TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan Asosiasi Klub Eropa (ECA) tengah membahas rencana cadangan guna menindaklanjuti nasib Liga Champions 2019-2020 dan perhelatan dikabarkan bakal dirampungkan di Portugal.
Gelaran Liga Champions turut menjadi korban akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Liga Champions 2019-2020 harus ditangguhkan sejak awal Maret 2020 yang telah memasuki babak sistem gugur atau 16 besar.
Ketika ditangguhkan, empat tim yakni Paris Saint-Germain (PSG), Atalanta, RB Leipzig, dan Atletico Madrid telah memastikan diri lolos ke babak perempatfinal Liga Champions.
Meski demikian, belum diputuskan hingga saat ini mengenai kembalinya kompetisi terelite Benua Biru tersebut.
UEFA selaku pimpinan tertinggi sepak bola Eropa tengah menggodok jalan terbaik untuk merampungkan Liga Champions musim ini.
UEFA dan ECA dikabarkan tengah berunding guna membahas rencana cadangan atau plan B soal Liga Champions musim ini.
Rencananya ajang Si Kuping Besar bakal kembali bergulir pada 4 Agutus dan tuntas pada 29 Agustus mendatang.
Plan B yang dibahas oleh UEFA dan ECA adalah adanya perubahan format pertandingan Liga Champions sejak babak perempatfinal.
Dalam babak 8 besar nantinya hanya berlaku satu pertandingan di satu negara tanpa sistem kandang-tandang dan tetap memberlakukan extra time dan adu penalti.
Hal itu dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus corona atau COVID-19 selama klub melakukan perjalanan.
Soal tuan rumah venue final Liga Champions, pihak UEFA tengah mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi.
Ibukota Turki, Istanbul, didapuk sebagai lokasi final Liga Champions musim ini, tetapi akibat situasi politik yang tidak kondusif membuat UEFA mempertimbangkan lokasi lain sebagai tempat final.
Dan negara Portugal menjadi pertimbangan UEFA sebagai tempat untuk melanjutkan kompetisi Liga Champions musim ini.
Lisbon selaku ibukota Portugal rencananya bakal didaulat sebagai tuan rumah untuk final Liga Champions.
Pertimbangan dari penunjukkan Portugal adalah negara tersebut tidak terlalu terdampak oleh pandemi virus corona.
Negara lain yang turut masuk pertimbangan menjadi tuan rumah penyelenggaraan laga tersisa Liga Champions musim ini adalah Jerman.