Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang bergulirnya Liga 1 2020 yang dijadwalkan pada September atau Oktober mendatang, klub-klub Liga 1 pun sempat meminta kepada PSSI untuk renegosiasi gaji pemain.
Permintaan itu pun ditanggapi General Manager Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia, Ponaryo Astaman. Ia mengatakan renegosiasi masih dalam pembahasan dengan PSSI.
“Belum (selesai) masih nego. Finalisasi itu kan proses upaya final, atau masih nego. Harusnya bisa segera selesai (SK baru soal gaji). Tapi mungkin ada pertimbangan lain, mungkin juga soal kesehatannya karena ini persoalannya kompleks bukan hanya gaji saja. Banyak faktor yang harus dipikirkan,” kata Ponaryo saat dihubungi wartawan.
Baca: Otavio Dutra Heran, Pemain Indonesia Ini Istimewa dan Berkelas, Kenapa Tak Bermain di Luar Negeri?
Baca: Punya Kecerdasan, Ini Pemain dengan Sprint Tercepat di Liga Indonesia
Baca: Daftar Para Pemain Indonesia yang Merumput di Luar Negeri: Dua Pemain Bermain di Eropa
Pemain Bhayangkara FC, Muhammad Hargianto mengatakan sudah mengetahui tentang hal tersebut dari kapten Bhayangkara FC, Indra Kahfi.
Pada awalnya dirinya menolak adanya pemotongan gaji, namun setelah dijelaskan ia pun setuju saja, asal itu merupakan keputusan APPI yang mewakili hak para pesepakbola di Indonesia.
“Ya sebelum ada rapat APPI sama perwakilan kapten, itu kan bang Kahfi sempat tanya ke pemain, ke saya juga. Dia tanya, Gi gimana ini soal pemotongan gaji? Saya bilang kalau soal liga tidak setuju (ada pemotongan),” kata Hargi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (16/6/2020).
“Tapi setelah saya tahu seperti apa, saya juga tidak bisa egois. Kita harus lihat dari sisi yang lebih luas. Klub-klub juga pastinya kesusahan di situasi seperti ini. Jadi saya ikut saja, dalam artian harus memperhatikan hak pemain yang disampaikan oleh APPI, karena apa yang disampaikan APPI sudah mewakili pemain dan punya alasan,” jelasnya.
Tak hanya pemain sepakbola, klub-klub Liga 1 juga meminta adanya renegosiasi kepada para pelatih.
Mereka meminta adanya potongan 50 % untuk pelatih dan seluruh jajarannya.
Hal itu sudah ditanggapi oleh Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) yang diketuai oleh Yeyen Tumena.
Yeyen sempat mengusulkan agar gaji di atas Rp 600 juta boleh dipotong 50%, Rp 300 - Rp 600 juta dipotong 25% dan Rp 300 juta ke bawah tidak boleh dipotong. Namun, usulan tersebut belum mendapatkan diputuskan oleh PSSI.