"Akhirnya, sebagai akibat dari apa yang telah disetujui, musim olahraga 2020-21 akan dimulai pada 1 September," bunyi penjelasan FIGC lebih lanjut.
Kendati hingga sampai saat ini Pemerintah Italia belum memberikan lampu hijau untuk kembali menggulirkan liganya, optimistis tinggi diusung oleh pakar medis FIGC, Vincenzo Salini.
"Saya yakin satu langkah lebih dekat untuk kembali melanjutkan kompetisi, meskipun dari April lalu saya menyuarakan hal yang serupa," terang Salini seperti yang dikutip dari laman Football Italia.
Ia juga mengatakan protokol kesehatan yang saat ini tengah digodok oleh FIGC.
Meski terdapat protokol kesehatan yang diberlakukan saat tim melakukan latihan, namun beda halnya saat kompetisi benar-benar bergulir.
"“Protokol saat ini hanya untuk dua-tiga minggu pertama pelatihan. Kami sedang mengerjakan protokol untuk pertandingan dan belum difinalisasi," lanjut anggota komite ilmiah (CTS) FIGC.
Banyaknya pertandingan yang akan dilakukan oleh pemain membuat FIGC kembali bergerak untuk menerbitkan protokol khusus pertandingan.
Salini pun mengatakan bahwa kiblat untuk membuat protokol kesehatan Serie A mengacu ke Bundesliga.
“Dalam protokol baru untuk pertandingan, kami juga harus menghadapi masalah bepergian ke pertandingan tandang, memasuki stadion dan banyak lagi."
"Kami harus mengikuti Bundesliga dengan meminta pemain mengenakan topeng saat duduk di bangku cadangan," jelas Vincenzo Salini.
Sebelumnya terdapat protokol kesehatan yang menjadi perdebatan oleh klub-klub Serie A.
Otoritas Kesehatan menginginkan satu tim dikarantina apabila ada salah satu pemain yang diketahui positif Covid-19.
Namun, pihak Serie A selaku operator liga menganggap itu akan menghambat jadwal dan membuat kompetisi tidak bisa diselesaikan.
Serie A menghendaki hanya pemain maupun ofisial tim yang bersangkutan yang dikarantina.
(Tribunnews.com/Giri)