan postur tubuh," ucapnya.
Dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi, juga mengakui bahwa Van Beukering memang bermasalah dengan berat badan.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com, Syarif mengungkapkan bahwa berat badan mantan pemain Pelita Jaya itu mencapai 95 kilogram saat pertama kali bergabung dengan timnas Indonesia.
Setelah menjalani program latihan bersama timnas Indonesia, bobot Van Beukering berhasil turun menjadi 89 kg.
Van Beukering sendiri saat itu mengakui bahwa banyak orang yang mempertanyakan soal postur tubuhnya.
Namun, mantan pemain Feyenoord ini tak mau ambil pusing dengan hal tersebut.
Van Beukering menilai, yang terpenting baginya adalah performa di lapangan.
"Semua orang bertanya mengenai hal itu, tapi yang penting adalah performa di lapangan. Jangan sampai kita tidak berkontribusi di lapangan," kata Van Beukering pada 20 November 2012, dilansir BolaSpot.com dari Kompas.com.
"Sekarang yang saya pikirkan bagaimana saya bisa berkontribusi di lapangan, entah mencetak gol atau memberikan assist," ucapnya menambahkan.
Pada kenyataannya, Van Beukering pun tak banyak memberikan kontribusi positif bagi timnas.
Pada PIala AFF 2012, Nil Maizar sering menempatkan penyerang kelahiran 29 September 1983 di bangku cadangan.
Tercatat ia hanya tampil sekali dalam gelaran Piala AFF 2012 saat melawan Malaysia.
Padahal, dalam laga uji coba sebelum Piala AFF 2012, Van Beukering sukses memberikan assist untuk gol Bambang Pamungkas ke gawang Timor Leste pada 14 November 2012.
Karier Van Beukering bahkan meredup seusai membela timnas di Piala AFF 2012.
Ia memutuskan kembali ke tanah kelahirannya setelah tak ada satu pun klub Indonesia yang mau menampung.
Di Belanda, Van Beukering tercatat pernah membela beberapa klub seperti MASV Arnhem dan SC Veluwezoom.
Namun, nasib nahas menimpanya usai terlibat keributan dengan pemain dan suporter klub DVC'26 di Piala KNVB pada 2015
Van Beukering yang saat itu bermain untuk SC Veluwezoom akhirnya diberi larangan beraktivitas di dunia sepak bola dan dikenai denda sebesar 150 euro.
Ia kemudian memilih gantung sepatu pada 2019 dan meniti karier sebagai pelatih.
Setelah sempat menukangi MASVArnhem dan SC Veluwezoom, kini Van Beukering menjadi asisten pelatih Go Ahead U-18.