TRIBUNNEWS.COM - Mendung tebal kini tengah berada di kubu Juventus dan Cristriano Ronaldo
Kekecewaan tentu sedang menyeliputi tim asal Kota Turin itu, setelah mereka gagal menjuara Coppa Italia.
Kepastian tersebut diperoleh setelah Juventus gagal mengalahkan Napoli di partai puncak.
Baca: Kekalahan Juventus di Coppa Italia, Tegaskan Status Maurizio Sarri Pelatih Spesialis Kalah di Final
Baca: Catatan Menarik Usai Napoli Pecundangi Juventus di Coppa Italia: Gattuso Berjaya, Sarri Merana
Bianconeri (julukan Juventus) harus menerima pil pahit gagal meraih trofi Coppa Italia setelah gagal di babak adu pinalti.
Terlepas dari hasil mengecewakan tersebut, dilansir dari Football Italia Cristiano Ronaldo memiliki dua catatan minor bersama juventus.
Pertama, Cristiano Ronaldo gagal untuk menyumbangkan dua trofi bagi Juventus, yang notabene-nya telah mencapai babak final.
Kedua trofi yang dimaksud ialah Supercoppa Italia dan Coppa Italia.
Cristiano Ronaldo gagal membawa Juventus merengkuh trofi Supercoppa Italia setelah menelan kekalahan dari Lazio.
Berlangsung di King Saud Stadium, Juventus saat itu kalah dari Elang Ibu Kota dengan skor 3-1.
Catatan tersebut ikembali terulang di final Coppa Italia.
Berlangsung di Sao Paolo Stadium, Juventus menyerah 2-4 dari Napoli lewat babak adu pinalti.
Kedua, Cristiano Ronaldo belum menujukkan tajinya setelah sepak bola di Italia diizinkan kembali berlangsung.
Setidaknya dalam dua pertandingan Coppa Italia, megabintang Timnas Portugal itu gagal mencetak gol.
Tepatnya saat pertandingan kontra AC Milan di babak semifinal dan babak final kala bersua Napoli.
Nahasnya, saat bersua dengan AC Milan, Ronaldo gagal mengeksekusi tendangan pinalti.
Kondisi tersebut kian menguatkan statement Juventus dan Cristiano Ronaldo saat ini sedang dalam periode sulit.
Berikut catatan fakta menarik usai Napoli pecundangi Juventus di laga puncak Coppa Italia, yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Periode Sulit Juventus bersama Maurizio Sarri berlanjut
Dua trofi begitu saja hilang dari genggaman Juventus, yakni Supercoppa Italia dan Coppa Italia.
Kondisi tersebut semakin menguatkan statementa bahwa Jufventus mengalami paceklik gelar bersama Sarri.
Musim ini, Juventus hanya menyisakan dua gelar yang masih kemungkinan diraihnya.
Kedua trofi tersebut ialah Liga Italia dan Liga Champions.
Meskipun demikian, persaingan di Liga Italia terbilang ketat, menbgingat Lazio dan Inter Milan masih memiliki peluang yang serupa.
Pund engan di ajang Liga Champions, laju Juventus untuk menapak ke babak 8 besar terbilang terjal.
Mengingat di leg pertama saat bersua Lyon, Buffon dan kolega menelan kekalahan dengan skor 1-0.
2. Trofi Perdana Gattuso sebagai Pelatih Napoli.
Nap9li perlahan namun pasti berhasil menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Kondisi tersebut tak terlepas dari peran mantan pemain AC Milan yang kini menjadi pelatih, Gennaro Gattuso.
Khusus bagi pelatih Genarro Gattuso, prestasi ini terasa semakin istimewa.
Gelar Piala Italia ini merupakan gelar perdana yang pernah dimenangi Gattuso sebagai pelatih, pasca ia mengambil alih kursi panas dari Carlo Ancelotti pada Desember silam.
3.Napoli Ulang Memori Manis 2013/2014.
Sebelum musim ini, trofi Coppa Italai pernah diraih oleh Napoli di musim 2013/2014.
Pada final enam tahun silam, mereka mendulang kemenangan 3-1 atas Fiorentina.
Baca: Hasil Babak Pertama Final Coppa Italia: Napoli vs Juventus, Kedua Tim Saling Serang Skor Masih 0-0
Baca: Kalahkan Juventus di Babak Adu Penalti, Napoli Resmi Juara Coppa Italia
4. Maurizio Sarri Merana
Dengan hasil minor tersebut, Juventus bersama Maurizio Sarri harus menerima kenyataan pahit.
Pasalnya mereka harus memperpanjang puasa gelar mereka di ajang piala domestik.
Untuk pelatih Maurizio Sarri, kekalahan itu juga memperpanjang penantiannya untuk memenangi trofi bersama tim Italia.
Sepanjang kariernya, Sarri belum pernah mengangkat trofi bersama klub dalam negeri.
(Tribunnews.com/Giri)