News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Lama Berlalu, Mateo Bustos Tetap Ingat Gaya Bermain Rizky Pellu dan Wiljan Pluim

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mateo Bustos

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Gelandang Persita Tangerang, Mateo Bustos masih mengingat gaya bermain lawan yang dihadapi timnya di pekan kedua Liga 1 Indonesia, yakni PSM Makassar, Maret lalu.

Dua pemain yang tetap menghantui pikirannya yakni Rizky Pellu dan Wiljan Pluim.

Mateo Bustos (kiri), gelandang Persita Tangerang bersama rekan setimnya Eldar Hasanovic (kanan). (wartakotalive.com/Rasanzani Simanjorang)

Gelandang berusia 27 tahun yang berasal dari Argentina ini mengakui cukup banyak belajar dari pengalaman menghadapi keduanya.

"Untuk Rizky Pellu, saya selalu ingat wajahnya. Cara dia melakukan marking (penjagaan ketat) sangat merepotkan saya," ujar pemain bernomor punggung 92 ini kepada Warta Kota, Kamis, (4/6/2020).

Pemain PSM Makassar - Wiljan Pluim (instagram/wiljanpluim)

Mateo memuji Rizky Pellu sebagai gelandang yang energik dan taktis.

Menurutnya Rizky Pellu tak sungkan berbenturan dengan lawan agar alur jalannya bola terhenti.

Sedangkan untuk Wiljan Pluim, Mateo mengakui belajar untuk penguasaan bola seperti kemampuan Wiljan Pluim.

Mateo Bustos saat minum late di kampung halamannya, Argentina (wartakotalive.com/Rasanzani Simanjorang)

"Sulit merebut bola darinya, bola sepertinya lengket dengan kakinya. Bagi saya itu fantastis," tambahnya.

Lantas, Mateo pun termotivasi untuk menaikkan level permainannya agar pertemuan kedua nanti, dirinya dapat mengatasi permainan keduanya.

Ada pun Mateo saat ini sedang berada di Argentina. Dirinya memilih pulang kampung setelah kompetisi Liga 1 Indonesia ditunda akibat pandemi Covid-19.

Baca: Stadion Pakansari Siap Gelar Piala Dunia U-20 2021

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini