TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Bali United, Brwa Nouri saat ini memilih pulang ke tempat keluarganya yang berada di Swedia.
Ia telah meninggalkan Tanah Air Indonesia hampir 2 bulan lalu atau tepatnya pada bulan Maret saat kompetisi resmi ditangguhkan akibat pandemi corona.
Meskipun berada di Swedia, Nouri menyatakan harapannya agar kompetisi Liga 1 2020 musim ini dapat kembali dilanjutkan.
Gelandang bernomor punggung 6 juga mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah keselamatan dan kesehatan semua orang yang terlibat dalam sepak bola.
Baca: Statistik Persib Bandung : Catatan Apik Supardi Nasir Kala Jumpa Bali United
Baca: Makna Dibalik Nomor Punggung 8 Bagi Gelandang Bali United
"Saya berharap dengan sepenuh hati agar kompetisi dapat kembali berjalan. Yang paling penting adalah masyarakat dapat selamat dan fokus pada kesehatan semua orang.
Semoga situasi saat ini bisa pulih dan aktivitas kembali normal," harap Brawa Nouri dikutip dari laman resmi Bali United.
Nouri juga mengungkapkan bila situasi di Swedia sedang tidak baik, tetapi semua orang bekerja sama dalam menjaga situasi dari Covid-19 tersebut.
Tak lupa gelandang berusia 33 tahun tersebut tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatannya sembari menjalani program tim pelatih.
"Situasi disini (Swedia) masih belum baik. Tetapi Pemerintah dan masyarakat dapat mengatur situasi ini.
Masyarakat disini bebas beraktivitas tetapi tetap menjaga diri dan kesehatan mereka. Saya pun juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan selama berada disini," ujar Nouri.
Baca: Bali United Hentikan Latihan Bersama Bikin Kangen Nadeo Argawinata
Baca: Cerita Gelandang Bali United Pilih Nomor Punggung 18 hingga Makna Gaya Selebrasinya
Brwa Nouri telah menjadi andalan di lini tengah klub berjuluk Serdadu Tridatu sejak tahun 2018 lalu setelah didatangkan dari Ostersunds FK klub divisi teratas Swedia.
Pada musim pertamanya bersama Bali United, ia sukses mencatatkan 13 penampilan.
Kemudian di tahun keduanya perannya semakin terlihat kala di nahkodai Stefano Cuggurra dan puncaknya meraih juara Liga 1 2019.
Setelah meraih juara Liga 1 2019, media asal negeri Sakura, Jepang tertarik untuk mewawancarai Stefano Cugurra yang telah membawa Bali United juara Liga 1 2019.
Pria yang akrab disapa coach Teco ini bersedia diwawancarai oleh media tersebut yang bernama Koko-soccer.com.
Media yang mengulas tentang kehidupan sepak bola di Asia ini mengupas sepak terjang dari seorang pelatih asal Brazil yang saat ini menukangi tim Serdadu Tridatu.
Dikutip dari laman Bali United, coach Teco bercerita mengenai perjalanan kariernya sebagai seorang pelatih hingga akhirnya melatih di Indonesia.
Baca: Bali United Hentikan Latihan Bersama Bikin Kangen Nadeo Argawinata
Baca: Cerita Gelandang Bali United Pilih Nomor Punggung 18 hingga Makna Gaya Selebrasinya
Selain membahas personal sebagai seorang pelatih, ia juga menjelaskan mengenai kondisi tim Bali United.
Coach Teco mengakui bila Bali United memiliki sistem manajemen yang baik sebagai salah satu tim di Indonesia yang berkualitas.
Menariknya, ada beberapa pertanyaan yang dipertanyakan untuk coach Teco mengenai sistem pembinaan tim muda dari Pulau Dewata ini.
Mantan pelatih Persija Jakarta ini pun menyatakan bahwa klub yang ia tangani sekarang memiliki tim usia muda.
Namun keberadaan tim usia muda di Indonesia belum mendapat dukungan secara penuh salah satunya kompetisi resmi yang hanya bersifat pendek.
Baca: Cerita Masa Muda Gelandang Bali United, Sempat Bolos Sekolah Demi Bermain Bola
Baca: Video Pertandingan Bali United di YouTube Jadi Obat Kerinduan Coach Teco
"Kami memiliki tim U-18, tetapi masalahnya di Indonesia adalah kompetisi resmi generasi muda sangat pendek.
Ini harus ditingkatkan karena pemain belajar banyak dari pengalaman mereka sepanjang pertadingan." kata coach Teco dikutip dari Koko-soccer.
Dalam pengembangan tim usia muda, pelatih kelahiran 25 Juli 1974 ini menyatakan kebijakan dari Bali United.
Salah satunya penerapan skema taktik formasi yang disamakan dengan skuad utama yakni 4-3-3 dalam menguasai bola dan 4-5-1 kala bertahan.
Untuk menerapkan skema ini pemain sangat dituntut memiliki kondisi fisik yang sangat tinggi namun ada fokus tersendiri dalam tim usia muda.
Baca: Agus Nova Pulih dari Cedera Lutut, Mulai Rindu Merumput Bersama Bali United
Baca: Bali United Sumbang 20.000 Masker Non Medis untuk Perangi Corona
Fokus tersebut meliputi lulus dalam melakukan tembakan, mengumpan hingga teknik sundulan yang baik.
Kemudian komunikasi antar pelatih tim junior dan utama harus saling berkesinambungan dalam memberikan informasi perkembanga karir pemain muda.
"Tim pemuda juga mencoba memainkan taktik yang sama dengan tim papan atas. Di Bali United, 4-3-3 saat Anda menguasai bola, 4-5-1 saat Anda bertahan.
Atlet harus dalam kondisi fisik yang sangat tinggi, seperti yang kita inginkan.
Fokus nomor satu tim muda saya adalah pada kualitas teknik seperti lulus, menembak, menyilang dan menyundul." terang coach Teco.
"Ketika Anda meningkatkan pemain dari tim yunior ke tim teratas, manajer tim yunior akan memberikan semua informasi yang diperlukan.
Saya diberi informasi, saya melibatkan mereka dalam latihan tim-tim top.
Selanjutnya saya memberi mereka waktu untuk beradaptasi dengan baik sebelum masuk ke pertandingan profesional." sambungnya.
Baca: Kunci Bali United Tampil Prima di Liga 1 Versi Teco, Berhasil Juara di Akhir Musim
Pada kesempatan wawancara tersebut, pelatih berusia 45 tahun tersebut disuruh menyebutkan salah satu talenta muda yang sudah diorbitkan saat ini.
"Pemain muda belum melihat cukup banyak pemain karena musim 2020 belum dimulai, tetapi ada Rakasurya Handika yang menempati posisi penjaga gawang.
Dia telah dipromosikan dari akademi kami ke tim teratas, sangat profesional dalam perilaku dan bahkan dalam latihan. Saya melakukan yang terbaik.
Saya berharap dia menjadi pemain tingkat atas karena kemajuannya tumbuh begitu cepat dan berlatih setiap saat." harap coach Teco.
Adapun tujuan tim usia muda Bali United juga tak luput dari pertanyaan yang diajukan untuk coach Teco.
"Tujuan kami adalah untuk mengembangkan pemain yang dapat pindah ke kategori profesional, jadi saya berharap banyak pemain akan berada di tim teratas musim ini.
Kami saat ini tidak dapat bermain karena prevalensi Coronavirus baru, tapi saya harap semua orang bisa bermain sepak bola sesegera mungkin." tutup coach Teco. (*)
(Tribunnews.com/Ipunk)