Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, muncul wacana tim-tim kontestan Liga 2 2020 akan mendirikan operator baru untuk mengurusi pelaksanaan kompetisi, bisnis, dan lain-lainnya.
Saat ini, tim kontestan Liga 2 masih tergabung dengan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang juga mengurusi tim-tim Liga 1 2020.
Wacana muncul dari para peserta Liga 2 2020 yang menginginkan berdirinya PT Liga Indonesia Mandiri (LIM).
Untuk mematangkan konsep pembentukan PT LIM, dalam waktu dekat rencananya seluruh tim Liga 2 akan melakukan rapat bersama.
Presiden klub Persiba Balikpapan, Gede Widiade menerangkan, pembentukan PT LIM memang masih wacana dan dalam pembahasan dari teman-teman lainnya di Liga 2.
Menurut Gede, tujuan membentuk PT LIM untuk mempermudah tugas PT LIB dalam menjalankan dan mengatur roda kompetisi di Indonesia.
"Oh itu masih wacana itu. Wacana untuk memperingan dan membantu PT LIB dan PSSI untuk mencari recorse liga. Itu saja dengan syarat syarat dilakukan secara bertahap lima tahun atau 10 tahun," kata Gede Widiade saat dihubungi awak media, Senin (1/6/2020).
Mantan Direktur Persija Jakarta itu memastikan, pembentukan PT LIM tidak ada maksud dan tujuan ingin menjatuhkan PT LIB.
Tim-tim Liga 2 menginginkan terbentuknya PT LIM agar bisa fokus dalam menjalankan roda kompetisi, dan mencari pendanaan.
"Tujuannya hanya untuk membantu memikirkan dan memperingankan mencari dana untuk pihak kita," ujarnya.
Menurut Gede, pembentukan PT LIM perlu dilakukan karena mengadopsi badan usaha yang sudah dilakukan di sepak bola Inggris.
Kompetisi di Indonesia perlu menerapkan hal serupa agar lebih fokus dalam mengurusi setiap bidang-bidang yang dikerjakan.
"Ini hanya untuk lebih mempermudah serta membantu LIB meringankan beban LIB yang seharusnya diberikan beban kepada kita. Ini seperti di luar negeri kaya di Inggris, semua kan liga 1, liga 2 badan usahanya sendiri-sendiri," tambah Gede.
Nantinya jika disetujui membentuk PT LIM, kompetisi Liga 2 diyakini akan bisa menarik banyak sponsor dan penyelenggaraannya akan menarik.
"Ya kaya Liga 1 Merci, Liga 2 Avanza lah. Jadi supaya kita ini tidak usah nebeng Merci terus, tapi bertahap."
Selain itu, masalah pendanaan bisa dialokasikan untuk membantu pembinaan di level Asosiasi Provinsi (Asprov) dan lain-lainnya.
"Biasanya kitakan subsidi secara bertahap 5 tahun atau 10 tahun berkurang-berkurang. Dananya yang dikurangi terus bisa buat yang lain kaya pembinaan di asprov, di askot gitu," tutupnya.