News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Dayen Gentenaar, Pemain Keturunan Indonesia-Belanda, Ingin Bela Skuat Garuda

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Dayen Gentenaar, mengutarakan keinginannya membela Skuat Garuda, Timnas Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Dayen Gentenaar, mengutarakan keinginannya membela Skuat Garuda, Timnas Indonesia.

Anak dari kiper top Belanda, Dennis Gentenaar, ini bahkan mengungkapkan, jika seandainya dipanggil Timnas Indonesia dia akan langsung datang.

"Ya aku ingin sekali, dan aku langsung datang," kata Dayen kepada Yussa Nugraha dalam channel YouTubenya.

Baca: Pemain Keturunan Indonesia-Belanda Ini Sebut Bali United, Persija, dan Persib Tim Bagus

Meskipun belum pernah merumput di Indonesia dan belum pernah mendapat undangan dari timnas, Dayen menaruh harapan untuk hal tersebut.

"Aku ingin bermain untuk tim utama dan mendapakan pengalaman banyak," ucap Dayen.

"Ingin main melawan pemain-pemain (nama) besar, dan aku juga berharap bisa cepat main sepak bola di Indonesia, dan bisa mengalami karier sepak bola yang menyenangkan," ungkapnya.

Tak hanya itu, Dayen juga menyinggung soal naturalisasi yang merupakan bagian dari keinginannya membela skuat Garuda.

"Belum pernah mendapat undangan dari timnas. Aku mendengar bahwa mereka mencari pemain-pemain untuk World Cup U-20. Dan juga soal naturalisasi, aku ingin itu," jawabnya ketika ditanya Yussa.

Dayen Gentenaar memang belum pernah menjejakkan kaki di Tanah Air, dia hampir ke Indonesia, namun rencana tersebut batal karena adiknya takut akan penerbangan dengan waktu lama.

"Saya belum pernah liburan ke indonesia. Sempat ingin ke Indonesia, tetapi tidak jadi karena adik saya takut dengan penerbangan yang lama."

"Sebenarnya ingin ke Indonesia untuk melihat di sana itu bagaimana, dan juga untuk main bola di Indonesia."

"Karena Indonesia negara yang cantik, dan juga negara yang bangga dengan sepak bola, jadi itu senang untuk dilihat," tuturnya.

Setelah itu, Dayen kembali mendapat kesempatan untuk mengunjungi Tanah Air pada April lalu, namun kembali gagal, kali ini karena pandemi corona.

Dayen sudah tidak asing dengan klub-klub Indonesia seperti Bali United, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.

Bahkan dari ceritanya, Dayen hampir menjalani tes dengan klub Indonesia.

"Iya, aku tentu ingin (bermain di Indonesia), aku juga sudah berbicara dengan beberapa klub Indonesia tetapi karena corona semua jadi ditunda lebih dulu," ucapnya.

"Bulan april mau ke Indonesia untuk ikut latihan jadi semoga aku segera mendengar sesuatu dengan mereka," sambungnya.

Menurutnya, Bali United adalah tim yang bagus, begitu juga dengan Persib dan Persija.

"Bermain di klub Bali United sangat bagus. Persija dan Persib juga kub bagus dan besar," tuturnya sambil tertawa.

Dayen pun berharap bisa mendapat kabar baik setelah pandemi ini.

Tentang Dayen Gentenaar

Dayen Gentenaar merupakan blasteran keturunan Indonesia-Belanda dari darah orang tuanya, terutama sang ayah.

Ayah Dayen Gentenaar, Dennis Gentenaar, adalah warga berdarah Indonesia yang berasal dari Kota Kembang, Bandung.

Namun, tak dijelaskan Dayen lebih lengkapnya.

"Ayahku dari Indonesia. Dia dari Bandung," ucapnya dalam channel YouTube Yussa Nugraha.

Dennis Gentenaar adalah legenda NEC Nijmegen selama 10 musim dengan mengoleksi 170 catatan di Eradivisie.

Pada jendela transfer musim panas 2005, Dennis hijrah ke Tanah Jerman bergabung ke Dortmund.

Hanya bertahan satu musim, Dennis memutuskan untuk bergabung dengan Ajax Amsterdam.

Bersama Ajax, Dennis berhasil mempersembahkan satu trofi Eradivisie, pada musim 2006/2007.

Setelah itu, ia kerap berganti kostum, mulai dari VVV Venlo, Almere City, hingga akhirnya kembali ke NEC Nijmegen.

Kini, Dennis Gentenaar telah pensiun dan menjadi pelatih kiper di sebuah klub UEA, Al-Wahda.

Dennis memborong keluarga beserta anaknya, termasuk Dayen ke UEA.

Karena profesi sang ayah sebagai pesepak bola, darahnya pun mengalir ke Dayen. Dayen kerap latihan bersama Dennis.

"Ya aku banyak berlatih dengannya, khususnya saat berada di Belanda," ucap Dayen saat berbincang dengan Yussa Nugraha.

"Latihan dengan Papa biasanya lebih ke teknik, dia menendang dengan keras ke arahku dan aku mencoba menangkapnya dengan baik," lanjutnya.

Sejak umur 3 tahun, Dayen mulai menekuni dunia sepak bola, klub pertamanya adalah SV Blauw-Wit.

Bersama SV Blauw-Wit, Dayen bermain sebagai seorang striker, karena dia memiliki keinginan untuk mencetak gol.

Namun, baru pada saat membela klub SV Oudekerk, di musim terakhir dia berganti posisi menjadi penjaga gawang alias kiper, hingga saat ini.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini