News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Bantu Angkat Semen dan Pasir, Jandia Eka Putra Nyambi jadi Tukang saat Libur Liga 1

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra saat jeda kompetisi Liga 1, bantu tukang saat membangun rumahnya serta jalani latihan mandiri dengan joging dan bersepeda.

TRIBUNNEWS.COM - Sejak akhir Maret lalu, kompetisi Liga 1 2020 dihentikan karena pandemi corona yang menyebar di Indonesia.

Adanya kejadian ini tak sedikit para pemain klub, tim offisial bekerja dari rumah dengan menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Seperti latihan, para pemain disarankan untuk tetap melakukannya meskipun secara individu untuk menjaga kebugaran fisik.

Begitu juga yang dirasakan oleh kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra, yang memilih untuk pulang kampung ke Padang beserta keluarga kecilnya, istri dan dua orang anak.

Baca: Kompetisi Liga 1 Belum Jelas, Bek Persija Marco Motta Pamit Mudik ke Italia

Baca: Pesan Yoyok Sukawi untuk 3 Pemain PSIS Semarang yang Bergabung Timnas Indonesia U-19

Jandia pulang kampung sejak kompetisi ditangguhkan, sebelum pemerintah menerapkan PSBB karena pandemi corona.

Mantan pemain Semen Padang ini mengaku tetap menjaga kebugaran tubuh selama libur kompetisi, meskipun dalam skala kecil.

Kesehariannya juga diisi dengan bertukang, karena saat ini, Jandia tengah membangun sebuah rumah untuk keluarganya di Padang.

"Kegiatan di tengah keramaian kan tidak boleh, mana enak kalo main bola dua orang, jadi saya terkadang jogging, bersepeda, dan lari-lari kecil," ucap Jandia kepada Tribunnews, Minggu (31/5/2020).

"Kadang membantu tukang juga, bantu angkat pasir dan semen, yang penting ngeluarin keringat, " ujarnya melanjutkan.

Ilustrasi foto - Aktivitas kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra saat jeda kompetisi Liga 1, bantu tukang saat membangun rumahnya serta jalani latihan mandiri dengan joging dan bersepeda. (Tribunnews.com/MUHAMMAD NURSINA)

Selain itu, dampak situasi pelik ini tak melulu neegatif, dia mengaku sangat senang karena bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halamannya.

Tak hanya itu, ia juga bisa menjalankan ibadah puasa dan lebaran berama keluarga besar di Padang.

"Ada plus minusnya sih. Plusnya bisa berkumpul dan dekat dengan keluarga saat puasa dan lebaran, kan jarang," katanya.

Dijelaskannya, Jandia tak merasakan berkumpul bersama keluarga dalam tiga tahun terakhir, setelah ia bergabung dengan PSI Semarang.

Baca: Bhayangkara FC Tolak Liga 1 2020 Berlanjut, Saddil Ramdani Sebaliknya

Bukan tanpa alasan, musim lalu contohnya, kompetisi Liga 1 tetap bergulir saat puasa Ramadan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini