News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Kapten Persib Bandung, Supardi, Minta Liga 1 2020 Kembali Bergulir

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir berharap Liga 1 kembali dilanjutkan alih-alih dihentikan oleh PSSI dan PT LIB

TRIBUNNEWS.COM - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, meminta agar Liga 1 2020 kemebali bergulir.

 Dengan PSSI dan PT LIB masih belum memutuskan kelanjutan Liga 1 2020, pihak klub mulai cemas dan berharap Liga kembali dimulai atau dihentikan.

 Serupa dengan klub, Supardi Nasir, juga berharap Liga kembali digelar alih-alih dihentikan.

Supardi melakoni latihan pertamanya di musim ini bersama tim Persib Bandung di Stadion SPOrT Jabar Arcamanik, Jumat (24/1/2020). (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Dikutip dari laman resmi klub, Supardi Nasir Bujang mengaku masih menanti kelanjutan Liga 1 2020. Ia berharap, kompetisi yang dihentikan pada pekan ketiga akibat pandemi virus corona, bisa kembali bergulir.

"Memang kita semua tidak bisa apa-apa. Mudah-mudahan kompetisi segera ada kabar. Mudah-mudahan bisa kembali bergulir," kata Supardi.

Sebagai bentuk harapan akan kembali bergulirnya kompetisi, sudah hampir tiga bulan, Persib Bandung tetap melakukan latihan mandiri. 

Pemain bernomor punggung 22 ini pun menjalani program latiahan mandiri di kampung halamannya, Pekanbaru. 

"Secara pribadi, kami sebagai pemain ingin ada kejelasan, tapi semuanya perlu pertimbangan matang dari semua pihak. Kami hanya bisa mengikuti untuk yang terbaik saja," ucapnya.

PSSI berjanji mengupayakan yang terbaik terkait berjalannya kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

PSSI kembali menggelar rapat virtual bersama klub-klub Liga 1 dan Liga 2 mengenai kelanjutan kompetisi.

PSSI masih belum mengambil keputusan apapun terkait jalannya Liga 1 dan Liga 2.

Dikutip dari laman resmi PSSI, PSSI akan mengupayakan solusi terbaik terkait nasib kompetisi musim 2019-2020.

Karena itu, PSSI menerima segala masukan dan saran dari semua stakeholder, termasuk perawakilan klub-klub Liga 2 yang menggikuti rapat virtual  pada Jumat (29/2/2020).

Rapat virtual perwakilan PSSI dengan perwakilan klub Liga 2 dimulai pukul 13.00 dan berakhir pukul 15.30 WIB.

Pada rapat ini PSSI diwakili oleh anggota Komite Eksekutif Yoyok Sukawi serta Endri Erawan, Pelaksana Tugas Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Staf Khusus Leo Siegers serta Andogo Wiradi, dan Direktur Teknik Indra Sjafri.

"Sesuai arahan Ketua Umum PSSI, hari ini kami melanjutkan diskusi dengan klub Liga 2 2020, seluruh klub memberikan saran serta masukan terkait kompetisi bila harus berlanjut atau dihentikan.

Termasuk bagaimana PSSI harus melakukan protokoler kesehatan saat berlatih, perjalanan, dan bertanding kepada tim bila kompetisi dilanjutkan, "kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Yunus menambahkan bahwa hasil rapat ini akan langsung dilaporkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk dibawa dalam rapat Komite Eksekutif nantinya.

"Diskusi dengan klub Liga 2 hampir sama dengan Liga 1 yakni sama-sama mencari solusi.

Tadi para klub memberikan analisa juga perkembangan daerah, Kami memahami di situasi sekarang kesulitan klub untuk memenuhi kewajiban kepada pemain dan pelatih.

Kami ingin melindungi klub yang notabene sebagai anggota PSSI bagaimana nanti bila kompetisi lanjut atau berhenti," tambah Yunus Nusi.

CEO Persijap Jepara, Muhammad Iqbal Hidayat mengatakan bahwa timnya mengikuti keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi.

"Kami sudah memberikan saran dan pandangan klub Persijap kepada PSSI. Kami akui bila kompetisi lanjut dalam waktu dekat pasti ada resikonya dan pertandingan tanpa penonton bagi klub sangat tidak ideal karena situasi saat ini.

Bila laga tanpa penonton akan menjadi masalah tersendiri bagi klub," kata Muhammad Iqbal Hidayat. 

Sementara itu, Manajer Perserang, Babay Karnawi mengatakan bahwa di tim Liga 2 tidak bisa disamakan kondisi keuangannya saat ini. Apalagi di tengah kondisi situasi pandemi Covid-19.

"Kalau kompetisi lanjut, kami ingin semua daerah juga harus siap dalam hal perizinan dan protokoler kesehatnnya. Karena saat ini tiap daerah berbeda tingkat persebaran Covid-19.

Kalau kompetisi tidak lanjut, bagi kami selaku klub dapat mengerti dengan situasi saat ini," kata Babay Karnawi.

Sementara itu, PSMS Medan menyayangkan hasıl pertemuan astara PSSI dan PT LIB terkait bergulirnya Liga 1 dan Liga 2.

Rapat yang digelar pada Rabu (27/5/2020) tersebut mamang belum menghasilkan keputusan terkait bergulirnya Liga 1 ataupun Liga 2.

Namun, mayoristas klub Liga 1 meminta agar PSSI dan PT LIB menghentikan Liga.

Baca: Menpora Percayakan ke PSSI dan Tim Pelatih untuk Persiapkan Skuat Timnas Piala Dunia U-20

Dikutip dari Tribun Medan, Sebanyak 12 klub dari 18 peserta Liga 1 yang mengikuti rapat virtual yang digelar PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait pembahasan kompetisi musim 2020, Rabu (27/5/2020) kemarin ini meminta agar kompetisi disetop.

Dalam rapat yang berlangsung selama empat jam mulai pukul 10.00-14.00 WIB, setidaknya ada empat tim yang dengan tegas meminta Liga 1 disetop tanpa embel-embel atau syarat.

Keempat tim tersebut adalah Madura United FC, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, dan Bhayangkara FC.

Sementara beberapa di antaranya minta kompetisi musim ini disetop dan digantikan dengan turnamen.

Persiraja Banda Aceh jadi satu-satunya tim yang dengan tegas ingin kompetisi musim ini dilanjutkan tanpa syarat apapun.

Mendengar kabar tersebut, klub Liga 2 PSMS kecewa jika sepakat dihentikan.

Manajemen PSMS melalui Sekretaris Umum, Julius Raja mengatakan akan berdampak buruk terhadap tim.

Mereka sudah merogoh dana yang cukup besar dan gaji pemain.

Jika berhenti, mereka merasa terbuang percuma. 

Selain secara finansial, kesiapan tim juga sudah mereka siapkan dengan matang tahun ini.

PSMS memiliki materi pemain yang bagus untuk mencapai target ke Liga 1 musim depan.

"Kalau kompetisi sampai dihentikan pasti kita rugi secara finansial karena telah mengeluarkan gaji pemain hingga Mei."

"Rasanya sia-sia, kita sudah bayarkan gaji pemain walaupun 25 persen. Selain itu tim kita juga sudah sangat baik dan berpotensi besar naik kasta tahun ini," kata Raja, Kamis (28/5/2020). 

PSSI memang belum memutuskan lanjut atau dihentikannya kompetisi musim ini akibat adanya wabah Covid-19.

Keputusan masih menunggu arahan dari pemerintah dan diputuskan pada Jumat (29/5/2020) nanti. 

Kendati kecewa Raja tetap menyerahkan putusan akhir kepada PSSI dan menegaskan jika rapat virtual bagi peserta Liga 2 tak akan lagi berguna digelar jika PT LIB benar-benar dihentikan.

"Kalau sudah begini untuk apa lagi rapat dengan klub-klub Liga 2. Karena ini kan menyangkut promosi dan degradasi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga dirinya belum berani memastikan nasib pemainnya jika liga benar-benar dihentikan. "Kalau nasib pemain belum jelas kita tunggu saja putusan PSSI," terangnya.

Hasil rapat antara 18 klub Liga 1 dengan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghasilkan dua suara.

PSSI menggelar rapat virtual bersama dengan PT LIB sebagai promotor kompetisi dan ke-18 klub Liga 1 2020, yang dilaksanakan Rabu (27/5/2020).

Terdapat perbedaan saran yang diberikan oleh klub kontestan Liga 1 2020.

Terdapat tim-tim yang menginginkan kompetisi tetap berlangsung, namun juga ada suara yang menginginkan kompetisi dihentikan secara permanen.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat memimpin rapat Exco PSSI secara virtual yang membahas persiapan Piala Dunia dan kelanjutan Liga 1 dan 2 2020. (Dok: PSSI)

Baca: Pandemi Covid-19 Masih Berlangsung, Madura United Tolak Berlaga Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan

Baca: Soal Nasib Liga 1 2020, Menpora: Bola Ada di PSSI dan LIB Sekarang

Pada rapat ini, PSSI diwakili oleh Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, anggota Komite Eksekutif Yoyok Sukawi, Endri Erawan, Pelaksana Tugas Sekjen (Plt) Yunus Nusi, dan Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita.

Adapun dari PT LIB diwakili Pelaksana Tugas Direktur Utama Sudjarno, Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria, Direktur Bisnis Rudy Kangdra.

Yunis Nusi mengungkapkan bahwa hasil rapat virtual berlangsung baik.

Ia pun mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan maupun keputusan terkait kelanjutan nasib Liga 1 2020.

Yunus pun mengutarakan bahwa terdapat dua masukan yang diterimanya dari 18 klub Liga 1.

3 Fakta Persib hingga Pekan ke-3 Liga 1 2020, Angka 11 dan 9 untuk Perjuangan Panjang (Instagram Persib Bandung)

"(Rapat hari ini) dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Iwan Budianto yang dihadiri oleh PT LIB dan 18 klub," ucap Yunus Nusi, seperti yang dilansir dari laman Kompas.com.

Sejumlah klub meminta bahwa kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tetap berlanjut dengan beberapa syarat yang diterapkan.

Namun masukan lainnya pun tersedia, yakni untuk menghentikan kompetisi dan menggantinya dnegan turnamen pengganti.

"Banyak (klub) yang meminta (Liga 1 2020) lanjut dengan beberapa syarat."

"Ada juga yang minta berhenti dengan syarat ada turnamen (pengganti)," ucapnya menambahkan.

Rapat virtual PSSI dengan APPI, pada Selasa 26 Mei 2020 (Dok: PSSI)

Baca: Soal Nasib Liga 1 2020, Menpora: Bola Ada di PSSI dan LIB Sekarang

Baca: Soal Kelanjutan Liga 1 2020 Belum Jelas, APSSI dan APPI Tunggu Keputusan PSSI

Yunus menambahkan bahwa hasil rapat ini akan langsung dilaporkan kepada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan untuk dibawa dalam rapat emergency Komite Eksekutif nantinya.

Rapat Komite Eksekutif PSSI dilakukan setelah 29 Mei menunggu info pemerintah terkait status darurat corona.

Yunus pun mencoba memahami kondisi setiap klub dengan imbas pandemi Covid-19.

Tujuan dari diadakannya rapat kali ini ialah untuk melindungi kondisi klub itu sendiri.

"Diskusi untuk sama-sama mencari jalan keluar. Tadi para klub memberikan analisa juga perkembangan daerah," terang Yunus, seperti yang dilansir dari PSSI.

"Kami memahami di situasi sekarang kesulitan klub untuk memenuhi kewajiban kepada pemain dan pelatih."

Pemain PSS Sleman, Irfan Bachdim berusaha melepaskan tendangan saat melawan PS Tira Persikabo dalam laga lanjutan Liga 1 2020 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (8/3/2020) malam. Pada pertandingan tersebut PSS Sleman ditahan imbang oleh tim tamu dengan skor 0-0. Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali (Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali)

Kami ingin melindungi klub yang notabene sebagai anggota PSSI bagaimana nanti bila kompetisi lanjut atau berhenti," tambah Yunus Nusi.

Musim ini., Liga 1 dan Liga 2 sendiri ditangguhkan sementara waktu hingga 29 Mei.

Jalannya liga dapat kembali ebrgulir dengan catatan kondisi telah dirasa aman maupun pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.

Namun dilihat perkembangan grafik pandemi virus corona yang belum menujukkan penurunan, diprediksi peluang untuk menghentikan kompetisi terbuka lebar.

(Tribun Medan/Ilham Fazrir Harahap) (Tribunnews.com/Gigih/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini