Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Syarif Bastaman baru saja ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia yang salah satu kinerjanya mengevaluasi pelatih dan pemain yang bekerjasama dengan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Selain menjadi Ketua tim Satgas Timnas, Syarif Bastaman juga menjabat sebagai Direktur Timnas.
Ia menambahkan bahwa timnya akan bertugas memberikan hal-hal yang terbaik dalam pembentukan pelatihan seluruh Timnas baik Senior, U-22, U-19, U-16 dan Wanita.
Baca: Shin Tae-yong Minta Timnas Latihan di Korsel, Ketua Satgas: Memang di Korea Tak Ada Covid-19?
Baca: Jika Shin Tae-yong Dipecat, PSSI Sudah Siapkan Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Namun, penunjukkan Syarif Bastaman sebagai Ketua Satgas Timnas Indonesia sempat menuai polemik.
Sebab, Syarif Bastaman sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pemilihan (KP) saat kongres pada Novemer 2019 lalu.
Syarif Bastaman dituding melanggar Statuta PSSI 2019 yang terdapat pada Pasal 64 soal Komite Pemilihan yang disebutkan dalam ayat ketiga bahwa anggota KP tidak boleh bertugas di PSSI.
“Anggota Komite Pemilihan serta Anggota keluarga terdekatnya tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang ada hubungannya dengan tugas dan fungsi eksekutif di PSSI, salah satu Anggota PSSI, Liga atau Klub (termasuk salah satu Perusahaan atau Organisasi yang terafiliasi), tidak pernah atau mempunyai hubungan bisnis apa pun dengan PSSI, salah satu Anggota PSSI, Liga atau Klub (termasuk salah satu Perusahaan atau Organisasi yang terafiliasi),” bunyi pasal tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Syarif Bastaman mengatakan dirinya sudah tak lagi menjabat sebagai Ketua KP sejak Mei Lalu.
Sehingga jabatan anyarnya ini tidak melanggar Statuta PSSI.
“Saya sudah mengundurkan diri dari ketua Komite Pemilihan sejak 8 Mei 2020 lalu dan ini sudah diterima oleh PSSI. Jadi menurut saya dan PSSI ketika saya menjabat sebagai ketua Satgas Timnas Indonesia itu tidak rangkap jabatan,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/6/2020).
Friksi dengan Shin Tae-yong
Diketahui, terjadi friksi antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan PSSI.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua tim satuan tugas Timnas, Syarif yang menyebut posisinya berkait erat dengan friksi yang terjadi.
Ia menambahkan bahwa timnya akan bertugas memberikan hal-hal yang terbaik dalam pembentukan pelatihan seluruh Timnas baik Senior, U-22, U-19, U-16 dan Timnas wanita.
Baca: Shin Tae-yong Minta Timnas Latihan di Korsel, Ketua Satgas: Memang di Korea Tak Ada Covid-19?
Baca: Dengar Kabar Shin Tae-yong Curhat di Media Korea, Ketua Satgas Timnas: Dia Politisi atau Pelatih
“Kami akan selalu bergandengan tangan dengan coach Indra Sjafri. Termasuk diantaranya melaksanakan evaluasi pelatih. Kami ingin melakukan terobosan prestasi, jembatannya adalah Piala AFC U-19 2020. Karena kami ingin saat ajang Piala Dunia U-20, kami sukses secara prestasi dan penyelenggaraan,” kata Syarif.
“Kita punya target tinggi bahwa event Piala Dunia U-20 2021 adalah pertaruhan gengsi bangsa ini. PSSI saat ini juga melakukan upaya terbaik kepada tim pelatih seperti pembayaran kontrak gaji, pemenuhan fasilitas akomodasi dan lain-lain,” tambah Syarif.
Dalam friksi tersebut, PSSI masih kekeh ingin menggelar pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia di Jakarta.
Sebab, Shin Tae-yong juga harus fokus membentuk timnas Indonesia senior yang juga akan tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF 2020.
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres dengan PSSI, Shin Tae-yog Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
"Kalau Shin Tae-yong tidak datang, ya kami akan evaluasi, mungkin dipecat," kata Ketua Tim Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, saat dihubungi awak media, Jumat (19/6/2020).
"Sejago siapapun dia, namanya Alex Ferguson, jago, sudah terikat kontrak. Kalau tidak datang, tidak mau melatih, ini bangsa besar bung," ucap Syarif Bastaman menambahkan.
Syarif Bastaman mengatakan PSSI sudah memberikan tenggat waktu kepada Shin Tae-yong untuk segera datang ke Indonesia.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu diharapkan datang pada pekan depan untuk bertemu PSSI.
"Kami minta minggu depan. Kami lihat minggu depan datang atau tidak dia," kata Syarif Bastaman.
PSSI sejatinya sudah terus melakukan komunikasi virtual dengan Shin Tae-yong.
Bahkan, pelatih berusia 50 tahun itu setuju untuk datang ke Indonesia.
"Alih-alih mau datang, dia malah berkoar-koar ke media Korea Selatan. Walaupun benar atau tidak dia berbicara seperti itu, tapi sudah tersebar di media."
"Di zoom dengan Exco PSSI, dia tidak bicara seperti itu. Tidak ada penolakan ke Indonesia. Dia ketawa-ketawa," kata Syarif Bastaman.
Baca: Statistik Menarik Saat Manchester City Lumat Arsenal 3-0: The Gunner Jadi Lumbung Gol
Baca: Video Aksi Dribbling Lionel Messi dari Tengah Lapangan: Dikerubungi Pemain Lawan di Kotak Penalti
Baca: Kronologi Insiden yang Bikin Lionel Messi Jadi Trending Topic Dunia: Kapten Lawan Terbang Memeluk
Jika nantinya sudah datang ke Indonesia, tugas pertama Shin Tae-yong langsung bertemu PSSI.
Kata Syarif Bastaman, Shin Tae-yong harus patuh dengan perintah PSSI karena federasi sepak bola Indonesia itu yang memberikan pekerjaan kepadanya.
"Itu saja datang, duduk, lalu sepakati program seperti apa."
"Ini ada saya yang ditugaskan PSSI khusus untuk mengelola timnas Indonesia. Dengan demikian saya bermitra ke tim kepelatihan. Mari kita duduk bersama dan susun program, itu aja dulu," kata Syarif Bastaman.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasatgas Timnas Sebut Shin Tae-yong Bisa Dipecat Jika Tak Segera ke Indonesia