TRIBUNNEWS.COM - Kiper Bali United, Wawan Hendrawan mengaku mengidolakan dua pesepak bola yang memiliki posisi sama sepertinya.
Pria yang akrab disapa Spiderwan ini memiliki pemain idola yang menguasai mistar gawang di lapangan hijau baik dalam maupun luar negeri.
Kedua pemain tersebut ialah Oliver Kahn mantan kiper legendari Timnas Jerman serta Bayern Munchen.
Kemudian, mendiang penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda juga menjadi pemain yang diidolakan Spiderwan.
Kiper berusia 37 tahun ini memiliki alasan tersendiri kenapa mengidolakan Oliver Kahn dan Choirul Huda.
Baca: Pemain Persebaya dan Bali United Kena Denda 10 Kali Lipat Gegara Durian Rp 100 Ribu
Baca: Jalan Cerita Drama Korea Crash Landing on You Bikin Bek Tangguh Bali United Menangis
Selain karena kualitas bermain, Spiderwan memiliki alasan lain untuk mengidolakan Choirul Huda yakni karena kesetiaannya membela Persela Lamongan.
"Kalau di Indonesia saya melihat almarhum Choirul Huda." kata Wawan Hendrawan dikutip dari laman resmi Bali United.
"Kesetiaannya menjadi penjaga gawang di suatu tim tersebut dapat kita jadikan contoh. Selain itu kualitas beliau juga sangat baik di bawah mistar gawang," tambahnya.
Sementara untuk Oliver Kahn, karakter kepemimpinan di dalam lapangan dan ngotot secara bermain menjadi salah satu alasan mantan kiper Persisam mengidolakannya.
"Kalau di negara luar, saya melihat Oliver Khan. Karakternya keras sebagai penjaga gawang tapi bagus untuk mengatur timnya."
"Selain itu, Buffon juga salah satu yang saya jadikan panutan. Dia sangat ketenangan dalam menjaga gawang," jelasnya.
Baca: Imran Nahumarury Setuju Liga 1 2020 Bergulir Kembali Dengan Persyaratan Kesehatan
Baca: Anggota Exco PSSI Asprov Jawa Barat Angkat Bicara Tentang Kelanjutan Nasib Liga 1 dan 2 2020
Di sisi lain, Wawan Hendrawan juga mengulas mengenai nama sapaan yang akrab melekat dengan dirinya tersebut.
Nama sapaan yang kerap melekat di dalam diri Wawan Hendrawan diantaranya Spiderwan atau Lord Wawan.
Ia menjelaskan sapaan Lord Wawan tersebut terjadi saat membela Bali United sedangkan Spiderwan telah tersemat di klub sebelumnya Persisam.
"Mungkin banyak juga yang tidak tahu mengapa saya bisa disebut dua istilah tersebut."
"Panggilan Lord awalnya memang di Bali. Waktu itu Dias atau Dicky yang pertama kali sebut saya dengan istilah nama itu."
"Spiderwan awalnya waktu di Persisam Samarinda tahun 2010. Karena waktu itu saya mungkin suka loncat-loncat ke gawang," ungkapnya.
Baca: Persija Jakarta Ingin Liga 1 2020 Dilanjutkan, Ferry Paulus Ajukan Syarat
Baca: Persebaya Surabaya Desak PSSI Tentukan Kelanjutan Liga 1 2020
Kiper kelahiran Brebes, 8 Januari 1983 ini mencatatkan musim pertamanya bersama klub berjuluk Serdadu Tridatu pada tahun 2017.
Didatangkan dari Persisam Samarinda, Wawan Hendrawan telah mencatatkan 36 cleansheet dari 95 penampilan selama 3 musim terakhir.
Puncak prestasi yang ditorehkan Spiderwan yakni menghantarkan Bali United merengkuh gelar juara Liga 1 2019 dan mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia.
Tak sampai disitu ia juga mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik versi APPI dan Indonesia Soccer Awards.
Untuk Liga 1 2020 musim ini, Wawan Hendrawan masih menjadi andalan Stefano Cuggurra dalam 3 pertandingan yang telah dijalankan.
Dalam 3 laga yang telah dijalani, tim besutan coach Teco berhasil meraup 7 poin dan membawanya ke posisi 2 papan klasemen sementara sebelum kompetisi dihentikan.
Seperti diketahui kompetisi sepak bola di Tanah Air baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan sementara akibat pandemi corona hingga 29 Mei mendatang.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews.com/Ipunk)