TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Usaha pemain muda jebolan Diklat Persib, Mario Jardel untuk masuk ke tim utama Maung, penuh perjuangan dan liku-liku.
Pemain asal Bogor tersebut mengakui, banyak kisah duka yang harus dialaminya sebelum menembus tim senior.
Satu di antaranya ketika ia kehabisan bensin sepeda motornya saat dalam perjalanan menuju ke tempat latihan.
Baca: Pelatih Persebaya: Sepakbola Tak Bisa Physical Distancing
“Itu tahun 2018. Saya berangkat dari mes Diklat menuju Sidolig (Stadion Persib). Karena dulu uang sangat terbatas dan harus irit, saya lupa mengisi bensin motor. Di tengah perjalanan, bensinnya habis. Saya terpaksa ngedorong dan mencari kios bensin terdekat,” ucap pemain bernomor punggung 66 tersebut di laman Persib.
Namun, kejadian itu tak membuat Mario Jardel menyerah dan putus asa.
Ia yakin kalau usaha dan kerja kerasnya akan terbayarkan suatu saat nanti.
“Iya tetap semangat dan enggak jadi kecil hati. Karena saya punya impian membela Persib senior,” jelasnya.
Hasilnya, Mario Jardel kemudian dilirik dan sempat diboyong tim senior akibat performa apiknya bersama tim Diklat.
Di Piala Indonesia 2018/2019, kesempatan itu datang.
Ia akhirnya menjalani debut kala berhadapan dengan PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, 5 Desember 2018.
Di awal tahun 2020, Jardel secara resmi menandatangani kontrak profesional bersama tim senior di bawah asuhan Robert Alberts.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perjuangan Pemain Muda Tembus Persib Senior, Pernah Dorong Motor ke Sidolig Gara-gara Habis Bensin