Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pemain Persija Jakarta, Imran Nahumarury menilai Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang tepat untuk menjadi tempat penyelenggaraan lanjutan Liga 1 2020 di era new normal.
Sebelumnya, ada rencana bahwa Liga 1 2020 akan digelar hanya di pulau jawa saja, namun rencana tersebut belum diputuskan oleh PSSI.
Rencana tersebut sebelumnya diusulkan klub-klub Liga 1 yang bertujuan untuk efisiensi bujet dan meminimalisir penyebaran Covid-19 bila menjalani laga home and away.
Baca: PSSI Resmi Putuskan Liga 1 Bergulir Kembali, Imran: Kick-off Jangan Dadakan
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres dengan PSSI, Shin Tae-yog Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Baca: Respons PSSI Terkait Pernyataan Shin Tae-yong di Media Korsel Soal Janji Tinggal Janji
“Ya, saya baru dapat kabar beberapa jam lalu bahwa PSSI akan menunjuk beberapa venue terutama di pulau jawa tapi itu masih tentatif, tidak semua pulau jawa safe, terutama jawa Timur yang masih tinggi,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Jumat (19/6/2020).
“Saya tidak tahu jawa tengah seperti apa, tapi idealnya Yogyakarta ya karena mereka punya tiga venue kan,” sambungnya.
Tiga Stadion yang dimaksud Imran yakni Stadion Mandala Krida, Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo.
Ketiga Stadion tersebut pun sudah mendapatkan sertifikasi untuk penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2.
Selain itu, Yogyakarta juga dikatakannya sangat minim adanya kasus Covid-19.
Ketika Liga berjalan kembali, pria yang kini menjabat sebagai asisten pelatih PSIS Semarang itu berharap seluruh para pelaku sepakbola Indonesia bisa disiplin menjalani protokol kesehatan.
“Kalau kita lihat dari pemberitaan itu di Yogyakarta sepertinya aman kan, tapi benar-benar di survei lagi. Harus dipantau lagi, satu sisi kompetisi kick off lagi, satu sisi lagi kita harus siap menghadapi situasi ini. Ini bukan tugas PSSI saja tapi tugas kita semua, dari pemain sampai panitain dan suporter,”
“Jerman bisa kick off, Inggris bisa mulai, itu karena ada aturan dari federasi sana yang disuport oleh suporter makanya mereka bisa kick off,” pungkasnya.