TRIBUNNEWS.COM - Presiden Asosiasi Pesepakbola Italia (AIC), Damiano Tommasi menginginkan para pemain memiliki setidaknya empat minggu pelatihan sebelum melanjutkan kembali kompetisi musim ini.
Kompetisi Liga Italia atau yang biasa kita dengar Serie A telah ditangguhkan sejak bulan Maret lalu akibat pandemi corona.
Hampir dua bulan terdampak wabah virus corona atau Covid-19, kini rencana melanjutkan sisa pertandingan Liga Italia telah digaungkan kembali.
Beredar kabar bahwa sisa pertandingan Liga Italia akan kembali dipertandingan setelah 15 Juni dengan mempertimbangkan segala aspek keamanan para pemain maupun ofisial.
Diperkirakan akan ada perincian lebih lanjut pada 28 Mei, ketika akan diketahui kapan dan apakah musim akan dimulai kembali.
Baca: Liga Italia Kembali Ditunda Hingga 14 Juni 2020, Pihak Klub Tetap Gelar Latihan Hari Ini
Baca: Pemerintah Beri Lampu Hijau, Klub-klub Liga Spanyol Mulai Gelar Latihan
Berkaca pada hal tersebut, Presiden AIC mengatakan para pemain menginginkan setidaknya empat minggu pelatihan sebelum kembali beraksi.
"Setidaknya empat minggu pelatihan untuk menghindari cedera, meskipun beberapa berbicara tentang enam," kata kepada RAI dikutip dari Sportskeeda.
"Kehati-hatian didahulukan karena pada titik ini Anda membutuhkan kepastian nyata dari sudut pandang medis dan kesehatan. Pemain membutuhkan waktu berhari-hari untuk menemukan kondisinya."
"Kami berharap untuk mempercepat dalam beberapa minggu mendatang." sambungnya.
Protokol Kesehatan Berlatih Telah Diterbitkan
Sementara itu, pakar medis FIGC Vincenzo Salini menjelaskan bahwa protokol kesehatan untuk keamanan berlatih para pemain juga telah diterbitkan.
Protokol kesehatan itu sendiri juga telah mendapat persetujuan dari pemerintah Italia beserta pihak dari Serie A.
Baca: Klasemen Liga Italia: Mimpi Serie A Kembali Bergulir Dekati Kenyataan
Baca: Liga Inggris Mengonfirmasi 6 Orang dari 3 Klub Terjangkit Corona, Akan Dikarantina Selama 7 Hari
Dikutip dari Football-Italia, protokol itu berisi bahwa jika ada seorang pemain yang positif Covid-19 maka akan dijelaskan bagaimana penanganannya.
Penanganan untuk pemain yang terpapar Covid-19 yakni akan dikarantina oleh pihak klub sedangkan anggota skuad lainnya akan pergi ke retret pelatihan untuk mengisolasi dari dunia luar.
Dengan mengisolasi diri dari dunia luar maka para pemain yang tidak terpapar tersebut dapat terus menjalankan pelatihan bersama.
Kemudian mereka akan diuji secara intensif untuk membantu menjaga risiko infeksi agar tetap rendah dan menangkap setiap kasus positif sejak dini.
Hal ini juga memungkinkan para pemain untuk kembali pulang ke keluarga mereka jika semua pemain menunjukan hasil tes negatif.
"Protokol ini secara realistis dapat diimplementasikan dan situasi pandemi telah berubah sejak versi pertama dibuat pada bulan April," Profesor Salini mengatakan kepada Radio Marte.
"Saya pikir sangat mungkin kita akan menemukan beberapa kasus positif, tetapi dengan isolasi sukarela, kita dapat dengan mudah menjaga sisanya berjalan." sambungnya.
Baca: Jadwal Bundesliga Jerman Akhir Pekan Ini: Bayern Munchen & Borussia Dortmund dapat Lawan Enteng
Baca: Klasemen Liga Italia: Lazio Masih Berpeluang Raih Gelar Scudetto Musim ini
Meskipun demikian, protokol ini hanya untuk pelatihan kelompok dan terkait untuk protokol lainnya akan diselesaikan pada 28 Mei pada pertemuan yang membahas Serie A akan dilanjutkan mulai pertengahan Juni.
“Protokol saat ini hanya untuk dua-tiga minggu pertama pelatihan. Kami sedang mengerjakan protokol untuk pertandingan dan belum difinalisasi, ”lanjut anggota komite ilmiah FIGC.
“Dalam protokol baru untuk pertandingan, kami juga harus menghadapi masalah bepergian ke pertandingan tandang, memasuki stadion dan banyak lagi.
Kami harus mengikuti Bundesliga dengan meminta pemain mengenakan masker saat duduk di bangku cadangan, karena Anda tidak dapat menjamin jarak sosial di sini." tambahnya.
Salini juga menuturkan bahwa ia belum mengetahui alasan dari peraturan yang melarang pemain melakukan selebrasi berlebih apabila membobol gawang lawannya.
Terlepas dari hal itu, ia optimis bahwa Liga Italia akan dapat menyusul Bundesliga untuk melanjutkan sisa pertandingan musim ini.
“Sejujurnya, saya tidak mengerti mengapa pelukan tidak boleh dibiarkan setelah gol, karena akan ada banyak kontak antara pemain di lapangan.
Saya sudah bermain sepakbola selama 20 tahun, jadi ada hal-hal yang saya tahu harapkan dari kedokteran olahraga yang mungkin tidak terpikirkan oleh virolog." ucapnya
"Saya yakin kami lebih dekat untuk melanjutkan musim sekarang, meskipun saya optimis sejak awal." pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)