Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi sepakbola Indonesia, PSSI, Sabtu 20 Juni 2020 memberikan rilis yang memuat klarifikasi Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri yang sempat dibilang indisipliner oleh Shin Tae-yong.
Pemberitaan yang berjudul ‘Indra Sjafri: Publik Harus Tahu Ini Harga Diri Bangsa’ itu pun menceritakan kronologi awal mula friksi Indra Sjafri dan Shin Tae-yong.
Bahkan dalam rilis tersebut, Indra Sjafri melihat perilaku Shin Tae Yong yang terlalu banyak berbicara ke berbagai media Korsel selama pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri Shin sudah tidak percaya diri dengan janjinya sendiri saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas. Termasuk janji menjamin Indonesia bisa juara Piala AFF 2020.
Baca: Ada Friksi Antara Shin Tae-yong dan PSSI, Zainudin Amali: Kemenpora Mengamati Saja
Baca: Friksi Shin Tae-yong dan PSSI, Pemain Timnas Indonesia Dapat Pesan Ini
“Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola,” kata Indra Sjafri seperti dikutip dari laman PSSI.
“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelasnya.
Baca: Wawancarai Shin Tae-yong, Media Korsel Sebut PSSI Bermuka Dua
Baca: Tiga Keputusan PSSI yang Dianggap Aneh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
Baca: Merasa Ada yang Tak Beres dengan PSSI, Shin Tae-yog Singgung Perilaku Pulang Tanpa Izin Indra Sjafri
Pelaksana Tugas Sekjen PSSI, Yunus Nusi membenarkan, PSSI sengaja memberikan klarifikasi kepada Indra Sjafri lantaran beberapa media di Indonesia menyerang PSSI dan Indra Sjafri atas pernyataan Shin Tae-yong di media-media Korea.
Padahal, sebelum ada rilis klarifikasi di PSSI ini, Indra Sjafri enggan menanggapi ke media soal omongan Shin Tae-yong.
“Nah, awalnya sih kita tidak mau minta klarifikasi tapi media kan membombardir. Ya makanya kita klarifikasi dong masa diam saja. Indra Sjafri kalian bombardir dari kutipan dari kutipan bukan pernyataan STY langsung. Maka wajar lah Indra Sjafri buat klarifikasi juga,” kata Yunus Nusi saat dihubungi wartawan, Senin (20/6/2020).
Namun, ia juga mengatakan agar berimbang Shin Tae-yong juga akan diberikan klarifikasi yang sama dengan catatan Shin Tae-yong bicara langsung bukan melalui sambungan telepon.
“Ya, kami tunggu STY datang nih,tidak lama dia datang kita suruh dia buat statmen, apa benar apa yang disampaikan di media Korea, nih beritanya. Kalau misalnya gimana-gimana ya kita ekspose ke media,” ujarnya.
“(Klarifikasinya) kita tunggu dia datang jangan di telepon atau lewat media kan tidak bagus,” katanya.
Kritik Terkait Indisipliner
Pelatih sekaligus manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong, melontarkan kritik ke PSSI.
Pelatih dari Korea Selatan itu menanyakan komitmen PSSI dalam visi misi kemajuan sepakbola Tanah Air.
Shin Tae-yong merasa ada yang tidak beres dengan PSSI.
Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan menyebut federasi bermuka dua.
Shin Tae-yong resmi ditunjuk PSSI pada akhir tahun lalu, tepatnya 28 Desember 2019.
Sudah berjalan hampir setengah tahun menjalin "kisah romantika" dengan sepakbola Indonesia.
Baca: Wawancarai Shin Tae-yong, Media Korsel Sebut PSSI Bermuka Dua
Baca: Ketua Satgas Timnas: PSSI Ini Bohirnya, Shin Tae-yong Harus Ikut Arahan Pemberi Kerja
Melansir Naver Sports, Shin terang-terangan menyebut "sikap PSSI berubah, padahal di awal dijanjikan dikasih dukungan penuh".
"Negara-negara yang sepak bolanya maju, masyarakatnya lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," tuturnya kepada salah satu media terbesar di Korea Selatan itu.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakan," ujarnya lagi, mengacu ke beberapa pergantian di level atas PSSI.
"Sekretaris Jenderal, (Ratu) Tisha yang berkemampuan besar dan sangat disukai oleh masyarakat pun keluar secara tiba-tiba pada April lalu," tambahnya.
Shin juga menyinggung keberadaan Indra Sjafri yang awalnya masuk dalam jajaran tim pelatih, namun sekarang menjadi Direktur Teknik PSSI.
Perubahan tersebut membuatnya bingung.
Hal tersebut berawal ketika Indra Sjafri pulang lebih dulu dari training center (TC) timnas Indonesia U19 tanpa izin dari pelatih kepala.
Shin kemudian tak terima dengan perilaku Indra dan berbicara pada media.
Akan tetapi, PSSI tidak memberi sanksi melainkan mengangkat Indra menjadi Direktur Teknik.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal ( Indra Sjafri) dan saya terima saja. Akan tetapi, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” katanya
Ketua Umum Tak Mau Depak Shin Tae-yong
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sama sekali tidak berpikir untuk mendepak Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Minggu (21/6/2020).
Shin Tae-yong saat ini tengah menjadi perbincangan publik karena pernyataannya di salah satu media Korea Selatan.
Pernyataan Shin Tae-yong yang disampaikannya kepada media asal Korea Selatan tersebut cukup membuat polemik yang turut melibatkan PSSI dan Indra Sjafri.
Hingga saat ini pun, Shin Tae-yong terus menjadi perbincangan yang cukup hangat.
Bahkan sempat beredar kabar bahwa Shin Tae-yong terancam dipecat dari kursi pelatih timnas Indonesia jika tidak kunjung datang ke Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan federasi sama sekali tidak berpikir untuk memutuskan kerjasama dengan Shin Tae-yong.
Menurut Yunus, yang mempunyai kewenangan untuk memecat Shin Tae-yong adalah Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
"Yang punya kewenangan memecat kan Ketua Umum PSSI (Mochammad Iriawan). Ketum belum berpikir ke arah itu," kata Yunus Nusi.
Yunus menambah, PSSI terus berkoordinasi dengan Shin Tae-yong yang masih berada di Korea Selatan.
"PSSI kan sudah beberapa meeting virtual dengan STY (Shin Tae-yong) dalam meeeting tidak ada yang seperti di media sekarang ini," kata pria yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur.
Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Satgas timnas Indonesia, Syarif Bastaman mengatakan, PSSI akan menunggu Shin Tae-yong hingga pekan depan untuk kembali ke Indonesia.
Nasib Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia terus menjadi perbincangan di tengah tidak kunjung kembalinya pelatih asal Korea Selatan tersebut ke Indonesia.
Nama Indra Sjafri dikabarkan berpeluang melatih timnas Indonesia apabila PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan Shin Tae-yong.
"Nanti bisa kami bicarakan (Indra Sjafri gantikan Shin Tae-yong) dan akan kita lihat bersama," kata Syarif Bastaman.
"Namun, dia kan direktur teknik. Kalau dia menjadi pelatih kepala, apa bisa merangkap atau tidak. Itu saya kurang tahu."
"Saya nyaman dengan coach Indra Sjafri. Dia orangnya profesional dan pengetahuannya baik," tambah Syarif.
Dalam rapat pertemuan yang dilakukan secara virtual dengan PSSI, Shin Tae-yong sudah sepakat untuk kembali ke Indonesia.
Jika Shin Tae-yong tidak kunjung datang ke Indonesia, PSSI dikabarkan sudah memiliki kandidat pelatih salah satunya, Indra Sjafri.
Baca: Pengprov Perbakin Jateng Gelar Jateng Open Online Shooting Series 2020 Gandeng LPDUK
"Kami pakai yang ada dan akan tetap jalan terus. Kami bisa pakai coach Indra Sjafri, coach Fakhri Husaini, dan coach Bima Sakti," kata Syarif.
Kontrak Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia berlangsung hingga tahun 2024.
Shin Tae-yong bisa saja didepak dari kursi pelatih timnas Indonesia apabila tidak memenuhi kewajibannya.
"Shin Tae-yong baru memimpin pemusatan latihan satu kali ke Thailand, makan gaji buta dong," kata Syarif
"Kami harus tetap hidup tanpa Shin Tae-yong. Masa negara sebesar ini tergantung sama satu orang," ujar Syarif.